Semua Artikel

Penyebab Keputihan Berwarna Hijau Saat Hamil dan Cara Mengatasinya

Hamzah
24 Mar 2025
Share Facebook Twitter WhatsApp
Penyebab Keputihan Berwarna Hijau Saat Hamil dan Cara Mengatasinya

Keputihan adalah kondisi normal yang dialami oleh wanita, termasuk selama kehamilan. Namun, jika Moms mengalami keputihan berwarna hijau saat hamil, hal ini bisa menjadi tanda adanya infeksi atau masalah kesehatan tertentu yang perlu mendapat perhatian. Keputihan yang berubah warna, terutama menjadi hijau, biasanya menandakan infeksi bakteri atau penyakit menular seksual yang dapat berdampak pada kesehatan […]

Keputihan adalah kondisi normal yang dialami oleh wanita, termasuk selama kehamilan. Namun, jika Moms mengalami keputihan berwarna hijau saat hamil, hal ini bisa menjadi tanda adanya infeksi atau masalah kesehatan tertentu yang perlu mendapat perhatian. Keputihan yang berubah warna, terutama menjadi hijau, biasanya menandakan infeksi bakteri atau penyakit menular seksual yang dapat berdampak pada kesehatan ibu dan janin. Memahami penyebab, gejala, dan cara mengatasi keputihan berwarna hijau selama kehamilan sangat penting untuk memastikan kehamilan yang sehat.

Penyebab Keputihan Berwarna Hijau Saat Hamil

Keputihan Berwarna Hijau Saat Hamil

Sumber gambar: Freepik

Ada beberapa penyebab utama yang dapat menyebabkan keputihan berwarna hijau selama kehamilan, antara lain:

1. Infeksi Bakteri atau Jamur

Ketidakseimbangan flora bakteri di area vagina dapat menyebabkan infeksi, yang pada akhirnya bisa menyebabkan keputihan berwarna hijau dengan bau yang tidak sedap. Infeksi ini bisa berupa vaginosis bakteri yang terjadi akibat pertumbuhan bakteri jahat yang berlebihan di dalam vagina.

Baca juga: Vaginal Douching: Apakah Aman untuk Kesehatan Reproduksi?

2. Trikomoniasis

Trikomoniasis adalah infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis. Gejala utama yang sering muncul adalah keputihan berbusa berwarna hijau atau kuning, bau yang tidak sedap, serta rasa gatal atau perih di area vagina.

3. Gonore dan Klamidia

Penyakit menular seksual seperti gonore dan klamidia juga bisa menyebabkan keputihan berwarna hijau atau kuning yang disertai dengan nyeri saat buang air kecil, gatal, serta iritasi di area genital. Infeksi ini berbahaya selama kehamilan karena bisa meningkatkan risiko kelahiran prematur atau infeksi pada bayi saat persalinan.

4. Vaginosis Bakterialis (Bacterial Vaginosis – BV)

Vaginosis bakterialis terjadi ketika keseimbangan bakteri di dalam vagina terganggu. Keputihan yang disebabkan oleh BV biasanya memiliki bau amis dan bisa berwarna abu-abu, putih, atau hijau.

5. Reaksi Alergi atau Iritasi

Penggunaan produk kewanitaan seperti sabun, tisu basah, atau pembalut yang mengandung bahan kimia tertentu bisa menyebabkan iritasi dan perubahan warna pada keputihan.

Baca juga: Menggunakan Pelumas Seks Saat Hamil, Amankah?

Gejala yang Perlu Moms Waspadai

Keputihan selama kehamilan biasanya bersifat normal jika berwarna putih atau bening, tidak berbau menyengat, dan tidak disertai gejala lain. Namun, jika keputihan berwarna hijau disertai dengan beberapa gejala berikut, Moms perlu segera berkonsultasi dengan dokter:

  • Keputihan berbau menyengat atau amis
  • Rasa gatal atau perih di area vagina
  • Kemerahan atau pembengkakan pada area intim
  • Nyeri saat buang air kecil atau berhubungan intim
  • Demam atau gejala infeksi lainnya

Baca juga: Cara Mengatasi Keputihan Abnormal: Panduan Lengkap untuk Wanita

Dampak Keputihan Berwarna Hijau terhadap Kehamilan

Keputihan berwarna hijau yang disebabkan oleh infeksi dapat berdampak pada kesehatan ibu dan janin jika tidak segera ditangani. Beberapa risiko yang dapat terjadi meliputi:

  • Infeksi pada janin: Bakteri atau parasit yang menyebabkan infeksi dapat menembus plasenta dan mempengaruhi perkembangan janin.
  • Risiko persalinan prematur: Infeksi yang tidak diobati bisa menyebabkan ketuban pecah dini atau kelahiran prematur.
  • Infeksi saat persalinan: Jika Moms mengalami infeksi menular seksual, bayi bisa tertular saat proses persalinan melalui vagina.

Cara Mengatasi dan Mencegah Keputihan Berwarna Hijau Saat Hamil

Keputihan Berwarna Hijau Saat Hamil

Sumber gambar: Freepik

Jika Moms mengalami keputihan berwarna hijau, langkah pertama yang harus dilakukan adalah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Selain itu, beberapa langkah berikut dapat membantu mencegah serta mengatasi kondisi ini:

1. Menghindari Produk yang Mengiritasi

Salah satu faktor yang bisa memperburuk keputihan abnormal adalah penggunaan produk kewanitaan yang mengandung bahan kimia keras. Hindari penggunaan sabun kewanitaan, tisu basah berpewangi, atau produk pembersih vagina yang dapat mengganggu keseimbangan pH alami di area intim. Menggunakan produk berbahan kimia justru dapat membunuh bakteri baik yang melindungi vagina dari infeksi, sehingga memperburuk kondisi keputihan. Jika Moms ingin membersihkan area kewanitaan, cukup gunakan air hangat atau sabun yang diformulasikan khusus dengan pH seimbang untuk area sensitif.

2. Menjaga Kebersihan Area Intim

Menjaga kebersihan area kewanitaan sangat penting untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur penyebab keputihan abnormal. Cuci area kewanitaan dengan air hangat setiap kali selesai buang air kecil atau setelah berhubungan intim, lalu keringkan dengan handuk bersih. Hindari menggunakan pakaian dalam yang terlalu ketat dan berbahan sintetis, karena dapat menyebabkan area intim menjadi lembap dan meningkatkan risiko infeksi. Sebaiknya gunakan pakaian dalam berbahan katun yang dapat menyerap keringat dengan baik. Selain itu, Moms juga disarankan untuk mengganti pakaian dalam secara rutin, terutama jika terasa lembap atau basah.

Baca juga: Perlukah Membersihkan Vagina Setelah Berhubungan?

3. Konsumsi Makanan Sehat

Moms juga dapat menjaga kesehatan vagina dari dalam dengan mengonsumsi makanan sehat yang mendukung keseimbangan bakteri baik. Salah satu makanan yang direkomendasikan adalah makanan kaya probiotik seperti yogurt, kefir, dan kimchi, yang mengandung bakteri baik untuk membantu menjaga keseimbangan mikroflora di vagina. Selain itu, perbanyak konsumsi makanan bergizi seperti sayur, buah, dan protein yang dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh. Menghindari makanan tinggi gula juga penting, karena gula berlebih dapat memicu pertumbuhan jamur yang menyebabkan infeksi vagina.

Baca juga: Makanan Untuk Bumil: Pilihan Terbaik untuk Kesehatan Ibu dan Janin

4. Hindari Berhubungan Intim Tanpa Pengaman

Jika keputihan berwarna hijau disebabkan oleh infeksi menular seksual, Moms perlu lebih berhati-hati saat berhubungan intim. Menggunakan pengaman seperti kondom dapat membantu mencegah penyebaran infeksi dan melindungi kesehatan Moms serta janin. Selain itu, jika pasangan mengalami infeksi yang sama, pastikan untuk melakukan pengobatan bersama agar infeksi tidak kembali terulang. Jika mengalami keputihan yang disertai gejala lain seperti nyeri saat berhubungan intim atau bau yang tidak sedap, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Baca juga: Serba-Serbi Tentang Kondom yang Perlu Anda dan Pasangan Ketahui!

5. Mengonsumsi Obat Sesuai Resep Dokter

Jika setelah pemeriksaan dokter mengonfirmasi bahwa keputihan hijau disebabkan oleh infeksi bakteri atau jamur, Moms mungkin akan diberikan obat sesuai dengan penyebabnya. Pengobatan yang diresepkan bisa berupa antibiotik atau antijamur yang harus dikonsumsi atau dioleskan sesuai petunjuk dokter. Pastikan untuk menyelesaikan seluruh dosis obat yang diberikan, meskipun gejala mulai membaik, agar infeksi benar-benar hilang dan tidak kembali kambuh. Menghentikan pengobatan sebelum waktunya bisa menyebabkan bakteri atau jamur menjadi resisten terhadap obat, sehingga lebih sulit diatasi di kemudian hari.

Keputihan berwarna hijau saat hamil bisa menjadi tanda adanya infeksi atau masalah kesehatan yang perlu segera ditangani. Penyebabnya bisa beragam, mulai dari infeksi bakteri, trikomoniasis, gonore, hingga reaksi alergi terhadap produk kewanitaan. Jika keputihan berwarna hijau disertai gejala lain seperti bau tidak sedap, gatal, atau nyeri saat buang air kecil, Moms sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter.

Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Anda dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi. 

Referensi

Share Facebook Twitter WhatsApp

Artikel Terkait

Masa Kehamilan Cara Membaca Hasil USG Kehamilan dengan Mudah dan Akurat

Cara Membaca Hasil USG Kehamilan dengan Mudah dan Akurat

Hamzah
12 Nov 2025

Hasil USG kehamilan adalah salah satu cara utama bagi Moms dan tenaga medis untuk memantau perkembangan janin dalam kandungan. Namun, bagi sebagian besar orang, memahami hasil USG bisa membingungkan karena…

Selengkapnya
Masa Kehamilan Payudara Tidak Membesar Saat Hamil, Benarkah Tidak Normal?

Payudara Tidak Membesar Saat Hamil, Benarkah Tidak Normal?

Admin
07 Nov 2025

Payudara yang membesar saat hamil merupakan hal yang normal. Umumnya, ibu hamil akan merasakan perubahan payudara pada trimester ketiga kehamilan, atau menjelang masa menyusui. Namun bagaimana jika payudara tidak membesar…

Selengkapnya
Masa Kehamilan Tes Genetik Bantu Deteksi Risiko Penyakit di Awal Kehamilan, Penting!

Tes Genetik Bantu Deteksi Risiko Penyakit di Awal Kehamilan, Penting!

Admin
06 Nov 2025

Apakah Anda sedang merencanakan kehamilan dalam waktu dekat? Tahukah Anda memeriksakan kesehatan sebelum memulai promil sangat penting dan berpengaruh pada calon bayi nantinya.  Salah satunya dengan melakukan tes genetik saat…

Selengkapnya