Gondongan adalah infeksi virus yang dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar ludah, terutama di area leher dan rahang. Meskipun tergolong penyakit yang umum, infeksi gondongan selama kehamilan dapat menimbulkan risiko tertentu bagi Moms dan janin. Oleh karena itu, memahami gejala, komplikasi, serta cara pencegahannya sangat penting untuk menjaga kesehatan selama masa kehamilan.
Gondongan disebabkan oleh virus paramyxovirus yang menular melalui percikan air liur saat batuk atau bersin. Virus ini juga dapat menyebar melalui kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi, seperti peralatan makan atau gelas yang digunakan oleh penderita gondongan.
Gejala Gondongan
Gejala gondongan biasanya muncul dalam waktu 16-18 hari setelah terpapar virus. Beberapa tanda yang dapat Moms alami antara lain:
- Pembengkakan pada satu atau kedua sisi leher akibat peradangan kelenjar ludah.
- Nyeri saat mengunyah atau menelan.
- Demam ringan hingga tinggi.
- Sakit kepala dan nyeri otot.
- Kelelahan dan kehilangan nafsu makan.
Pada beberapa kasus, gondongan bisa terjadi tanpa gejala yang jelas, sehingga sulit untuk dikenali tanpa pemeriksaan medis.
Bahaya Gondongan pada Ibu Hamil

Infeksi gondongan selama kehamilan dapat meningkatkan risiko komplikasi tertentu, terutama jika terjadi pada trimester pertama. Beberapa risiko yang perlu diwaspadai antara lain:
1. Keguguran
Infeksi gondongan pada trimester pertama kehamilan dikaitkan dengan peningkatan risiko keguguran. Hal ini disebabkan oleh respon imun tubuh terhadap infeksi virus, yang dapat mengganggu keseimbangan hormon kehamilan dan menyebabkan gangguan pada perkembangan janin.
Meskipun kasus keguguran akibat gondongan tergolong jarang, tetap penting bagi ibu hamil untuk mengambil langkah pencegahan, seperti menjaga daya tahan tubuh dan menghindari kontak dengan orang yang terinfeksi. Jika Moms mengalami gejala gondongan pada awal kehamilan, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pemantauan yang tepat.
Baca juga: Mengapa Keguguran Bisa Terjadi? Ketahui Faktor Penyebab hingga Tindakan Terbaiknya
2. Lahir Prematur
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa infeksi virus selama kehamilan, termasuk gondongan, dapat meningkatkan kemungkinan kelahiran prematur, terutama jika terjadi pada trimester kedua atau ketiga. Virus dapat memicu respons inflamasi dalam tubuh, yang berpotensi memicu kontraksi dini dan menyebabkan bayi lahir sebelum waktunya.
Kelahiran prematur dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan pada bayi, seperti gangguan pernapasan, berat badan rendah, serta keterlambatan perkembangan. Oleh karena itu, jika ibu hamil mengalami gondongan pada usia kehamilan yang lebih lanjut, dokter mungkin akan memberikan pengawasan ketat untuk mencegah terjadinya persalinan sebelum waktunya.
3. Gangguan Perkembangan Janin
Meskipun belum ada bukti kuat bahwa gondongan dapat menyebabkan cacat lahir, infeksi virus selama kehamilan tetap berisiko mengganggu perkembangan janin. Demam tinggi yang sering menyertai infeksi gondongan dapat berdampak negatif pada pertumbuhan janin, terutama jika berlangsung dalam waktu yang lama.
Selain itu, kondisi ibu yang mengalami dehidrasi akibat demam dan pembengkakan kelenjar ludah juga dapat memengaruhi asupan nutrisi ke janin, yang berpotensi berdampak pada perkembangan organ-organ vitalnya.
Baca juga: Intrauterine Growth Restriction (IUGR), Kondisi Pertumbuhan Janin yang Terhambat
4. Komplikasi Lain
Selain risiko terhadap kehamilan, gondongan juga dapat menyebabkan komplikasi serius bagi ibu hamil itu sendiri. Dalam beberapa kasus, infeksi gondongan dapat berkembang menjadi meningitis, yaitu peradangan pada selaput otak, atau ensefalitis, yaitu peradangan pada otak. Kondisi ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan gangguan neurologis, kejang, bahkan kerusakan otak permanen.
Selain itu, gondongan juga dapat menyerang pankreas dan menyebabkan pankreatitis, yang ditandai dengan nyeri hebat di perut, mual, dan muntah. Oleh karena itu, jika ibu hamil mengalami gejala gondongan yang parah, seperti sakit kepala berat, leher kaku, atau kesulitan bernapas, segera cari bantuan medis untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.
Cara Mencegah Gondongan pada Ibu Hamil

1. Vaksinasi MMR (Measles, Mumps, Rubella)
Vaksin MMR adalah perlindungan utama terhadap gondongan. Vaksin ini bekerja dengan membangun kekebalan tubuh terhadap tiga penyakit sekaligus, yaitu campak, gondongan, dan rubella. Namun, vaksin MMR tidak boleh diberikan selama kehamilan karena mengandung virus hidup yang dilemahkan, yang berisiko bagi janin.
Oleh karena itu, sangat disarankan bagi wanita yang berencana hamil untuk memastikan sudah mendapatkan vaksinasi ini setidaknya satu bulan sebelum konsepsi. Jika Moms belum pernah menerima vaksin MMR sebelumnya, segera konsultasikan dengan dokter sebelum merencanakan kehamilan agar mendapatkan perlindungan optimal terhadap penyakit yang dapat berdampak buruk pada ibu dan janin.
Baca juga: Daftar Vaksin Wajib Bayi: Jadwal, Manfaat, dan Urutannya
2. Menjaga Kebersihan
Menjaga kebersihan diri dan lingkungan adalah langkah sederhana namun efektif dalam mencegah penyebaran virus gondongan. Cuci tangan secara rutin dengan sabun dan air mengalir, terutama setelah menyentuh benda yang sering digunakan bersama, seperti gagang pintu, meja, atau peralatan makan.
Selain itu, hindari kebiasaan berbagi alat makan, minuman, atau barang pribadi lainnya dengan orang lain, karena virus dapat bertahan di permukaan benda dan berpindah melalui kontak tidak langsung. Kebersihan lingkungan juga perlu diperhatikan dengan rutin membersihkan permukaan yang sering disentuh dan memastikan sirkulasi udara dalam ruangan tetap baik agar tidak menjadi tempat berkembangnya virus.
3. Menghindari Kontak dengan Penderita Gondongan
Karena gondongan merupakan penyakit menular, ibu hamil sebaiknya menghindari kontak langsung dengan orang yang terinfeksi. Jika ada anggota keluarga, teman, atau rekan kerja yang mengalami gondongan, sebaiknya jaga jarak dan hindari berada dalam satu ruangan tertutup dengan mereka untuk mengurangi risiko tertular.
Jika tidak dapat menghindari kontak sama sekali, gunakan masker untuk melindungi diri dari droplet yang bisa membawa virus. Selain itu, pastikan Moms selalu mencuci tangan setelah berinteraksi dengan orang lain, terutama jika berada di tempat umum seperti kantor, transportasi publik, atau pusat perbelanjaan yang berisiko menjadi tempat penyebaran virus.
4. Meningkatkan Sistem Imun
Sistem kekebalan tubuh yang kuat merupakan pertahanan alami terhadap berbagai infeksi, termasuk gondongan. Untuk menjaga daya tahan tubuh selama kehamilan, Moms perlu mengonsumsi makanan bergizi seimbang yang kaya akan vitamin dan mineral, seperti buah-buahan, sayuran, protein, dan makanan kaya antioksidan. Vitamin C dan zinc, yang banyak ditemukan dalam jeruk, kiwi, paprika, dan kacang-kacangan, dapat membantu memperkuat imunitas.
Selain itu, pastikan untuk mendapatkan istirahat yang cukup, karena kurang tidur dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Rutin melakukan aktivitas fisik ringan seperti berjalan kaki atau prenatal yoga juga dapat membantu menjaga kesehatan secara keseluruhan. Jika diperlukan, konsultasikan dengan dokter mengenai suplemen tambahan yang aman untuk ibu hamil guna mendukung sistem kekebalan tubuh.
Baca juga: Cara Meningkatkan Imunitas Tubuh Saat Hamil
Penanganan Gondongan pada Ibu Hamil
Jika Moms terinfeksi gondongan saat hamil, beberapa langkah berikut dapat membantu meredakan gejala:
- Istirahat yang cukup untuk membantu tubuh melawan infeksi.
- Minum banyak air untuk mencegah dehidrasi.
- Kompres dingin pada area bengkak untuk mengurangi nyeri dan pembengkakan.
- Konsumsi makanan lunak agar lebih mudah dikunyah dan tidak memperparah nyeri pada kelenjar ludah.
- Konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan saran medis terbaik dan memastikan kondisi janin tetap aman.
Gondongan pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko komplikasi seperti keguguran dan kelahiran prematur, terutama jika terjadi pada trimester pertama. Oleh karena itu, pencegahan melalui vaksinasi sebelum kehamilan, menjaga kebersihan, dan menghindari kontak dengan penderita sangat penting. Jika Moms mengalami gejala gondongan saat hamil, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan memastikan kesehatan janin tetap terjaga.
Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi.
Referensi
- Pregnancy Birth and Baby. “Mumps and Pregnancy”. Diakses pada 7 Maret 2025.
- NCBI. “Mumps”. Diakses pada 7 Maret 2025.
- CDC. “Mumps: Clinical Overview”. Diakses pada 7 Maret 2025.
- NHS. “Mumps: Complications”. Diakses pada 7 Maret 2025
- News Medical. “Mumps in Pregnancy”. Diakses pada 7 Maret 2025.