Bekam adalah terapi tradisional yang dipercaya dapat membantu meredakan berbagai keluhan kesehatan, seperti nyeri otot, peradangan, atau kelelahan. Namun, jika Moms sedang hamil, mungkin muncul pertanyaan: apakah bekam aman dilakukan selama kehamilan? Bekam, atau cupping therapy, adalah metode pengobatan tradisional yang menggunakan cangkir atau alat khusus untuk menciptakan tekanan negatif (hisap) pada kulit. Ada dua […]
Bekam adalah terapi tradisional yang dipercaya dapat membantu meredakan berbagai keluhan kesehatan, seperti nyeri otot, peradangan, atau kelelahan. Namun, jika Moms sedang hamil, mungkin muncul pertanyaan: apakah bekam aman dilakukan selama kehamilan?
Bekam, atau cupping therapy, adalah metode pengobatan tradisional yang menggunakan cangkir atau alat khusus untuk menciptakan tekanan negatif (hisap) pada kulit. Ada dua jenis bekam utama:
Bekam Basah (Wet Cupping)
Melibatkan sayatan kecil pada kulit untuk mengeluarkan darah dari area yang dihisap.
Bekam Kering (Dry Cupping)
Tidak melibatkan sayatan, hanya menggunakan hisapan untuk meningkatkan sirkulasi darah di area tertentu.
Terapi ini dapat membantu meredakan nyeri, memperbaiki sirkulasi darah, dan membantu proses penyembuhan alami tubuh.
Manfaat Bekam untuk Kesehatan
Bekam dipercaya memiliki sejumlah manfaat, seperti:
- Mengurangi nyeri otot dan sendi.
- Meredakan sakit kepala atau migrain.
- Memperbaiki sirkulasi darah.
- Membantu mengatasi kelelahan kronis.
- Mengurangi stres dan ketegangan.
Namun, saat berbicara tentang kehamilan, manfaat ini harus dipertimbangkan dengan hati-hati karena tubuh Moms mengalami banyak perubahan fisiologis yang memengaruhi cara tubuh merespons terapi tertentu.
Baca juga: Mengenal Jenis Olahraga yang Dilarang untuk Ibu Hamil
Apakah Bekam Aman untuk Ibu Hamil?

Sumber gambar: iStock
Secara umum, bekam tidak sepenuhnya dilarang untuk ibu hamil, tetapi ada batasan yang harus diperhatikan. Berikut adalah poin-poin penting yang perlu dipahami:
1. Hindari Bekam di Trimester Pertama
Bekam sebaiknya dihindari selama trimester pertama kehamilan. Pada tahap ini, tubuh sedang beradaptasi dengan perubahan hormonal dan risiko keguguran lebih tinggi. Terapi seperti bekam, terutama bekam basah, dapat memicu stres tambahan pada tubuh.
2. Bekam Kering Lebih Aman daripada Bekam Basah
Jika Moms ingin mencoba bekam selama kehamilan, bekam kering cenderung lebih aman. Bekam basah melibatkan sayatan kecil yang berisiko infeksi dan kehilangan darah, yang tidak ideal bagi ibu hamil.
3. Area yang Harus Dihindari
Area tertentu seperti perut, punggung bawah, dan titik-titik akupresur yang berkaitan dengan rahim (misalnya titik di pergelangan kaki) harus dihindari. Hisapan pada area ini dapat memicu kontraksi rahim yang berisiko pada kehamilan.
4. Hanya Dilakukan oleh Terapis Berpengalaman
Bekam untuk ibu hamil harus dilakukan oleh terapis yang berpengalaman dan memiliki pemahaman tentang kehamilan. Mereka dapat memastikan prosedur dilakukan dengan aman dan menghindari area yang berisiko.
Baca juga: Sederet Manfaat Akupuntur untuk Program Hamil, Bikin Cepat Hamil!
Risiko Bekam Selama Kehamilan
Bekam tidak bebas risiko, terutama jika dilakukan selama kehamilan. Berikut adalah beberapa risiko yang perlu diperhatikan:
- Infeksi: Risiko infeksi meningkat jika alat tidak steril atau jika bekam basah dilakukan tanpa prosedur yang higienis.
- Memicu Kontraksi: Bekam di area tertentu dapat memicu kontraksi rahim, yang berisiko menyebabkan persalinan prematur atau keguguran.
- Pusing atau Lemas: Tekanan negatif yang dihasilkan selama bekam dapat menyebabkan pusing, terutama jika Moms memiliki tekanan darah rendah.
- Hematoma atau Memar: Bekam sering meninggalkan memar di area yang dihisap, yang bisa terasa tidak nyaman bagi ibu hamil.
Baca juga: Dampak Kekurangan Zat Besi Saat Hamil
Hal yang Perlu Dipertimbangkan Sebelum Melakukan Bekam

Sumber gambar: iStock
Jika Moms mempertimbangkan bekam selama kehamilan, pastikan untuk memerhatikan hal-hal berikut:
- Konsultasi dengan Dokter
Selalu diskusikan rencana terapi bekam dengan dokter atau bidan sebelum melakukannya. Mereka dapat memberikan panduan berdasarkan kondisi kesehatan Moms. - Pilih Terapis yang Berkualitas
Pastikan terapis memiliki sertifikasi dan pengalaman dalam menangani ibu hamil. Jangan ragu untuk bertanya tentang prosedur sterilisasi alat yang digunakan. - Perhatikan Kondisi Tubuh
Jika Moms merasa lelah, pusing, atau memiliki masalah kesehatan seperti tekanan darah rendah atau anemia, hindari bekam hingga kondisi tubuh membaik. - Hindari Bekam Basah
Bekam basah umumnya tidak disarankan selama kehamilan karena risiko infeksi dan kehilangan darah.
Baca juga: Pentingnya Mengetahui Pemeriksaan Kehamilan atau Antenatal Care
Alternatif Terapi Aman untuk Ibu Hamil
Jika tujuan Moms adalah untuk meredakan nyeri atau stres selama kehamilan, ada beberapa alternatif terapi yang lebih aman:
- Pijat Prenatal: Pijat yang dirancang khusus untuk ibu hamil membantu meredakan ketegangan otot tanpa risiko berlebihan.
- Yoga Prenatal: Membantu meningkatkan fleksibilitas dan mengurangi stres.
- Aromaterapi: Minyak esensial tertentu, seperti lavender, dapat memberikan efek relaksasi (gunakan dengan hati-hati dan konsultasikan dengan dokter).
- Meditasi: Membantu menenangkan pikiran dan mengurangi stres selama kehamilan.
Baca juga: Amankah Menggunakan Lilin Aromaterapi Saat Hamil?
Bekam selama kehamilan tidak sepenuhnya dilarang, tetapi harus dilakukan dengan sangat hati-hati. Bekam kering cenderung lebih aman dibandingkan bekam basah, tetapi tetap ada risiko yang perlu dipertimbangkan, terutama jika dilakukan pada area tertentu atau tanpa pengawasan profesional.
Untuk memastikan keamanan, Moms sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mencoba bekam selama kehamilan. Alternatif terapi seperti pijat prenatal atau yoga juga bisa menjadi pilihan yang lebih aman untuk meredakan nyeri dan stres. Ingat, kesehatan Moms dan bayi adalah prioritas utama.
Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi.
Referensi:
- Cleveland Clinic. “Cupping”. Diakses pada 21 Januari 2025.
- Medical News Today. “Cupping Therapy: Benefits and Risks”. Diakses pada 21 Januari 2025.
- Global Cupping. “Cupping Therapy During Pregnancy”. Diakses pada 21 Januari 2025.