Naik turun tangga saat hamil bukan hal yang otomatis dilarang. Dalam kondisi tertentu, aktivitas ini justru bisa membantu menjaga kebugaran tubuh Moms. Namun di sisi lain, perubahan tubuh selama kehamilan juga membuat keseimbangan terganggu dan risiko jatuh meningkat. Jadi, amankah ibu hamil naik turun tangga? Jawabannya tergantung pada kondisi kehamilan masing-masing dan bagaimana cara melakukannya […]
Naik turun tangga saat hamil bukan hal yang otomatis dilarang. Dalam kondisi tertentu, aktivitas ini justru bisa membantu menjaga kebugaran tubuh Moms. Namun di sisi lain, perubahan tubuh selama kehamilan juga membuat keseimbangan terganggu dan risiko jatuh meningkat. Jadi, amankah ibu hamil naik turun tangga? Jawabannya tergantung pada kondisi kehamilan masing-masing dan bagaimana cara melakukannya dengan aman. Mari bahas secara lengkap manfaatnya, serta kapan sebaiknya aktivitas ini dihindari.
Bolehkah Ibu Hamil Naik Turun Tangga?
Secara umum, naik turun tangga masih aman dilakukan oleh ibu hamil, terutama pada trimester pertama dan kedua, selama tidak ada komplikasi atau kondisi medis tertentu yang membatasi aktivitas fisik. Namun, selalu penting untuk berhati-hati dan tidak terburu-buru saat melakukannya.
Menurut Mom Junction, tidak ada larangan medis langsung yang menyebutkan bahwa naik tangga berbahaya selama kehamilan, asalkan dilakukan dengan perlahan dan tetap memperhatikan keselamatan.
Baca juga: Mengenal Jenis Olahraga yang Dilarang untuk Ibu Hamil
Manfaat Naik Turun Tangga bagi Ibu Hamil

Sumber gambar: iStock
Selama dilakukan dengan cara yang aman, naik tangga dapat memberikan beberapa manfaat bagi Moms, terutama dari sisi kebugaran dan peredaran darah.
1. Membantu Menjaga Kebugaran Fisik
Kehamilan tidak seharusnya menjadi alasan untuk berhenti bergerak. Meskipun aktivitas berat harus dibatasi, naik tangga bisa menjadi solusi olahraga ringan yang tetap aman bagi Moms. Gerakan ini membantu menjaga kekuatan otot, terutama otot kaki, serta meningkatkan daya tahan tubuh di masa kehamilan.
Jika dilakukan secara konsisten, aktivitas sederhana ini juga bisa mendukung persiapan tubuh Moms menghadapi persalinan. Ketika otot tetap aktif dan kuat, stamina pun lebih terjaga. Ini sangat membantu terutama bagi Moms yang memiliki mobilitas terbatas atau tidak sempat berolahraga di luar rumah.
Baca juga: Cara Meningkatkan Imunitas Tubuh Saat Hamil
2. Meningkatkan Sirkulasi Darah
Naik turun tangga mampu melancarkan peredaran darah secara alami. Sirkulasi yang baik sangat penting untuk mengurangi risiko pembengkakan kaki dan tangan yang sering terjadi selama kehamilan, terutama di trimester akhir.
Selain itu, aliran darah yang lancar juga mendukung pasokan oksigen dan nutrisi ke janin. Dengan begitu, kesehatan janin tetap optimal dan Moms pun merasa lebih segar serta tidak mudah lelah sepanjang hari.
3. Membakar Kalori Secara Sehat
Saat hamil, kenaikan berat badan memang wajar, tetapi tetap perlu dikendalikan agar tidak berlebihan. Naik tangga bisa menjadi bentuk pembakaran kalori yang aman tanpa perlu melakukan aktivitas intens.
Aktivitas ini membantu menjaga keseimbangan antara asupan dan pengeluaran kalori harian. Dengan begitu, berat badan Moms bisa tetap stabil, mengurangi risiko komplikasi kehamilan seperti diabetes gestasional atau hipertensi.
4. Membantu Tidur Lebih Nyenyak
Banyak ibu hamil mengalami kesulitan tidur, terutama di malam hari. Aktivitas fisik ringan seperti naik tangga dapat membantu tubuh merasa lebih rileks sehingga Moms bisa tidur lebih nyenyak.
Ketika tubuh digunakan untuk bergerak di siang hari, hormon tidur alami seperti melatonin akan bekerja lebih optimal di malam hari. Tidur berkualitas sangat penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental Moms selama kehamilan.
Baca juga: Amankah Mengonsumsi Suplemen Melatonin Saat Hamil?
5. Mencegah Sembelit
Sembelit atau konstipasi adalah keluhan umum saat hamil akibat perubahan hormon dan tekanan dari rahim yang membesar. Naik turun tangga dapat merangsang kerja usus dan membantu memperlancar buang air besar secara alami.
Dengan meningkatkan aktivitas peristaltik usus, sistem pencernaan Moms akan lebih aktif. Ini menjadi solusi alami yang aman tanpa perlu mengandalkan obat pencahar selama masa kehamilan.
Risiko dan Kondisi yang Harus Diwaspadai

Sumber gambar: iStock
Meskipun naik tangga umumnya aman, ada beberapa kondisi di mana aktivitas ini sebaiknya dihindari atau dibatasi. Resiko terjatuh saat hamil memang meningkat, terutama akibat perubahan titik gravitasi dan ketidakseimbangan.
1. Risiko Jatuh Lebih Tinggi
Saat perut mulai membesar, titik keseimbangan tubuh bergeser. Ini membuat Moms lebih rentan kehilangan keseimbangan saat menaiki atau menuruni tangga, apalagi jika membawa barang.
2. Riwayat Keguguran atau Kehamilan Risiko Tinggi
Bagi Moms yang pernah mengalami keguguran atau memiliki komplikasi seperti perdarahan, plasenta previa, atau kontraksi dini, dokter biasanya akan menyarankan untuk membatasi aktivitas fisik, termasuk naik tangga.
Baca juga: 6 Larangan Untuk Ibu Hamil Agar Tidak Keguguran
3. Tekanan Darah Tidak Stabil
Tekanan darah rendah dapat menyebabkan pusing atau pandangan kabur. Dalam kondisi ini, naik tangga sangat tidak disarankan karena meningkatkan risiko jatuh.
4. Kehamilan Kembar
Pada kehamilan ganda, risiko komplikasi lebih tinggi. Banyak dokter menyarankan untuk meminimalkan aktivitas fisik berat termasuk naik tangga terlalu sering.
Baca juga: Ciri-Ciri Hamil Anak Kembar dan Cara Mendeteksinya
5. Kelelahan Berlebihan
Jika tubuh terasa sangat lelah, memaksa diri naik tangga bisa menimbulkan kelelahan ekstrem atau bahkan pingsan. Dengarkan tubuh dan jangan memaksakan diri.
Tips Aman Naik Turun Tangga Saat Hamil
Agar tetap aman dan nyaman, Moms bisa mengikuti panduan berikut:
-
Pegang pegangan tangga setiap saat
Jangan pernah menaiki tangga tanpa berpegangan. Ini membantu menjaga keseimbangan. -
Hindari membawa barang berat
Beban tambahan bisa membuat keseimbangan terganggu. -
Gunakan alas kaki yang tidak licin
Sepatu dengan sol karet yang nyaman dan datar adalah pilihan terbaik. -
Naik dan turun dengan perlahan
Jangan terburu-buru. Jika merasa lelah, istirahat sejenak sebelum melanjutkan. -
Hindari tangga dalam kondisi gelap atau licin
Pastikan tangga memiliki pencahayaan yang cukup dan bebas dari benda-benda penghalang.
Kapan Harus Menghindari Naik Tangga?
Segera hentikan aktivitas naik turun tangga jika:
-
Terasa pusing, mual, atau lemas
-
Mengalami kram perut atau kontraksi
-
Ada riwayat keguguran atau kehamilan risiko tinggi
-
Mengalami pendarahan atau keluar lendir tak biasa
-
Disarankan oleh dokter untuk istirahat total
Baca juga: Lutut Sakit Saat Hamil: Penyebab, Gejala dan Cara Mengatasinya
Naik turun tangga saat hamil bisa tetap aman dan bahkan memberi manfaat kesehatan jika dilakukan dengan hati-hati dan dalam kondisi kehamilan yang normal. Namun, bagi Moms dengan riwayat komplikasi, aktivitas ini bisa berisiko dan sebaiknya dihindari atau dikonsultasikan terlebih dahulu ke dokter. Kuncinya adalah mendengarkan tubuh, memahami batasan, dan menjaga keselamatan sebagai prioritas utama.
Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms & Dads dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi.
Referensi:
-
PubMed. “Pregnancy and Risk of Falling”. Tanggal Akses 30 Mei 2025.
-
Mom Junction. “Is It Safe To Climb Stairs While Pregnant?”. Tanggal Akses 30 Mei 2025.