Bisakah Hamil Jika Berhubungan Dekat dengan Haid?

Banyak Moms dan Dads yang penasaran, apakah hubungan intim yang dilakukan menjelang atau saat haid masih bisa menyebabkan kehamilan? Jawabannya iya, meski peluangnya lebih kecil dibanding masa subur. Kehamilan tetap mungkin terjadi karena sperma dapat bertahan hidup beberapa hari dalam tubuh wanita dan siklus menstruasi tiap orang berbeda. Maka, memahami kapan ovulasi terjadi adalah kunci untuk mengetahui peluang hamil.

Bagaimana Proses Kehamilan Terjadi?

Kehamilan dimulai saat sperma dari Dads berhasil membuahi sel telur dari Moms. Sel telur biasanya dilepaskan pada fase ovulasi, yaitu sekitar pertengahan siklus menstruasi (hari ke-12 hingga hari ke-16 pada siklus 28 hari). Namun, tidak semua wanita memiliki siklus yang sama panjang atau sama teratur.

Jika berhubungan intim dilakukan dekat dengan haid, ada kemungkinan sperma masih bertahan hingga ovulasi berikutnya, terutama bila siklus menstruasi cenderung pendek. Inilah alasan mengapa kehamilan tetap bisa terjadi meski waktunya tidak berada di “masa subur klasik”.

Berhubungan Intim Saat Haid, Apakah Bisa Hamil?

Secara umum, peluang hamil saat haid lebih rendah. Namun, tetap ada faktor yang membuatnya mungkin:

• Ketahanan Sperma
  Sperma bisa bertahan hidup 3–5 hari dalam saluran reproduksi wanita. Jika Moms memiliki siklus pendek (misalnya 21 hari), ovulasi bisa terjadi lebih cepat, sehingga sperma dari hubungan intim saat haid masih bisa bertemu dengan sel telur.

• Siklus Menstruasi Tidak Teratur
  Pada wanita dengan siklus menstruasi tidak teratur, sulit memprediksi kapan ovulasi akan terjadi. Bisa jadi ovulasi datang lebih cepat dari perkiraan.

• Perbedaan Panjang Siklus
  Tidak semua wanita memiliki siklus 28 hari. Bagi yang memiliki siklus lebih pendek, kemungkinan ovulasi terjadi dekat dengan akhir haid lebih besar.

Baca juga: Haruskah Ejakulasi Bersamaan Agar Cepat Hamil?

Berhubungan Menjelang Haid, Bisa Hamil?

Sumber gambar: iStock

Berhubungan seksual beberapa hari sebelum haid umumnya memiliki peluang kecil untuk menyebabkan kehamilan. Hal ini karena ovulasi biasanya sudah lewat. Namun, jika siklus tidak teratur, peluangnya tetap ada.

Selain itu, kadang yang disangka “haid” bisa saja sebenarnya adalah perdarahan implantasi atau bercak lain, yang justru menjadi tanda awal kehamilan. Jadi, penting bagi Moms untuk mengenali pola tubuh sendiri agar tidak keliru dalam memperkirakan masa subur.

Risiko Berhubungan Saat Haid

Selain peluang hamil, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan bila melakukan hubungan intim saat haid:

• Risiko infeksi lebih tinggi, karena leher rahim lebih terbuka sehingga bakteri lebih mudah masuk.

• Kenyamanan berkurang, beberapa pasangan merasa kurang nyaman secara fisik maupun emosional.

• Endometriosis atau nyeri, bagi sebagian wanita, hubungan saat haid bisa terasa lebih sakit.

Baca juga: Larangan Ketika Sedang Haid, Mitos vs Fakta

Cara Menghitung Masa Subur

Agar lebih jelas dalam memperkirakan peluang hamil, Moms bisa menghitung masa subur berdasarkan siklus menstruasi:

• Ovulasi biasanya terjadi 12–16 hari sebelum haid berikutnya.

• Masa paling subur adalah 2–3 hari sebelum ovulasi hingga 1 hari setelahnya.

• Gunakan kalender, aplikasi kesuburan, atau ovulation test kit untuk mempermudah perhitungan.

Dengan mengetahui masa subur, Moms dan Dads bisa merencanakan kehamilan lebih tepat dan mengurangi kebingungan soal peluang hamil di luar masa ovulasi.

Baca juga: Berikut 4 Cara Menghitung Masa Subur Wanita

Tips Menjaga Peluang Kehamilan

• Catat siklus menstruasi secara rutin agar lebih mudah memprediksi masa subur.

• Konsumsi makanan bergizi seimbang, terutama yang kaya zat besi, folat, dan protein.

• Hindari stres berlebihan karena bisa memengaruhi keseimbangan hormon.

• Jika sudah mencoba lebih dari 12 bulan tanpa hasil (atau 6 bulan bagi Moms di atas 35 tahun), sebaiknya konsultasikan dengan dokter spesialis kandungan.

Berhubungan intim saat atau menjelang haid memang memiliki peluang lebih kecil untuk menyebabkan kehamilan, tetapi tidak berarti mustahil. Faktor seperti panjang siklus menstruasi, ketahanan sperma, serta ketidakpastian ovulasi membuat kehamilan tetap bisa terjadi. Jadi, bagi Moms dan Dads yang sedang program hamil, lebih baik memahami masa subur dan menjaga kesehatan reproduksi daripada hanya bergantung pada waktu berhubungan dekat haid.

Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms & Dads dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi. 

Referensi:

• Healthline. “Sex on Period”. Tanggal Akses 19 Agustus 2025.
• American Pregnancy Association. “Can You Get Pregnant on Your Period?”. Tanggal Akses 19 Agustus 2025.
• Healthline. “Can You Get Pregnant Right Before Your Period?”. Tanggal Akses 19 Agustus 2025.
• ACOG. “Trying to Get Pregnant? Here’s When to Have Sex”. Tanggal Akses 19 Agustus 2025.