Apakah Moms & Dads pernah mendengar tentang hormon oksitosin, yang sering dijuluki “hormon cinta”? Hormon ini mungkin sudah tidak asing lagi, terutama bagi para orangtua, karena peranannya yang sangat penting dalam membangun ikatan emosional yang kuat dengan si kecil. Namun, tahukah kalian bahwa oksitosin tidak hanya bermanfaat untuk hubungan sosial, tetapi juga memiliki segudang manfaat luar biasa untuk kesehatan tubuh dan mental kita? Yuk, kita eksplorasi lebih dalam tentang hormon ajaib yang satu ini dan bagaimana pengaruhnya terhadap kehidupan kita!
Apa Itu Hormon Oksitosin?
Oksitosin adalah hormon yang diproduksi di hipotalamus otak dan disekresikan oleh kelenjar pituitari. Hormon ini sering disebut sebagai “love hormone” atau “feel-good hormone” karena berperan penting dalam membentuk perasaan kepercayaan, cinta, dan ikatan emosional, baik antara pasangan, orang tua, maupun anak.
Menurut Harvard Health Publishing, oksitosin tidak hanya membantu dalam koneksi emosional, tetapi juga mendukung beberapa fungsi biologis penting seperti persalinan, menyusui, dan mengatur respon stres.

Manfaat Hormon Oksitosin Bagi Kesehatan
Berikut ini adalah beberapa manfaat penting dari hormon oksitosin yang wajib Moms & Dads ketahui:
1. Membangun Ikatan Emosional
Hormon oksitosin berperan dalam membangun koneksi antara individu. Pada pasangan, hormon ini membantu menciptakan perasaan kasih sayang dan keterikatan. Bagi ibu dan bayi, oksitosin hadir saat proses menyusui untuk memperkuat ikatan ibu-anak.
Menurut Cleveland Clinic, peningkatan oksitosin dapat membantu mengurangi perasaan cemas dan memperkuat rasa saling percaya antara dua individu.
2. Memicu Proses Persalinan
Bagi Moms yang sedang menanti kelahiran, oksitosin menjadi hormon kunci dalam memicu kontraksi rahim selama proses persalinan. Hormon ini juga diberikan dalam bentuk sintetik (Pitocin) untuk mempercepat kelahiran jika diperlukan.
3. Mendukung Produksi ASI
Selain membantu dalam persalinan, oksitosin juga berperan dalam proses let-down reflex, yaitu proses keluarnya ASI dari payudara ibu saat menyusui. Hormon ini bekerja dengan mengontraksi otot di sekitar kelenjar susu.
Baca juga: Rekomendasi Makanan Pelancar ASI untuk Ibu Menyusui
4. Mengurangi Stres dan Meningkatkan Mood
Oksitosin memiliki efek anti-stres alami. Penelitian dari PMC National Center for Biotechnology Information menunjukkan bahwa oksitosin membantu menurunkan kadar kortisol (hormon stres) dan meningkatkan suasana hati secara keseluruhan.
5. Meningkatkan Kualitas Hubungan
Untuk Moms & Dads yang ingin menjaga hubungan tetap harmonis, oksitosin membantu meningkatkan perasaan kasih sayang, empati, dan rasa saling percaya dengan pasangan.
6. Menurunkan Tekanan Darah
Kadar oksitosin yang optimal diketahui dapat membantu menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kesehatan jantung secara keseluruhan.

Cara Meningkatkan Hormon Oksitosin Secara Alami
Moms & Dads, ada beberapa cara mudah dan alami untuk meningkatkan kadar hormon oksitosin, lho! Yuk, dicoba:
1. Beri Pelukan dan Sentuhan Fisik
Aktivitas sederhana seperti memeluk, menggenggam tangan, atau pijatan lembut dapat membantu tubuh melepaskan oksitosin. Sentuhan fisik adalah cara instan untuk membangun koneksi emosional.
2. Berinteraksi dengan Orang Tersayang
Habiskan waktu berkualitas bersama pasangan, anak, atau keluarga. Tertawa, bercerita, dan menikmati momen bersama dapat meningkatkan hormon oksitosin dalam tubuh.
3. Olahraga Rutin
Melakukan olahraga ringan seperti yoga, berjalan kaki, atau berenang dapat merangsang produksi oksitosin sekaligus meningkatkan kesehatan fisik dan mental.
Baca juga: 5 Rekomendasi Olahraga yang Tepat untuk Ibu Hamil
4. Meditasi dan Relaksasi
Praktik meditasi membantu mengurangi stres dan mendorong pelepasan hormon oksitosin. Moms & Dads bisa mencoba meditasi pernapasan sederhana selama 10-15 menit setiap hari.
5. Menyusui dan Skin-to-Skin Contact
Untuk Moms yang baru melahirkan, menyusui bayi adalah cara alami untuk meningkatkan oksitosin. Sentuhan kulit langsung (skin-to-skin contact) dengan bayi juga membantu meningkatkan ikatan emosional.
6. Berbuat Baik kepada Orang Lain
Aktivitas seperti memberikan bantuan, berbagi, atau menyampaikan apresiasi tulus kepada orang lain dapat meningkatkan hormon oksitosin dan membuat suasana hati lebih positif.

Gejala Kekurangan Hormon Oksitosin
Jika tubuh Moms & Dads kekurangan hormon oksitosin, beberapa tanda ini mungkin muncul:
- Kesulitan membangun koneksi emosional dengan pasangan atau anak.
- Perasaan cemas dan mudah stres.
- Kurangnya motivasi dalam interaksi sosial.
- Pada ibu menyusui, kesulitan dalam produksi ASI.
Jika Moms & Dads mengalami gejala di atas, konsultasikan ke dokter atau profesional kesehatan untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Baca juga: Stress dan Gangguan Kesuburan: Apa yang Perlu Moms dan Dads Ketahui?
Hormon oksitosin adalah “hormon cinta” yang memiliki banyak manfaat penting, mulai dari membangun ikatan emosional hingga mendukung proses persalinan dan menyusui. Selain itu, oksitosin juga membantu mengurangi stres dan meningkatkan kualitas hubungan.
Dengan memahami cara meningkatkan hormon oksitosin secara alami, Moms & Dads bisa lebih mudah menjaga kesehatan tubuh, mental, dan ikatan yang harmonis dalam keluarga.
Untuk Moms & Dads yang masih dalam program kehamilan ataupun tengah mengalami permasalahan infertilitas, Moms & Dads bisa konsultasikan dengan dokter-dokter kandungan profesional di Morula IVF Indonesia. Klinik fertilitas ini menawarkan konsultasi kandungan profesional dan komprehensif. Dengan pengalaman lebih dari 26 tahun, Morula IVF memiliki tim dokter spesialis yang berdedikasi untuk membantu pasangan untuk memiliki buah hati yang sehat. Untuk informasi lebih lanjut, Moms & Dads dapat menghubungi atau telusuri website resmi Morula IVF untuk menyampaikan pertanyaan maupun konsultasi.
Referensi:
- Harvard Health Publishing. Oxytocin: The Love Hormone. Diakses pada 11 Desember 2024.
- Cleveland Clinic. Oxytocin. Diakses pada 11 Desember 2024.
- PMC NCBI. Oxytocin and Stress: A Systematic Review and Future Directions. Diakses pada 11 Desember 2024.
- WebMD. What to Know About Oxytocin. Diakses pada 11 Desember 2024.