Berjemur di bawah sinar matahari memiliki banyak manfaat bagi ibu hamil, terutama dalam membantu produksi vitamin D yang penting untuk kesehatan tulang dan perkembangan janin. Vitamin D berperan dalam meningkatkan penyerapan kalsium, mengurangi risiko tekanan darah tinggi, serta mendukung pertumbuhan bayi yang optimal. Namun, berjemur juga perlu dilakukan dengan cara yang benar agar Moms tetap […]
Berjemur di bawah sinar matahari memiliki banyak manfaat bagi ibu hamil, terutama dalam membantu produksi vitamin D yang penting untuk kesehatan tulang dan perkembangan janin. Vitamin D berperan dalam meningkatkan penyerapan kalsium, mengurangi risiko tekanan darah tinggi, serta mendukung pertumbuhan bayi yang optimal. Namun, berjemur juga perlu dilakukan dengan cara yang benar agar Moms tetap aman dari risiko paparan sinar UV berlebihan.
Mengapa Berjemur Penting bagi Ibu Hamil?
Berjemur di bawah sinar matahari pagi dapat memberikan berbagai manfaat kesehatan, baik untuk ibu hamil maupun janin dalam kandungan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa Moms sebaiknya rutin mendapatkan paparan sinar matahari:
1. Membantu Produksi Vitamin D
Sinar matahari merupakan sumber utama vitamin D bagi tubuh. Vitamin D berperan penting dalam:
-
Membantu penyerapan kalsium dan fosfor untuk perkembangan tulang janin.
-
Mengurangi risiko kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah.
-
Menurunkan risiko preeklampsia yang dapat menyebabkan komplikasi serius dalam kehamilan.
Suplemen vitamin D atau paparan sinar matahari yang cukup dapat membantu menurunkan tekanan darah pada ibu hamil dan meningkatkan berat badan bayi saat lahir.
2. Meningkatkan Sistem Imun Ibu Hamil
Selama kehamilan, sistem kekebalan tubuh mengalami perubahan agar dapat mendukung pertumbuhan janin. Vitamin D yang didapat dari sinar matahari dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan mengurangi risiko infeksi selama kehamilan.
Baca juga: Cara Meningkatkan Imunitas Tubuh Saat Hamil
3. Mencegah Risiko Depresi dan Mood Swings
Berjemur juga dapat membantu meningkatkan produksi serotonin, hormon yang berperan dalam menjaga suasana hati tetap stabil. Ibu hamil yang rutin mendapatkan sinar matahari cenderung memiliki risiko lebih rendah mengalami depresi prenatal dan baby blues setelah melahirkan.
4. Mengurangi Risiko Diabetes Gestasional
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil dengan kadar vitamin D yang cukup memiliki risiko lebih rendah mengalami diabetes gestasional, yaitu kondisi meningkatnya kadar gula darah selama kehamilan yang dapat berdampak pada kesehatan ibu dan bayi.
Tips Berjemur yang Aman untuk Ibu Hamil

Sumber gambar: Freepik
Meskipun berjemur memiliki banyak manfaat, Moms tetap perlu melakukannya dengan cara yang aman untuk menghindari risiko paparan sinar UV berlebihan. Berikut adalah beberapa tips agar berjemur tetap sehat dan nyaman:
1. Pilih Waktu yang Tepat
Berjemurlah di pagi hari antara pukul 07.00 hingga 09.00, saat sinar matahari masih lembut dan kadar UV belum terlalu tinggi. Hindari paparan sinar matahari di atas pukul 10.00 karena dapat meningkatkan risiko dehidrasi dan kerusakan kulit.
Baca juga: Bahaya Sinar UV untuk Ibu Hamil dan Cara Melindungi Diri
2. Gunakan Tabir Surya
Ibu hamil tetap perlu menggunakan tabir surya dengan SPF minimal 30 untuk melindungi kulit dari efek buruk sinar UV. Pilih produk yang bebas dari bahan kimia berbahaya agar tetap aman untuk ibu dan janin.
3. Hindari Berjemur Terlalu Lama
Duduk atau berjalan di bawah sinar matahari selama 10–15 menit sudah cukup untuk mendapatkan manfaat vitamin D. Berjemur terlalu lama dapat meningkatkan risiko dehidrasi, kelelahan, atau heat exhaustion.
4. Kenakan Pakaian yang Nyaman
Gunakan pakaian berbahan ringan dan berwarna terang yang dapat menyerap keringat dengan baik. Jika Moms berencana berjemur lebih lama, kenakan topi lebar atau kacamata hitam untuk melindungi wajah dan mata dari sinar matahari langsung.
Baca juga: 5 Bahan Pakaian yang Nyaman untuk Ibu Hamil
5. Tetap Terhidrasi
Selalu bawa air minum saat berjemur untuk mencegah dehidrasi, terutama jika cuaca sedang panas. Dehidrasi selama kehamilan dapat menyebabkan pusing, lemas, bahkan kontraksi dini.
Risiko yang Perlu Diwaspadai Saat Berjemur
Meskipun berjemur memiliki banyak manfaat, terlalu banyak terpapar sinar matahari juga bisa berdampak buruk bagi ibu hamil. Beberapa risiko yang perlu diperhatikan antara lain:
1. Hiperpigmentasi atau Masker Kehamilan (Melasma)
Ibu hamil lebih rentan mengalami perubahan warna kulit akibat peningkatan hormon estrogen. Berjemur terlalu lama dapat memperburuk kondisi melasma, yaitu bercak gelap di wajah.
2. Overheating atau Kenaikan Suhu Tubuh Berlebihan
Suhu tubuh yang terlalu tinggi dapat berdampak negatif pada perkembangan janin, terutama pada trimester pertama. Oleh karena itu, hindari berjemur terlalu lama di cuaca panas.
3. Risiko Kanker Kulit
Paparan sinar UV dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko kanker kulit. Jika Moms memiliki riwayat keluarga dengan kanker kulit, sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum rutin berjemur.
Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi.
Referensi
- PMC. “Vitamin D Supplementation or Sun Exposure…”. Diakses pada 28 Maret 2025.
- Parents. “Can You Tan or Sunbathe While Pregnant?”. Diakses pada 28 Maret 2025.
- Northwestern Medicine. “Quick Dose: How Long Can Pregnant Women Stay Out in the Sun?”. Diakses pada 28 Maret 2025.
- WebMD. “Tanning While Pregnant: What to Know”. Diakses pada 28 Maret 2025.