Moms, pertanyaan seputar keamanan mengonsumsi makanan tertentu saat hamil memang kerap muncul, termasuk soal daging kambing. Apakah benar daging kambing bisa membahayakan kehamilan? Atau justru aman dan bernutrisi jika dikonsumsi dengan tepat? Jawabannya ya, Moms boleh makan daging kambing selama hamil, asalkan dimasak hingga matang sempurna dan dikonsumsi dalam jumlah yang wajar. Daging kambing mengandung […]
Moms, pertanyaan seputar keamanan mengonsumsi makanan tertentu saat hamil memang kerap muncul, termasuk soal daging kambing. Apakah benar daging kambing bisa membahayakan kehamilan? Atau justru aman dan bernutrisi jika dikonsumsi dengan tepat?
Jawabannya ya, Moms boleh makan daging kambing selama hamil, asalkan dimasak hingga matang sempurna dan dikonsumsi dalam jumlah yang wajar. Daging kambing mengandung protein tinggi, zat besi, dan vitamin B12 yang penting bagi pertumbuhan janin dan kesehatan ibu hamil. Namun, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan untuk menghindari risiko yang bisa membahayakan kehamilan. Yuk, kita bahas lebih detail.
Kandungan Nutrisi Daging Kambing yang Bermanfaat untuk Moms
Daging kambing dikenal sebagai salah satu sumber protein hewani yang kaya nutrisi. Berikut beberapa manfaatnya:
-
Protein tinggi: membantu membentuk jaringan tubuh janin dan menjaga massa otot Moms.
-
Zat besi: penting untuk mencegah anemia yang sering terjadi selama kehamilan.
-
Vitamin B12: berperan dalam pembentukan sel darah merah dan sistem saraf janin.
-
Seng (Zinc): mendukung sistem imun dan perkembangan sel.
Konsumsi daging selama kehamilan dianjurkan sebagai bagian dari pola makan sehat, asalkan dimasak dengan baik dan bukan daging mentah atau setengah matang.
Risiko Mengonsumsi Daging Kambing Jika Tidak Diperhatikan

Sumber gambar: iStock
Meskipun kaya nutrisi, daging kambing juga memiliki potensi risiko bila tidak dikonsumsi dengan benar, seperti:
1. Infeksi Toksoplasmosis dan Listeriosis
Mengonsumsi daging kambing yang tidak dimasak dengan sempurna dapat meningkatkan risiko infeksi toksoplasmosis dan listeriosis, dua kondisi serius yang disebabkan oleh parasit dan bakteri. Toxoplasma gondii dan Listeria monocytogenes dapat berkembang dalam daging mentah atau setengah matang dan berpotensi membahayakan janin, terutama pada trimester pertama kehamilan. Infeksi ini bisa menyebabkan komplikasi seperti keguguran, lahir prematur, hingga kerusakan otak atau mata pada bayi.
Karena itu, sangat penting bagi Moms untuk selalu memastikan bahwa daging kambing dimasak hingga benar-benar matang dengan suhu internal yang sesuai. Hindari konsumsi sate setengah matang atau hidangan daging kambing yang hanya dibakar luar permukaannya. Selain itu, gunakan peralatan masak yang bersih dan pastikan tidak terjadi kontaminasi silang antara daging mentah dan makanan lain untuk mencegah risiko infeksi yang tidak diinginkan.
Baca juga: Bolehkah Ibu Hamil Makan Daging Setengah Matang?
2. Kandungan Lemak dan Kolesterol
Daging kambing memang mengandung protein tinggi dan berbagai nutrisi penting, namun juga mengandung lemak jenuh dalam jumlah yang cukup tinggi, terutama jika bagian yang dikonsumsi memiliki lapisan lemak tebal. Pengolahan yang tidak sehat, seperti digoreng atau dibakar dengan banyak minyak, dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) yang berdampak negatif pada kesehatan jantung dan pembuluh darah Moms.
Jika dikonsumsi secara berlebihan, daging kambing bisa meningkatkan kadar kolesterol darah dan tekanan darah, yang merupakan faktor risiko selama kehamilan. Oleh karena itu, Moms disarankan untuk membatasi porsi, memilih bagian daging tanpa lemak, serta mengolahnya dengan cara yang lebih sehat seperti direbus atau dipanggang tanpa tambahan lemak berlebih. Pola makan yang seimbang tetap menjadi kunci untuk menjaga kesehatan selama masa kehamilan.
Baca juga: Ketahui Bahaya Kolesterol Tinggi pada Ibu Hamil
3. Meningkatkan Risiko Tekanan Darah Tinggi
Beberapa ibu hamil memiliki kecenderungan mengalami tekanan darah tinggi atau preeklampsia, yang bisa berdampak serius pada kesehatan Moms dan janin. Konsumsi daging kambing dalam jumlah besar, khususnya yang mengandung banyak lemak, dapat memperburuk kondisi ini karena lemak jenuh diketahui dapat mempersempit pembuluh darah dan memicu lonjakan tekanan darah.
Selain itu, pengolahan daging kambing dengan tambahan garam berlebih atau bumbu yang tinggi natrium juga dapat memicu retensi cairan dalam tubuh, memperberat kerja jantung, dan mempertinggi risiko hipertensi. Maka dari itu, penting bagi Moms untuk mengontrol asupan daging kambing selama hamil, dan berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi bila memiliki riwayat tekanan darah tinggi agar konsumsi tetap aman dan terkontrol.
Baca juga: Asupan Gizi Ibu Hamil: Panduan Nutrisi Lengkap untuk Kesehatan Ibu dan Janin
Tips Aman Konsumsi Daging Kambing untuk Ibu Hamil
Agar Moms tetap bisa merasakan manfaat daging kambing tanpa risiko kesehatan, berikut tips konsumsi yang aman:
-
Masak hingga matang sempurna: Pastikan bagian dalam daging tidak lagi berwarna merah muda.
-
Hindari daging kambing olahan seperti sosis, dendeng, atau sate kambing yang belum tentu higienis atau matang sempurna.
-
Pilih bagian daging yang rendah lemak, seperti bagian paha tanpa lemak.
-
Jangan mengonsumsi terlalu sering, cukup 1–2 kali seminggu.
-
Perhatikan porsi dan cara masaknya, hindari penggunaan minyak berlebihan atau bahan tinggi garam.
Jika Moms ragu, jangan segan untuk berdiskusi dengan tenaga medis agar mendapatkan panduan makan yang sesuai kebutuhan pribadi selama kehamilan.
Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi.
Referensi
- NHS UK. “Foods to avoid in pregnancy”. Tanggal akses: 16 April 2025.
- C&G Baby Club. “Which foods should I avoid during pregnancy?”. Tanggal akses: 16 April 2025.
- NHS Inform. “Eating well in pregnancy”. Tanggal akses: 16 April 2025.
- BabyCenter Australia. “Is it safe to eat meat during pregnancy?”. Tanggal akses: 16 April 2025.