Dads, menjaga tubuh tetap sehat merupakan tanggung jawab kita bersama. Salah satu topik yang mungkin jarang dibahas namun penting untuk diketahui adalah kanker penis. Meski tergolong jarang, kanker ini memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan pria. Yuk, kita pelajari lebih lanjut tentang kanker penis, mulai dari gejala hingga cara penanganannya. Apa Itu Kanker Penis? Kanker […]
Dads, menjaga tubuh tetap sehat merupakan tanggung jawab kita bersama. Salah satu topik yang mungkin jarang dibahas namun penting untuk diketahui adalah kanker penis. Meski tergolong jarang, kanker ini memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan pria. Yuk, kita pelajari lebih lanjut tentang kanker penis, mulai dari gejala hingga cara penanganannya.
Apa Itu Kanker Penis?
Kanker penis adalah jenis kanker yang berkembang di jaringan penis. Biasanya, kanker ini dimulai di lapisan kulit penis dan dapat menyebar ke jaringan di bawahnya. Meski jarang terjadi, kanker penis lebih sering ditemukan pada pria yang berusia di atas 50 tahun.
Kanker penis paling sering muncul dalam bentuk karsinoma sel skuamosa, yang berkembang pada lapisan kulit terluar. Kondisi ini bisa menjadi sangat serius jika tidak ditangani dengan baik. Namun, jika terdeteksi lebih awal, peluang kesembuhan akan jauh lebih besar.
Gejala Kanker Penis
Dads, penting untuk mengenali gejala kanker penis agar dapat segera mengambil tindakan jika diperlukan. Beberapa gejala umum meliputi:
- Benjolan atau luka yang tidak sembuh di penis: Luka atau benjolan ini sering kali tidak terasa sakit pada tahap awal, namun bisa menjadi lebih serius jika diabaikan.
- Perubahan warna kulit penis: Kulit penis mungkin tampak kemerahan, keunguan, atau mengalami perubahan warna lain yang tidak biasa.
- Munculnya bercak atau penebalan pada kulit: Area tertentu pada kulit penis bisa menjadi lebih tebal atau tampak bersisik.
- Pembengkakan kelenjar getah bening di selangkangan: Ini bisa menjadi tanda bahwa kanker telah mulai menyebar.
- Rasa nyeri atau ketidaknyamanan: Gejala ini bisa terjadi saat buang air kecil atau saat berhubungan seksual.
Gejala-gejala ini mungkin tidak selalu berarti kanker penis, tetapi sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter jika Dads mengalaminya.
Baca juga: Kanker Testis: Gejala, Penyebab dan Pengobatannya
Penyebab dan Faktor Risiko

Sumber gambar: iStock
Penyebab pasti kanker penis belum sepenuhnya diketahui, tetapi ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terkena penyakit ini:
- Infeksi HPV (Human Papillomavirus): Virus ini, terutama tipe HPV-16 dan HPV-18, sering dikaitkan dengan kanker penis. HPV dapat menyebabkan perubahan pada sel-sel kulit penis, yang seiring waktu bisa berkembang menjadi kanker. Dads, penting untuk mempertimbangkan vaksinasi HPV sebagai langkah perlindungan.
- Kebersihan yang buruk: Kurangnya kebersihan area genital dapat menyebabkan iritasi kronis atau infeksi, yang berpotensi meningkatkan risiko kanker. Membersihkan area genital secara rutin adalah langkah sederhana namun sangat penting.
- Phimosis: Kondisi di mana kulup penis terlalu ketat sehingga sulit ditarik ke belakang. Ini dapat menyebabkan penumpukan smegma (zat berlemak di bawah kulup), yang dapat mengiritasi kulit dan meningkatkan risiko kanker.
- Merokok: Bahan kimia berbahaya dalam rokok dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan merusak DNA sel, termasuk sel-sel pada jaringan penis. Dads yang merokok memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak.
- Usia: Pria yang lebih tua, khususnya di atas usia 50 tahun, memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker penis. Risiko ini dapat meningkat seiring bertambahnya usia akibat akumulasi paparan faktor-faktor risiko.
Baca juga: Nyeri Saat Buat Air Kecil: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
Pengobatan Kanker Penis
Pilihan pengobatan untuk kanker penis tergantung pada stadium dan tingkat keparahannya. Beberapa metode yang umum digunakan meliputi:
- Operasi: Ini adalah metode utama untuk mengangkat tumor. Dalam beberapa kasus, hanya sebagian kecil jaringan yang diangkat (penis-sparing surgery), tetapi pada kasus yang lebih parah, mungkin diperlukan amputasi sebagian atau seluruh penis (penektomi).
- Terapi radiasi: Menggunakan sinar berenergi tinggi untuk membunuh sel kanker.
- Kemoterapi: Obat-obatan khusus yang digunakan untuk membunuh sel kanker, baik secara lokal maupun sistemik.
- Terapi imun: Menggunakan obat-obatan yang membantu sistem kekebalan tubuh menyerang sel kanker.
Semakin dini kanker penis terdeteksi, semakin besar kemungkinan pengobatan berhasil tanpa perlu prosedur invasif.
Baca juga: Apakah Efek Kemoterapi Dapat Mengganggu Kesuburan?
Cara Mencegah Kanker Penis
Mencegah lebih baik daripada mengobati, bukan? Berikut adalah beberapa langkah yang bisa Dads lakukan untuk mengurangi risiko kanker penis:
- Vaksinasi HPV: Vaksin ini efektif mencegah infeksi HPV yang dapat memicu kanker.
- Menjaga kebersihan: Pastikan untuk mencuci area genital secara rutin dan menyeluruh.
- Berhenti merokok: Menghentikan kebiasaan ini dapat membantu menurunkan risiko berbagai jenis kanker.
- Sunat: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pria yang telah disunat memiliki risiko lebih rendah terkena kanker penis.
Jika Dads mengalami gejala mencurigakan seperti yang telah disebutkan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Deteksi dini penyakit dapat membantu penderita agar penyakit tidak semakin memburuk dan dapat diobati dengan segera oleh dokter.
Kanker penis memang bukan topik yang sering dibahas, dengan mengenali gejala, memahami faktor risiko, dan mengambil langkah pencegahan, Dads dapat melindungi diri dari ancaman penyakit ini.
Untuk mengetahui lebih dalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan ataupun masalah infertilitas, Dads bisa konsultasikan dengan dokter-dokter kandungan profesional di Morula IVF Indonesia. Klinik fertilitas ini menawarkan konsultasi kandungan profesional dan komprehensif. Dengan pengalaman lebih dari 26 tahun, Morula IVF memiliki tim dokter spesialis kandungan yang berdedikasi untuk membantu pasangan untuk memiliki buah hati yang sehat. Untuk informasi lebih lanjut, Dads dapat menghubungi atau telusuri website resmi Morula IVF untuk menyampaikan pertanyaan maupun konsultasi.
Referensi:
- Cleveland Clinic. “Penile Cancer”. (Diakses 18 Desember 2024).
- NHS. “Penile Cancer”. (Diakses 18 Desember 2024).
- WebMD. “Penile Cancer Overview”. (Diakses 18 Desember 2024).
- Urology Health. “Penile Cancer”. (Diakses 18 Desember 2024).
- National Cancer Institute. “Penile Cancer Treatment”. (Diakses 18 Desember 2024).