Morula IVF

Ovarian Hyperstimulation Syndrome (OHSS)

February 12, 2025

Ovarian Hyperstimulation Syndrome (OHSS)

dr. Wisnu Setyawan, SpOG, Subsp. FER (K)Artikel ini telah direview secara medis oleh
dr. Wisnu Setyawan, SpOG, Subsp. FER (K)
Button Buat Janji


Ovarian Hyperstimulation Syndrome atau OHSS adalah kondisi yang dapat terjadi sebagai efek samping dari pengobatan kesuburan, terutama selama program bayi tabung (IVF). Ovarium menjadi terlalu terstimulasi akibat penggunaan obat kesuburan. Ketika ovarium terstimulasi, mereka dapat menghasilkan banyak folikel, yang dapat menyebabkan pembengkakan dan penumpukan cairan di dalam tubuh.

Meskipun OHSS biasanya bersifat ringan, dalam beberapa kasus, kondisi ini dapat menjadi parah dan memerlukan perhatian medis segera.

OHSS dibagi menjadi dua kategori utama:

  • Early Onset OHSS : Bila muncul dalam 9 hari pertama pasca OPU.
  • Late Onset OHSS : Bila muncul dalam 10 hari atau lebih pasca OPU.

Gejala Ovarian Hyperstimulation Syndrome (OHSS)

Gejala OHSS dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan. Berikut adalah beberapa gejala yang umum terjadi:

Gejala Ringan:

Wanita yang mengalami OHSS biasanya merasakan kembung, yang disebabkan oleh retensi cairan di rongga perut. Selain itu, beberapa wanita mungkin mengalami nyeri atau ketidaknyamanan di perut, terutama di area bawah perut, yang terjadi akibat pembesaran ovarium.

Mual dan diare juga merupakan gejala yang umum terjadi, karena perubahan hormon dapat mempengaruhi sistem pencernaan. Dalam beberapa kasus, penderita juga dapat mengalami peningkatan berat badan yang cepat, yang merupakan tanda bahwa tubuh sedang menahan cairan secara berlebihan.

Gejala Berat:

Salah satu tanda yang harus diwaspadai adalah nyeri perut yang berat, yang biasanya disebabkan oleh pembesaran ovarium yang ekstrem atau adanya komplikasi seperti ruptur kista. Selain itu, pembengkakan perut yang signifikan dapat terjadi karena akumulasi cairan di rongga perut, yang membuat penderita merasa tidak nyaman dan sulit bergerak. Jika cairan mulai menekan diafragma atau paru-paru, wanita dengan OHSS dapat mengalami sesak napas, yang menandakan bahwa kondisi sudah semakin serius.

Gejala lain yang mengindikasikan OHSS berat adalah penurunan jumlah urin, yang menunjukkan bahwa ginjal mulai terganggu akibat ketidakseimbangan cairan dalam tubuh. Kelelahan ekstrem dan gejala dehidrasi seperti mulut kering dan pusing juga bisa muncul, yang menjadi tanda bahwa tubuh kekurangan cairan dan elektrolit. Jika tidak ditangani dengan baik, kondisi ini dapat berujung pada komplikasi serius, seperti gangguan fungsi organ dan gangguan pembekuan darah.

Penyebab Ovarian Hyperstimulation Syndrome (OHSS)

OHSS biasanya disebabkan oleh penggunaan obat kesuburan yang merangsang ovarium untuk memproduksi lebih banyak sel telur. Obat-obatan ini termasuk:

Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya OHSS meliputi:

  • Usia muda: Wanita yang lebih muda cenderung memiliki respons ovarium yang lebih kuat terhadap obat kesuburan.
  • Sindrom ovarium polikistik (PCOS): Wanita dengan PCOS memiliki ovarium yang lebih sensitif terhadap stimulasi.
  • Riwayat OHSS sebelumnya: Jika Moms pernah mengalami OHSS, risiko terulangnya kondisi ini meningkat.

Baca juga: 7 Makanan yang Dihindari Saat Program Bayi Tabung

Pencegahan Ovarian Hyperstimulation Syndrome (OHSS)

Mencegah OHSS adalah langkah penting bagi Moms yang menjalani perawatan kesuburan. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat membantu:

1. Pemantauan Ketat

Salah satu cara utama dalam pencegahan OHSS adalah pemantauan ketat selama perawatan kesuburan. Dokter akan memantau respons ovarium terhadap obat-obatan yang diberikan dengan melakukan pemeriksaan ultrasound dan mengukur kadar hormon dalam darah.

Jika ditemukan tanda-tanda awal OHSS, seperti peningkatan jumlah folikel yang berlebihan atau kadar estrogen yang terlalu tinggi, dokter dapat mengambil langkah preventif dengan menyesuaikan dosis obat atau bahkan menghentikan sementara perawatan untuk menghindari kondisi yang lebih parah.

2. Penggunaan Obat dengan Bijak

Penggunaan obat dengan bijak juga menjadi kunci dalam mencegah OHSS. Diskusi yang terbuka dengan dokter mengenai jenis obat kesuburan yang digunakan, dosis yang diberikan, serta kemungkinan efek sampingnya sangat penting.

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin memilih protokol stimulasi yang lebih lembut, seperti menggunakan dosis obat yang lebih rendah atau memilih metode alternatif seperti protokol antagonis GnRH, yang memiliki risiko lebih rendah dalam memicu OHSS.

3. Hidrasi yang Cukup

Menjaga tubuh tetap terhidrasi juga dapat membantu mengurangi risiko OHSS. Hidrasi yang cukup sangat penting selama perawatan kesuburan, karena dapat membantu mengurangi retensi cairan yang sering terjadi pada wanita yang mengalami OHSS.

Disarankan untuk mengonsumsi cukup air setiap hari dan menghindari minuman berkafein atau beralkohol yang dapat menyebabkan dehidrasi. Selain itu, dalam beberapa kasus, dokter mungkin menyarankan konsumsi minuman dengan elektrolit untuk membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh.

4. Diet Sehat

Faktor lain yang tidak kalah penting adalah diet sehat, di mana asupan makanan yang kaya nutrisi dapat mendukung kesehatan ovarium dan mengurangi risiko komplikasi selama perawatan kesuburan.

Konsumsi makanan yang tinggi protein, seperti telur, ikan, dan kacang-kacangan, dapat membantu menstabilkan kadar cairan dalam tubuh. Selain itu, makanan yang kaya akan antioksidan, seperti sayuran hijau dan buah-buahan, juga dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari stres oksidatif yang dapat memperburuk kondisi OHSS.

Baca juga: Makanan untuk Promil: Meningkatkan Kesuburan dengan Nutrisi Tepat

Pengobatan Ovarian Hyperstimulation Syndrome (OHSS)

Pengobatan untuk OHSS tergantung pada tingkat keparahan gejala. Untuk OHSS ringan, perawatan mungkin tidak diperlukan, dan gejala akan mereda dengan sendirinya. Namun, untuk OHSS parah, perawatan medis mungkin diperlukan, termasuk:

  • Hidrasi Intravenous (IV): Untuk mengatasi dehidrasi dan menjaga keseimbangan elektrolit.
  • Obat-obatan: Dokter mungkin meresepkan obat untuk mengurangi gejala, seperti nyeri atau mual.
  • Tindakan Medis: Dalam kasus yang sangat parah, prosedur seperti pengambilan cairan dari rongga perut mungkin diperlukan.

Ovarian Hyperstimulation Syndrome (OHSS) adalah kondisi yang perlu diperhatikan oleh Moms yang menjalani perawatan kesuburan. Jika Moms mengalami gejala yang mencurigakan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Anda dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi. 

Referensi

Tetap terhubung dan terinformasi di sini.

Untuk mengetahui informasi lebih lanjut hubungi 150-IVF atau 150-483, Senin – Sabtu pukul 07.00 – 20.00 WIB

Buat Janji

Newsletter

Dapatkan informasi dan tips terbaru dari Morula IVF mengenai program kehamilan dan bayi tabung