Artikel ini telah direview secara medis oleh
dr. Andra Kusuma Putra, Sp.OG, Subsp. FER (K)
Bayi tabung, atau yang dikenal dengan istilah In Vitro Fertilization (IVF), menjadi salah satu solusi modern untuk pasangan yang kesulitan memiliki anak secara alami. Dengan teknologi ini, sel telur dari wanita dibuahi oleh sperma pria di luar tubuh, dan embrio yang dihasilkan kemudian ditanamkan kembali ke dalam rahim. Meskipun prosedur ini menawarkan harapan bagi banyak pasangan, ada sejumlah syarat bayi tabung yang perlu dipenuhi agar prosesnya dapat berjalan dengan lancar dan mencapai keberhasilan.
- Tanda-Tanda Kehamilan: Mengenali Gejala Awal dengan Tepat
- Apa Itu Detoks? Begini Tips Melakukan Detoks Sebelum Hamil dan Manfaatnya
- Kenali Usia Terbaik Untuk Hamil dan Risikonya, Penting!
- Manfaat Vitamin C untuk Kesuburan: Apa yang Perlu Anda Ketahui
- Inilah 4 Terapi Program Hamil yang Dapat Kamu Lakukan
Untuk Moms dan Dads yang tengah mempertimbangkan program bayi tabung, simak ulasan mendalam syarat-syarat yang harus dipenuhi pasangan yang ingin mencoba program bayi tabung berikut ini.
Syarat-syarat Menjalani Program Bayi Tabung (IVF)

1. Pasangan Suami Istri yang Sah
Syarat bayi tabung pertama dan paling mendasar adalah pasangan Moms dan Dads harus suami istri yang sah. Artinya, keduanya harus terikat dalam hubungan pernikahan yang sah menurut hukum, baik itu hukum agama maupun hukum negara tempat tinggal. Program IVF dirancang untuk pasangan yang sah secara legal dan sosial, karena status pernikahan mencerminkan adanya komitmen jangka panjang untuk membesarkan anak bersama. Ini juga terkait dengan aspek legal dan hak asuh anak yang nantinya akan lahir melalui prosedur IVF.
Penting untuk diingat bahwa proses bayi tabung tidak dapat dilakukan jika pasangan tersebut bukan suami istri yang sah, mengingat aspek legalitas yang terkait dengan pengakuan orang tua atas anak yang lahir nantinya. Beberapa negara bahkan memiliki regulasi ketat yang mengatur siapa saja yang berhak untuk mengikuti prosedur ini, dengan syarat program bayi tabung yang utama adalah adanya hubungan pernikahan sah.
2. Istri Belum Memasuki Masa Menopause
Bagi perempuan, salah satu syarat untuk mengikuti program IVF atau bayi tabung yang sangat penting adalah belum memasuki masa menopause. Menopause adalah tahap alami dalam kehidupan wanita, yang ditandai dengan berhentinya menstruasi dan berkurangnya fungsi ovarium dalam memproduksi sel telur. Pada usia menopause, ovarium wanita tidak lagi menghasilkan sel telur yang dapat dibuahi, sehingga proses IVF menjadi tidak mungkin dilakukan dengan menggunakan sel telur sendiri.
Oleh karena itu, wanita yang berusia di atas 40 tahun atau yang sudah menunjukkan tanda-tanda menopause harus menjalani evaluasi medis yang lebih mendalam. Di sisi lain, pria tidak mengalami menopause, tetapi usia pria yang lebih tua juga dapat mempengaruhi kualitas sperma, meskipun dampaknya tidak sebesar pada wanita.
3. Kesehatan Fisik Ibu dan Ayah
Kesehatan fisik kedua pasangan baik wanita maupun pria adalah faktor krusial dalam keberhasilan program bayi tabung. Kualitas sel telur pada wanita dan kualitas sperma pada pria sangat berpengaruh pada kemungkinan terjadinya kehamilan. Seiring dengan meningkatnya usia, kualitas dan jumlah sel telur pada wanita cenderung menurun, begitu pula dengan kualitas sperma pada pria.
Selain itu, masalah medis lain seperti endometriosis, fibroid rahim, atau gangguan tiroid dapat mempengaruhi kesuburan. Oleh karena itu, pasangan yang ingin menjalani IVF harus menjalani pemeriksaan menyeluruh untuk mengetahui apakah ada kondisi medis yang menghalangi proses pembuahan dan implantasi embrio. Pemeriksaan kesehatan lengkap mencakup tes darah, analisis sperma, dan pemeriksaan USG untuk menilai kondisi organ reproduksi.
Baca juga: Berikut 3 Cara Meningkatkan Kualitas Sperma
4. Usia Pasangan yang Tepat
Usia pasangan menjadi faktor penentu dalam keberhasilan program bayi tabung. Wanita di bawah usia 35 tahun memiliki peluang yang lebih besar untuk berhasil dalam IVF, karena pada usia ini, kualitas dan jumlah sel telur masih optimal. Namun, seiring bertambahnya usia, kualitas sel telur wanita akan menurun, dan ini dapat mempengaruhi tingkat keberhasilan IVF. Menurut RMIA (Reproductive Medicine Institute of America), wanita yang berusia 40 tahun ke atas mengalami penurunan signifikan dalam peluang keberhasilan IVF, meskipun ini tidak berarti bahwa IVF tidak mungkin dilakukan di usia ini.
Sementara itu, pria yang lebih tua juga dapat mengalami penurunan kualitas sperma, meskipun pengaruhnya tidak sebesar pada wanita. Oleh karena itu, meskipun pria lebih fleksibel dalam hal usia, penting bagi pasangan untuk mengetahui bahwa semakin muda usia keduanya, semakin besar kemungkinan keberhasilan dalam IVF.
Baca juga: Kapan Usia Subur Wanita? Simak Disini Secara Mendalam
5. Kondisi Kesehatan Reproduksi yang Memadai

Pasangan yang mengalami gangguan pada sistem reproduksi, seperti penyumbatan saluran tuba, gangguan ovulasi, atau masalah pada kualitas sperma, dapat menjalani program IVF, tetapi penting untuk terlebih dahulu melakukan perawatan medis yang tepat. Misalnya, pada kasus saluran tuba yang tersumbat, dokter mungkin akan menggunakan teknik micro-surgical repair untuk memperbaiki saluran tuba, atau dalam beberapa kasus, prosedur IVF akan langsung dipilih sebagai solusi.
Jika terdapat masalah yang lebih kompleks, seperti endometriosis yang mempengaruhi kualitas sel telur, pasangan harus menjalani perawatan terlebih dahulu, seperti pengobatan hormon atau pembedahan, sebelum melanjutkan ke program bayi tabung.
Baca juga: Tips Menjaga Kesehatan Reproduksi Wanita, Penting!
6. Persiapan Mental dan Emosional
Proses IVF bukan hanya masalah fisik, tetapi juga emosional. Kesehatan mental pasangan menjadi aspek penting dan syarat yang tidak boleh diabaikan. Prosedur IVF bisa sangat menegangkan, dan pasangan harus siap menghadapi berbagai kemungkinan, baik itu kegagalan maupun keberhasilan. Dalam beberapa kasus, pasangan perlu mendapatkan dukungan psikologis atau berkonsultasi dengan seorang terapis untuk membantu mengelola stres dan kecemasan yang datang seiring dengan perjalanan program IVF. Konseling ini bisa membantu pasangan tetap positif dan menjaga hubungan mereka tetap kuat sepanjang proses IVF.
Baca juga: Kesehatan Mental & Infertilitas: Memahami Dampak Emosional dan Strategi Menghadapinya
7. Kemampuan Finansial
Biaya untuk menjalani program IVF bisa cukup tinggi, terutama jika pasangan perlu mencoba lebih dari sekali. Program bayi tabung memerlukan investasi yang signifikan, mulai dari biaya konsultasi, obat-obatan, pemeriksaan medis, hingga prosedur penanaman embrio. Sebagian besar klinik kesuburan menawarkan pembayaran cicilan atau paket biaya, namun penting untuk memastikan bahwa pasangan siap secara finansial.
8. Keinginan dan Komitmen untuk Memiliki Anak
Terakhir, syarat untuk program bayi tabung yang tidak kalah penting adalah keinginan dan komitmen dari kedua pasangan untuk menjalani proses IVF dan membesarkan anak bersama. Keberhasilan IVF tidak hanya bergantung pada faktor medis, tetapi juga pada kesiapan mental dan emosional untuk membesarkan anak. Proses ini membutuhkan dedikasi dan dukungan yang kuat dari kedua belah pihak.
Syarat bayi tabung melibatkan banyak faktor, mulai dari usia pasangan, kesehatan fisik, kesiapan emosional, hingga kemampuan finansial. Setiap pasangan yang ingin menjalani prosedur IVF perlu menjalani pemeriksaan menyeluruh untuk memastikan bahwa mereka memenuhi syarat yang diperlukan.
Jika Moms dan Dads merasa memenuhi sebagian besar syarat untuk program bayi tabung di atas, langkah selanjutnya adalah berkonsultasi dengan dokter spesialis kesuburan untuk mengetahui rencana perawatan yang tepat bagi kondisi Anda. Untuk memulai program kehamilan dengan program bayi tabung, Moms dan Dads bisa konsultasikan dengan dokter-dokter kandungan profesional di Morula IVF Indonesia. Klinik fertilitas ini menawarkan konsultasi kandungan profesional dan komprehensif. Dengan pengalaman lebih dari 26 tahun, Morula IVF memiliki tim dokter spesialis yang berdedikasi untuk membantu pasangan untuk memiliki buah hati yang sehat.
Dengan persiapan yang matang, peluang untuk berhasil dalam program bayi tabung akan semakin besar. Untuk informasi lebih lanjut, Moms dan Dads dapat menghubungi atau telusuri website resmi Morula IVF untuk menyampaikan pertanyaan maupun konsultasi.
Referensi:
- University of Rochester Medical Center (URMC). (n.d.). IVF Step by Step. Diakses pada 19 November 2024.
- RMIA. (n.d.). IVF Program Criteria. Diakses pada 19 November 2024.