Semua Artikel

Promil Setelah Usia 35, Masihkah Bisa Hamil?

Hamzah
16 Jun 2025
Share Facebook Twitter WhatsApp
Promil Setelah Usia 35, Masihkah Bisa Hamil?

Bagi banyak Moms dan Dads, keinginan punya anak setelah usia 35 sering diselimuti pertanyaan: apakah masih memungkinkan? Jawabannya: ya, masih sangat mungkin. Namun memang, peluangnya tidak setinggi saat usia lebih muda. Tubuh butuh strategi lebih matang, perhatian lebih besar pada kesehatan, dan tentu saja, dukungan dari pasangan dan tenaga medis. Nah, jika Moms sedang mempersiapkan […]

Bagi banyak Moms dan Dads, keinginan punya anak setelah usia 35 sering diselimuti pertanyaan: apakah masih memungkinkan? Jawabannya: ya, masih sangat mungkin. Namun memang, peluangnya tidak setinggi saat usia lebih muda. Tubuh butuh strategi lebih matang, perhatian lebih besar pada kesehatan, dan tentu saja, dukungan dari pasangan dan tenaga medis. Nah, jika Moms sedang mempersiapkan program hamil (promil) di atas usia 35, berikut panduan lengkapnya, terstruktur, realistis, dan tetap optimis.

Kenapa Usia 35 Tahun Jadi Batas yang Sering Disebut?

Usia 35 tahun ke atas masuk kategori advanced maternal age. Ini bukan berarti kehamilan akan gagal, tapi lebih kepada meningkatnya potensi risiko medis seperti:

Namun dengan gaya hidup sehat dan pemantauan ketat, sebagian besar Moms bisa menjalani kehamilan yang sehat dan aman.

Langkah Awal Promil untuk Moms di Atas Usia 35

Promil Setelah Usia 35

Sumber gambar: iStock

1. Periksa Kesehatan Reproduksi Sejak Awal

Sebelum mencoba hamil, lakukan pemeriksaan ke dokter kandungan. Tes seperti AMH (Anti-Müllerian Hormone), USG transvaginal, hingga analisis hormon bisa memberi gambaran jelas soal cadangan sel telur dan kondisi rahim. Dads juga dianjurkan untuk tes analisis sperma, karena kualitas sperma juga ikut menurun seiring usia.

Baca juga: Ini Jenis Infertilitas yang Harus Anda Pahami Lebih Dalam

2. Konsisten dengan Pola Hidup Sehat

  • Jaga berat badan ideal

  • Konsumsi makanan kaya antioksidan (sayur hijau, buah, biji-bijian)

  • Hindari alkohol, rokok, dan kafein berlebih

  • Olahraga rutin tapi tidak berlebihan

  • Kelola stres dengan baik karena stres bisa mengganggu ovulasi

3. Konsumsi Suplemen yang Tepat

Asam folat adalah suplemen wajib, bahkan sebelum program hamil dimulai. Dosis yang dianjurkan adalah 400–600 mikrogram per hari. Suplemen lainnya bisa berupa zat besi, vitamin D, dan omega-3, sesuai saran dokter.

4. Pantau Masa Subur dengan Akurat

Siklus menstruasi bisa menjadi tidak teratur seiring bertambahnya usia. Gunakan aplikasi pelacak ovulasi, termometer suhu basal, atau alat tes LH untuk memastikan waktu terbaik berhubungan intim.

Baca juga: Berikut 4 Cara Menghitung Masa Subur Wanita

Perlukah Bantuan Teknologi Reproduksi?

Jika setelah 6 bulan mencoba hamil secara alami belum berhasil, Moms dan Dads disarankan untuk berkonsultasi ke dokter fertilitas. Beberapa metode yang umum ditawarkan:

  • Ovulasi induction: Pemberian obat untuk menstimulasi ovulasi

  • Inseminasi intrauterin (IUI): Sperma disuntikkan langsung ke rahim saat masa subur

  • Bayi tabung (IVF): Sel telur dan sperma dibuahi di laboratorium lalu ditanam di rahim

Tingkat keberhasilan IVF pada usia 35–37 adalah sekitar 40%, menurun jadi 20% saat usia mencapai 40 tahun.

Apa yang Perlu Diwaspadai?

Selain risiko medis, promil di atas usia 35 bisa menguras emosi. Prosesnya bisa lebih lama dan tak selalu berjalan mulus. Oleh karena itu:

  • Jangan menyalahkan diri sendiri

  • Terbuka dengan pasangan

  • Siapkan dukungan emosional dari keluarga atau konselor

  • Lakukan evaluasi berkala dan terbuka dengan saran medis

Baca juga: Hal-Hal yang Dilarang Saat Program Hamil: Panduan untuk Moms & Dads

Promil di usia 35 tahun ke atas masih sangat mungkin berhasil, asalkan dilakukan dengan strategi dan pendekatan medis yang tepat. Mulai dari pemeriksaan awal, gaya hidup sehat, hingga teknologi reproduksi, semuanya tersedia untuk mendukung impian punya anak di usia matang. Yang terpenting adalah tidak panik, tidak menunda evaluasi, dan terus berproses bersama pasangan. Jangan takut bertanya, dan jangan sungkan minta bantuan medis sejak awal.

Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms & Dads dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi. 

Referensi:

Share Facebook Twitter WhatsApp

Artikel Terkait

Kesehatan 5 Jenis Keputihan dan Artinya bagi Kesehatan

5 Jenis Keputihan dan Artinya bagi Kesehatan

Admin
14 Nov 2025

Keputihan adalah cairan yang diproduksi secara alami oleh kelenjar di vagina dan serviks. Fungsi utamanya adalah menjaga kesehatan dengan membersihkan sel-sel mati dan bakteri dari area vagina. Namun, perubahan pada…

Selengkapnya
Kesehatan Benarkah Konsumsi Gula Berlebih Mempengaruhi Kesuburan?

Benarkah Konsumsi Gula Berlebih Mempengaruhi Kesuburan?

Hamzah
13 Nov 2025

Konsumsi gula berlebih dapat berdampak negatif pada kesuburan, baik pada pria maupun wanita. Gula dalam jumlah tinggi dapat mengganggu keseimbangan hormon, meningkatkan risiko resistensi insulin, serta berkontribusi terhadap peradangan dalam…

Selengkapnya
Kesehatan 5 Dampak Kekurangan Hormon Estrogen pada Kesehatan Wanita

5 Dampak Kekurangan Hormon Estrogen pada Kesehatan Wanita

Admin
08 Nov 2025

Kekurangan hormon estrogen bisa menimbulkan berbagai keluhan fisik dan emosional yang sering kali tidak disadari sejak awal. Baik Moms maupun Dads, penting untuk memahami bagaimana penurunan hormon ini bisa memengaruhi…

Selengkapnya