Morula IVF

Kista Bartholin, Apa Gejala, Penyebab dan Cara Mencegahnya

January 17, 2025

Kista Bartholin, Apa Gejala, Penyebab dan Cara Mencegahnya

dr. I Gusti Agung Ngurah Santosa Sp.OG Subsp. F.E.RArtikel ini telah direview secara medis oleh
dr. I Gusti Agung Ngurah Agung Sentosa, M.Biomed. Sp.OG Subsp. FER
Button Buat Janji


Kista Bartholin adalah kondisi yang mungkin tidak banyak dibicarakan, tetapi dapat memengaruhi banyak Moms. Kista ini terbentuk di kelenjar Bartholin, yang terletak di kedua sisi vagina dan berfungsi untuk memproduksi cairan pelumas. Moms simak terus ya, kita akan membahas secara mendalam tentang kista Bartholin, termasuk gejala, penyebab, diagnosis, dan pilihan pengobatan yang tersedia.

Kista Bartholin, Apa Itu?

Kista Bartholin adalah benjolan yang terbentuk ketika saluran kelenjar Bartholin tersumbat. Kelenjar ini terletak di dekat pintu masuk vagina dan berfungsi untuk memproduksi cairan yang membantu menjaga kelembapan vagina. Ketika saluran kelenjar ini tersumbat, cairan dapat terakumulasi dan membentuk kista. Kista ini biasanya tidak berbahaya, tetapi dapat menyebabkan ketidaknyamanan atau nyeri.

Gejala Kista Bartholin

Kista Bartholin
Sumber gambar: Freepik

Banyak Moms yang mungkin tidak menyadari bahwa mereka memiliki kista Bartholin, terutama jika kista tersebut kecil dan tidak menimbulkan gejala. Namun, jika kista tumbuh lebih besar atau terinfeksi, beberapa gejala yang mungkin muncul meliputi:

  • Benjolan di area vagina: Kista Bartholin biasanya terasa seperti benjolan kecil di sisi vagina.
  • Nyeri atau ketidaknyamanan: Jika kista besar atau terinfeksi, Moms mungkin merasakan nyeri saat beraktivitas, seperti berolahraga atau berhubungan seksual.
  • Keluarnya nanah: Jika kista terinfeksi, mungkin ada keluarnya nanah dari benjolan tersebut.
  • Pembengkakan: Kista yang terinfeksi dapat menyebabkan pembengkakan di area sekitarnya.

Jika Moms mengalami gejala-gejala ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.

Baca juga: Kandidiasis Vaginalis: Panduan Lengkap untuk Moms

Penyebab Kista Bartholin

Kista Bartholin dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk:

  • Sumbatan Saluran Kelenjar: Kista ini paling sering terjadi akibat sumbatan pada saluran kelenjar Bartholin. Sumbatan ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk infeksi, peradangan, atau trauma.
  • Infeksi: Infeksi pada kelenjar Bartholin dapat menyebabkan peradangan dan pembentukan kista. Infeksi ini bisa disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur.
  • Infeksi Menular Seksual (IMS): Beberapa IMS, seperti gonore atau klamidia, dapat menyebabkan infeksi pada kelenjar Bartholin dan meningkatkan risiko pembentukan kista.
  • Perubahan Hormonal: Fluktuasi hormon, terutama selama siklus menstruasi, dapat memengaruhi fungsi kelenjar Bartholin dan berkontribusi pada pembentukan kista.

Diagnosis Kista Bartholin

Diagnosis kista Bartholin biasanya dilakukan melalui pemeriksaan fisik oleh dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan panggul untuk memeriksa adanya benjolan atau kista di area vagina. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin akan melakukan tes tambahan, seperti:

  • Ultrasonografi: Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang kista dan menentukan apakah ada tanda-tanda infeksi.
  • Tes laboratorium: Jika ada keluarnya nanah, dokter mungkin akan mengambil sampel untuk diuji guna menentukan penyebab infeksi.

Baca juga: Perbedaan Miom dan Kista: Apa yang Perlu Anda Ketahui?

Pengobatan Kista Bartholin

Kista Bartholin
Sumber gambar: Freepik

Pengobatan untuk kista Bartholin tergantung pada ukuran kista dan apakah kista tersebut terinfeksi. Beberapa pilihan pengobatan yang mungkin direkomendasikan oleh dokter meliputi:

1. Observasi

Jika kista kecil dan tidak menimbulkan gejala, dokter mungkin hanya akan merekomendasikan pengamatan. Banyak kista Bartholin yang tidak memerlukan pengobatan dan dapat hilang dengan sendirinya.

2. Drainase Kista

Jika kista besar atau terinfeksi, dokter mungkin akan merekomendasikan prosedur drainase. Prosedur ini melibatkan membuat sayatan kecil pada kista untuk mengeluarkan cairan yang terakumulasi. Setelah drainase, dokter mungkin akan merekomendasikan penggunaan antibiotik untuk mencegah infeksi lebih lanjut.

3. Pembedahan

Dalam kasus yang lebih serius, terutama jika kista sering kambuh atau terinfeksi, dokter mungkin akan merekomendasikan pembedahan untuk mengangkat kista dan kelenjar Bartholin. Prosedur ini biasanya dilakukan di rumah sakit dan memerlukan anestesi.

4. Pengobatan Antibiotik

Jika kista terinfeksi, dokter akan meresepkan antibiotik untuk mengobati infeksi. Penting untuk menyelesaikan seluruh pengobatan antibiotik sesuai petunjuk dokter.

Cara Mencegah Kista Bartholin

Meskipun tidak semua kista Bartholin dapat dicegah, ada beberapa langkah yang dapat diambil oleh Moms untuk mengurangi risiko pembentukan kista:

  • Menjaga Kebersihan: Menjaga kebersihan area genital dapat membantu mencegah infeksi. Gunakan sabun lembut dan air untuk membersihkan area tersebut secara teratur.
  • Menghindari PMS: Menggunakan pelindung saat berhubungan seksual dapat membantu mencegah infeksi menular seksual yang dapat memengaruhi kelenjar Bartholin.
  • Rutin Memeriksakan Kesehatan Reproduksi: Melakukan pemeriksaan kesehatan reproduksi secara rutin dapat membantu mendeteksi masalah lebih awal.

Baca juga: Sistem Reproduksi Wanita: Panduan Lengkap untuk Kesehatan Reproduksi

Kapan Harus Menghubungi Dokter

  • Moms* harus segera menghubungi dokter jika mengalami gejala berikut:
  • Benjolan yang tumbuh dengan cepat di area vagina.
  • Nyeri yang parah atau tidak kunjung reda.
  • Keluarnya nanah atau darah dari benjolan.
  • Gejala infeksi, seperti demam atau menggigil.

Kista Bartholin adalah kondisi yang umum dan biasanya tidak berbahaya, tetapi dapat menyebabkan ketidaknyamanan bagi banyak Moms. Jika mengalami gejala yang mencurigakan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.

Apabila Anda membutuhkan informasi mendalam mengenai kesehatan reproduksi, program kehamilan, atau masalah infertilitas, Morula IVF Indonesia adalah pilihan yang tepat. Klinik fertilitas Morula IVF  menyediakan layanan konsultasi yang lengkap dan berpengalaman. Dengan pengalaman lebih dari 26 tahun, tim ahli kandungan di Morula IVF berkomitmen untuk membantu pasangan mencapai impian mereka memiliki anak yang sehat. Untuk detail lebih lanjut, kunjungi situs web Morula IVF atau hubungi kami secara langsung untuk pertanyaan dan konsultasi. 

Referensi:

Tetap terhubung dan terinformasi di sini.

Untuk mengetahui informasi lebih lanjut hubungi 150-IVF atau 150-483, Senin – Sabtu pukul 07.00 – 20.00 WIB

Buat Janji

Newsletter

Dapatkan informasi dan tips terbaru dari Morula IVF mengenai program kehamilan dan bayi tabung