Saat hamil, rasa nyeri atau demam memang bisa datang kapan saja. Namun, tak semua obat aman dikonsumsi oleh Moms dalam masa kehamilan. Salah satu yang sering jadi pertanyaan adalah ibuprofen, obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) yang umum digunakan untuk meredakan nyeri, peradangan, dan demam. Apakah ibuprofen boleh diminum saat hamil? Jawabannya tidak sesederhana “ya” atau “tidak”. […]
Saat hamil, rasa nyeri atau demam memang bisa datang kapan saja. Namun, tak semua obat aman dikonsumsi oleh Moms dalam masa kehamilan. Salah satu yang sering jadi pertanyaan adalah ibuprofen, obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) yang umum digunakan untuk meredakan nyeri, peradangan, dan demam. Apakah ibuprofen boleh diminum saat hamil? Jawabannya tidak sesederhana “ya” atau “tidak”. Ada beberapa pertimbangan penting terkait waktu, dosis, dan kondisi medis Moms. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Apa Itu Ibuprofen?
Ibuprofen termasuk golongan NSAID, bekerja dengan menghambat enzim prostaglandin yang memicu rasa nyeri dan peradangan. Obat ini dijual bebas dan banyak digunakan untuk nyeri otot, sakit kepala, nyeri haid, hingga demam. Namun saat hamil, tubuh Moms mengalami perubahan fisiologis yang membuat beberapa obat berpotensi menimbulkan risiko, termasuk ibuprofen.
Apakah Ibuprofen Aman untuk Ibu Hamil?
ibuprofen sebaiknya dihindari selama kehamilan, terutama di trimester kedua dan ketiga. Ibuprofen dapat menimbulkan risiko terhadap janin jika dikonsumsi tanpa pengawasan dokter. Risiko terbesar muncul pada trimester ketiga, saat organ janin seperti ginjal dan jantung sedang berkembang aktif.
Baca juga: Obat-Obatan yang Dapat Ganggu Kesuburan Pria dan Wanita
Potensi Risiko Konsumsi Ibuprofen Saat Hamil

Sumber gambar: iStock
1. Gangguan pada Jantung Janin
Mengonsumsi ibuprofen di trimester ketiga kehamilan sangat tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan penutupan dini pada duktus arteriosus, yaitu saluran penting yang menghubungkan arteri pulmonalis dan aorta pada jantung janin. Saluran ini seharusnya baru menutup secara alami setelah bayi lahir. Jika duktus arteriosus menutup terlalu awal, aliran darah di dalam jantung janin bisa terganggu, menyebabkan komplikasi serius bahkan fatal. Oleh karena itu, penggunaan ibuprofen menjelang akhir kehamilan sebaiknya dihindari dan diganti dengan alternatif yang lebih aman sesuai anjuran dokter.
Baca juga: Mengetahui Detak Jantung Janin Normal Berdasarkan Usia Kehamilan
2. Penurunan Cairan Ketuban
Ibuprofen termasuk dalam kelompok obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) yang dapat memengaruhi fungsi ginjal janin. Gangguan pada ginjal janin ini bisa menyebabkan penurunan produksi urin, yang merupakan komponen utama cairan ketuban. Cairan ketuban sangat penting untuk perkembangan paru-paru, pencernaan, dan perlindungan janin. Jika kadarnya menurun, kondisi yang disebut oligohidramnion dapat terjadi, meningkatkan risiko kelahiran prematur, gangguan pertumbuhan janin, dan komplikasi persalinan lainnya.
3. Risiko Keguguran
Beberapa penelitian menunjukkan adanya peningkatan risiko keguguran jika ibuprofen dikonsumsi di trimester pertama kehamilan. Meski belum sepenuhnya dipastikan sebagai penyebab langsung, kaitan antara konsumsi NSAID dengan gangguan implantasi atau perkembangan embrio tetap menjadi perhatian. Karena periode awal kehamilan adalah fase pembentukan organ vital janin, sangat penting bagi Moms untuk menghindari obat-obatan yang belum terbukti sepenuhnya aman. Konsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat apa pun, termasuk ibuprofen, adalah langkah terbaik untuk menjaga kehamilan tetap sehat.
Baca juga: Mengapa Keguguran Bisa Terjadi? Ketahui Faktor Penyebab hingga Tindakan Terbaiknya
4. Komplikasi Persalinan
Konsumsi ibuprofen mendekati waktu persalinan dapat mengganggu kontraksi rahim, sehingga proses persalinan bisa menjadi lebih lama dan tidak efektif. Hal ini tentu berdampak pada keselamatan Moms dan bayi, serta bisa menyebabkan perlunya tindakan medis tambahan seperti induksi atau operasi caesar. Selain itu, ibuprofen juga dapat meningkatkan risiko perdarahan selama dan setelah persalinan, baik pada ibu maupun bayi. Maka dari itu, menjelang akhir trimester ketiga, penggunaan ibuprofen sebaiknya benar-benar dihindari dan hanya digunakan jika diresepkan secara khusus oleh tenaga medis.
Apakah Ada Pengecualian?
Dokter kadang masih meresepkan ibuprofen dalam kondisi tertentu, biasanya:
-
Di awal kehamilan dan untuk jangka pendek
-
Setelah mempertimbangkan manfaat dan risiko secara seksama
-
Jika alternatif lain seperti parasetamol tidak efektif
Namun, penggunaan tetap harus berdasarkan resep dan pemantauan medis ketat.
Baca juga: 5 Jenis Obat yang Dilarang Saat Hamil
Alternatif yang Lebih Aman
Jika Moms mengalami nyeri ringan hingga sedang, pilihan pertama yang dianggap aman adalah paracetamol (acetaminophen). Obat ini tidak memiliki risiko besar terhadap janin bila digunakan sesuai dosis dan petunjuk.
Tips lain untuk mengelola nyeri saat hamil:
-
Gunakan kompres hangat untuk nyeri otot
-
Istirahat cukup dan konsumsi cairan
-
Lakukan peregangan ringan atau senam hamil
-
Konsultasi ke bidan atau dokter sebelum meminum obat apa pun
Konsumsi ibuprofen saat hamil, terutama di trimester kedua dan ketiga, berisiko bagi janin dan sebaiknya dihindari kecuali atas rekomendasi dokter. Ada banyak alternatif yang lebih aman seperti paracetamol, serta metode non-obat untuk mengurangi rasa nyeri. Saat hamil, kehati-hatian terhadap obat yang masuk ke tubuh Moms sangat penting demi keselamatan bersama. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis jika mengalami keluhan, sekecil apa pun itu.
Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms & Dads dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi.
Referensi:
- NCBI. “Ibuprofen”. Tanggal Akses 30 Mei 2025.
- NHS UK. “Ibuprofen for Adults – Pregnancy, Breastfeeding, and Fertility”. Tanggal Akses 30 Mei 2025.
- Healthline. “Is Ibuprofen Safe During Pregnancy?”. Tanggal Akses 30 Mei 2025.
- UT Southwestern Medical Center. “FDA Issues Stronger NSAID Warning for Pregnancy”. Tanggal Akses 30 Mei 2025.