Tekanan darah tinggi saat persalinan bisa menjadi tanda bahaya yang serius jika tidak segera ditangani. Meski selama kehamilan tekanan darah Moms mungkin terpantau stabil, lonjakan mendadak menjelang atau saat persalinan bisa meningkatkan risiko bagi ibu dan bayi. Dari preeklampsia hingga gangguan organ vital, penting bagi Moms dan Dads memahami penyebab, gejala, serta risikonya agar bisa […]
Tekanan darah tinggi saat persalinan bisa menjadi tanda bahaya yang serius jika tidak segera ditangani. Meski selama kehamilan tekanan darah Moms mungkin terpantau stabil, lonjakan mendadak menjelang atau saat persalinan bisa meningkatkan risiko bagi ibu dan bayi. Dari preeklampsia hingga gangguan organ vital, penting bagi Moms dan Dads memahami penyebab, gejala, serta risikonya agar bisa bertindak cepat dan tepat.
Apa Itu Tekanan Darah Tinggi Saat Persalinan?
Tekanan darah tinggi (hipertensi) didefinisikan sebagai tekanan darah ≥140/90 mmHg. Bila terjadi menjelang atau selama proses persalinan, kondisi ini bisa menjadi komplikasi serius yang membutuhkan pengawasan medis ketat. Tekanan darah tinggi dalam kehamilan bisa bersifat kronis atau baru muncul sebagai preeklampsia dan keduanya bisa berkembang menjadi lebih parah saat persalinan.
Penyebab Tekanan Darah Tinggi Saat Persalinan

Sumber gambar: iStock
1. Preeklampsia
Salah satu penyebab utama tekanan darah tinggi mendadak saat persalinan. Preeklampsia adalah kondisi yang ditandai dengan tekanan darah tinggi disertai kerusakan organ, biasanya ginjal atau hati. Umumnya muncul setelah usia kehamilan 20 minggu.
2. Hipertensi Gestasional
Tekanan darah tinggi yang hanya terjadi selama kehamilan, tanpa tanda kerusakan organ atau protein dalam urin. Meski bisa tampak ringan, hipertensi gestasional tetap berpotensi berkembang menjadi preeklampsia saat mendekati waktu melahirkan.
Baca juga: Hipertensi pada Ibu Hamil: Jenis, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
3. Stres dan Ketegangan saat Persalinan
Proses persalinan adalah momen fisik dan emosional yang intens. Rasa sakit, kecemasan, atau ketegangan bisa memicu lonjakan tekanan darah sementara, terutama pada Moms yang sebelumnya memiliki riwayat tekanan darah tinggi.
4. Riwayat Hipertensi Kronis
Jika Moms telah didiagnosis dengan tekanan darah tinggi sebelum hamil, maka risiko tekanan darah meningkat saat persalinan menjadi lebih tinggi. Kondisi ini harus dikelola dengan baik sejak awal kehamilan.
5. Obesitas, Diabetes, atau Gaya Hidup Tidak Sehat
Faktor risiko lain yang memperbesar peluang terjadinya hipertensi dalam kehamilan adalah berat badan berlebih, pola makan tinggi garam, kurang aktivitas fisik, atau adanya diabetes gestasional.
Baca juga: 5 Rekomendasi Olahraga yang Tepat untuk Ibu Hamil
Gejala Tekanan Darah Tinggi Saat Persalinan
Sebagian besar kasus tekanan darah tinggi bisa tanpa gejala. Namun, Moms harus segera melaporkan jika mengalami:
-
Sakit kepala berat
-
Penglihatan kabur atau sensitif terhadap cahaya
-
Nyeri di perut bagian atas (biasanya di bawah tulang rusuk)
-
Pembengkakan ekstrem pada wajah, tangan, atau kaki
-
Penurunan jumlah urin
-
Mual dan muntah yang tidak biasa
Gejala-gejala ini bisa menjadi tanda preeklampsia parah atau bahkan eklampsia, kondisi yang bisa menyebabkan kejang dan risiko jiwa.
Risiko Tekanan Darah Tinggi saat Persalinan

Sumber gambar: iStock
1. Preeklampsia dan Eklampsia
Jika tekanan darah terlalu tinggi dan tidak ditangani, bisa berkembang menjadi eklampsia, kondisi langka tapi sangat berbahaya yang ditandai dengan kejang. Ini membutuhkan tindakan medis darurat.
2. Solusio Plasenta
Tekanan darah tinggi meningkatkan risiko plasenta terlepas dari dinding rahim sebelum waktunya. Kondisi ini bisa menyebabkan pendarahan hebat dan mengancam jiwa ibu serta janin.
Baca juga: Ketahui 5 Gangguan Plasenta pada Ibu Hamil
3. Pertumbuhan Janin Terhambat
Hipertensi bisa mengganggu aliran darah ke plasenta, sehingga janin kekurangan oksigen dan nutrisi. Akibatnya, berat badan lahir bayi bisa rendah.
4. Persalinan Prematur
Karena risiko tinggi bagi ibu dan bayi, dokter mungkin memutuskan untuk melakukan induksi atau operasi caesar lebih awal demi keselamatan.
Baca juga: Waspada, Inilah Penyebab Bayi Lahir Prematur dan Pencegahannya
5. Stroke atau Gagal Organ pada Ibu
Jika tekanan darah naik ekstrem, risiko komplikasi seperti stroke, gagal ginjal, atau gangguan hati meningkat secara signifikan.
Penanganan Tekanan Darah Tinggi Saat Persalinan
Tim medis biasanya akan memantau tekanan darah secara intensif selama proses persalinan. Penanganan meliputi:
-
Pemberian obat antihipertensi untuk menjaga tekanan darah dalam batas aman
-
Induksi atau operasi caesar bila kondisi ibu atau janin memburuk
-
Pemeriksaan darah dan urin secara berkala untuk mendeteksi preeklampsia
-
Manajemen cairan dan elektrolit untuk mencegah beban berlebih pada ginjal
-
Pemberian magnesium sulfat untuk mencegah kejang pada kasus preeklampsia berat
Baca juga: Komplikasi Persalinan yang Perlu Ibu Ketahui
Tekanan darah tinggi saat persalinan bukanlah kondisi yang bisa dianggap sepele. Dari preeklampsia hingga risiko solusio plasenta, komplikasi yang muncul bisa membahayakan keselamatan Moms dan bayi. Pemeriksaan rutin selama kehamilan, mengenali gejala sejak awal, serta keterlibatan aktif dari Dads dalam proses pengambilan keputusan dapat membantu mencegah kondisi menjadi lebih buruk. Dengan penanganan tepat dan dukungan yang kuat, proses persalinan tetap bisa berlangsung aman dan terkendali.
Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms & Dads dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi.
Referensi:
- NHS UK. “High Blood Pressure in Pregnancy”. Tanggal Akses 30 Mei 2025.
- Nature. “Hypertension and Pregnancy”. Tanggal Akses 30 Mei 2025.
- NCBI. “Hypertensive Disorders in Pregnancy”. Tanggal Akses 30 Mei 2025.
- ACOG. “Preeclampsia and High Blood Pressure During Pregnancy”. Tanggal Akses 30 Mei 2025.