Herpes genital adalah infeksi menular seksual yang cukup umum dan sering tidak disadari oleh penderitanya. Meski tidak mengancam jiwa, kondisi ini bisa berdampak besar pada kesehatan fisik dan emosional. Penting bagi Moms dan Dads untuk mengenali gejala, penyebab, serta pengobatannya agar dapat mengambil langkah yang tepat dalam menjaga kesehatan reproduksi dan mencegah penularan. Apa Itu […]
Herpes genital adalah infeksi menular seksual yang cukup umum dan sering tidak disadari oleh penderitanya. Meski tidak mengancam jiwa, kondisi ini bisa berdampak besar pada kesehatan fisik dan emosional. Penting bagi Moms dan Dads untuk mengenali gejala, penyebab, serta pengobatannya agar dapat mengambil langkah yang tepat dalam menjaga kesehatan reproduksi dan mencegah penularan.
Apa Itu Herpes Genital?
Herpes genital disebabkan oleh virus herpes simpleks (HSV), terutama tipe HSV-2. Namun, HSV-1 yang umumnya menyebabkan luka dingin di sekitar mulut, juga bisa menyebabkan infeksi genital melalui kontak oral-genital. Virus ini menyebar melalui hubungan seksual, baik vaginal, anal, maupun oral, dan dapat menular meski tidak ada luka atau gejala yang tampak.
Baca juga: Pentingnya Tes TORCH untuk Kehamilan Sehat
Penyebab Utama Herpes Genital
Penularan herpes genital terjadi saat virus HSV masuk ke dalam tubuh melalui luka kecil pada kulit atau membran mukosa. Berikut beberapa faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan terkena herpes genital:
-
Berhubungan seks tanpa kondom
-
Memiliki pasangan seksual lebih dari satu
-
Riwayat infeksi menular seksual lainnya
-
Sistem kekebalan tubuh lemah
Dads dan Moms yang aktif secara seksual tetap berisiko, bahkan jika pasangan tampak sehat, karena HSV bisa tidak menimbulkan gejala bertahun-tahun.
Baca juga: Mycoplasma Genitalium, Infeksi Menular Seksual yang Perlu Diwaspadai
Gejala Herpes Genital

Sumber gambar: iStock
Gejala herpes bisa muncul 2 sampai 12 hari setelah terpapar virus. Namun, tidak semua orang merasakan gejala yang jelas. Saat gejala muncul, berikut tanda-tanda yang harus diwaspadai:
1. Luka atau Lepuh di Area Genital
Biasanya muncul sebagai lepuh kecil berisi cairan yang bisa pecah dan berubah menjadi luka terbuka. Luka ini terasa nyeri dan gatal, terutama saat buang air kecil.
2. Gatal dan Kesemutan
Sebelum luka muncul, bisa terjadi rasa geli, kesemutan, atau sensasi terbakar di area genital, bokong, atau paha.
3. Demam dan Nyeri Tubuh
Pada infeksi awal, tubuh bisa merespons dengan demam ringan, kelelahan, dan nyeri otot.
4. Pembengkakan Kelenjar Getah Bening
Kelenjar di sekitar selangkangan bisa membengkak sebagai respons tubuh terhadap infeksi.
Gejala biasanya membaik dalam waktu 2–4 minggu, tapi virus tetap berada di dalam tubuh dan bisa aktif kembali (reaktivasi), terutama saat tubuh lelah, stres, atau sistem imun menurun.
Baca juga: Hipotiroid Kongenital: Penyebab, Gejala dan Penanganannya
Herpes Bisa Tanpa Gejala?
Ya, ini yang membuat herpes genital sering tidak terdeteksi. Banyak orang menjadi pembawa virus tanpa tahu bahwa mereka sudah terinfeksi. Bahkan tanpa luka atau gejala pun, virus tetap bisa menular ke pasangan seksual.
Inilah alasan mengapa edukasi, komunikasi terbuka dengan pasangan, dan pemeriksaan rutin sangat penting, terutama bagi Moms dan Dads yang sedang merencanakan kehamilan.
Komplikasi yang Mungkin Terjadi
-
Risiko Penularan ke Bayi: Moms yang terinfeksi bisa menularkan herpes ke bayi saat proses persalinan. Kondisi ini disebut herpes neonatal dan bisa sangat serius.
-
Infeksi Berulang: Setelah infeksi awal, virus bisa aktif kembali kapan saja.
-
Masalah Psikologis: Rasa malu, stres, dan cemas akibat herpes genital cukup umum dan bisa mengganggu kualitas hidup.
Cara Mengobati Herpes Genital
Saat ini belum ada obat yang bisa menghilangkan virus herpes sepenuhnya, namun pengobatan bisa membantu mengurangi gejala dan mencegah kekambuhan. Pilihan pengobatannya meliputi:
-
Obat Antivirus: Seperti asiklovir, famsiklovir, atau valasiklovir. Obat ini bisa mengurangi lama gejala dan mempercepat penyembuhan.
-
Pereda Nyeri: Untuk mengurangi rasa sakit dan tidak nyaman.
-
Kompres Hangat: Membantu meredakan nyeri lokal dan mempercepat pemulihan luka.
Jika mengalami kekambuhan sering, dokter mungkin akan merekomendasikan terapi supresif harian untuk mengurangi frekuensi dan risiko penularan ke pasangan.
Baca juga: Waspadai ISK Saat Hamil: Penyebab, Gejala, Penanganan
Pencegahan Herpes Genital
Berikut langkah pencegahan yang bisa dilakukan:
-
Gunakan kondom saat berhubungan seks.
-
Hindari kontak seksual saat gejala aktif.
-
Beri tahu pasangan jika memiliki riwayat herpes.
-
Lakukan pemeriksaan rutin, terutama jika sedang merencanakan kehamilan.
Baca juga: Perlukah Membersihkan Vagina Setelah Berhubungan?
Herpes genital adalah infeksi yang umum tapi kerap disalahpahami. Virus ini bisa tidak menimbulkan gejala sama sekali atau menyebabkan luka yang mengganggu kenyamanan dan kehidupan seksual. Pengobatan memang tidak bisa menyembuhkan, tapi dapat membantu mengelola gejala dan mencegah penularan. Bagi Moms dan Dads, menjaga komunikasi terbuka dengan pasangan, rajin cek kesehatan, dan tetap waspada terhadap gejala adalah langkah kunci dalam mencegah penyebaran dan menjaga kualitas hidup.
Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms & Dads dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi.
Referensi:
- Mayo Clinic. “Genital Herpes: Symptoms & Causes”. Tanggal Akses 19 Juni 2025.
- NHS UK. “Genital Herpes”. Tanggal Akses 19 Juni 2025.
- Cleveland Clinic. “Genital Herpes”. Tanggal Akses 19 Juni 2025.