Semua Artikel

Dampak Toksoplasmosis pada Ibu Hamil

Hamzah
01 Mar 2025
Share Facebook Twitter WhatsApp
Dampak Toksoplasmosis pada Ibu Hamil

Toksoplasmosis adalah infeksi yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii dan dapat menimbulkan risiko serius bagi ibu hamil serta janinnya. Infeksi ini sering kali tidak menimbulkan gejala pada orang sehat, tetapi jika terjadi pada Moms selama kehamilan, bisa menyebabkan komplikasi seperti keguguran, kelainan kongenital, hingga gangguan perkembangan janin. Oleh karena itu, penting bagi Moms untuk memahami […]

Toksoplasmosis adalah infeksi yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii dan dapat menimbulkan risiko serius bagi ibu hamil serta janinnya. Infeksi ini sering kali tidak menimbulkan gejala pada orang sehat, tetapi jika terjadi pada Moms selama kehamilan, bisa menyebabkan komplikasi seperti keguguran, kelainan kongenital, hingga gangguan perkembangan janin. Oleh karena itu, penting bagi Moms untuk memahami risiko, dampak, serta cara pencegahan toksoplasmosis selama kehamilan.

Parasit Toxoplasma gondii, yang dapat ditemukan dalam daging mentah, tanah, air yang terkontaminasi, serta kotoran kucing yang terinfeksi. Infeksi ini biasanya tidak berbahaya bagi individu yang sehat, tetapi bisa berisiko tinggi pada ibu hamil dan orang dengan sistem imun lemah.

Jika seorang ibu hamil terinfeksi, parasit dapat menembus plasenta dan menyerang janin, yang dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan.

Bagaimana Cara Penularan Toksoplasmosis?

Infeksi ini dapat menyerang siapa saja, tetapi sangat berbahaya bagi ibu hamil karena dapat menular ke janin dan menyebabkan komplikasi serius. Parasit ini masuk ke dalam tubuh manusia melalui berbagai jalur penularan yang sering kali tidak disadari.

1. Konsumsi Daging Mentah atau Setengah Matang

Salah satu sumber utama penularan toksoplasmosis adalah konsumsi daging yang belum dimasak dengan sempurna. Daging sapi, domba, dan babi berisiko mengandung kista Toxoplasma gondii yang dapat bertahan hidup jika daging tidak dimasak hingga suhu yang cukup tinggi.

Saat seseorang mengonsumsi daging mentah atau setengah matang yang terinfeksi, kista parasit dapat berkembang di dalam tubuh dan menyebabkan infeksi. Oleh karena itu, sangat penting untuk memasak daging hingga matang sempurna guna membunuh parasit yang mungkin ada.

Baca juga: Bolehkah Ibu Hamil Makan Daging Setengah Matang?

2. Sayur dan Buah yang Tidak Dicuci Bersih

Buah dan sayuran yang tumbuh di tanah yang terkontaminasi Toxoplasma gondii juga bisa menjadi jalur penularan parasit ini. Jika tidak dicuci dengan benar sebelum dikonsumsi, kista parasit yang menempel pada permukaan sayur atau buah dapat masuk ke dalam tubuh.

Hal ini terutama berisiko bagi ibu hamil yang memiliki daya tahan tubuh lebih sensitif terhadap infeksi. Mencuci sayur dan buah di bawah air mengalir serta mengupas kulitnya sebelum dikonsumsi dapat membantu mengurangi risiko paparan parasit.

3. Minum Air yang Terinfeksi

Air yang tidak bersih atau terkontaminasi oleh kista Toxoplasma gondii juga bisa menjadi penyebab infeksi. Sumber air yang tidak terolah dengan baik, seperti air sumur atau air sungai yang tercemar, dapat mengandung parasit yang berbahaya bagi kesehatan.

Untuk mencegah penularan melalui jalur ini, pastikan air yang dikonsumsi berasal dari sumber yang aman atau telah melalui proses pemurnian seperti direbus atau difiltrasi dengan baik.

4. Kontaminasi dari Kotoran Kucing

Kucing merupakan inang utama bagi Toxoplasma gondii, dan parasit ini dapat berkembang biak di dalam tubuh kucing sebelum akhirnya dikeluarkan melalui feses. Moms yang memiliki kucing peliharaan perlu berhati-hati saat membersihkan kotak pasir atau area tempat kucing buang air.

Jika tidak menggunakan sarung tangan atau tidak mencuci tangan setelah kontak dengan kotoran kucing, risiko tertular toksoplasmosis akan meningkat. Selain itu, tanah yang terkontaminasi kotoran kucing juga bisa menjadi sumber infeksi jika tidak ditangani dengan baik.

Baca juga: Bahaya Bulu Kucing: Mitos atau Fakta yang Harus Diwaspadai?

5. Kontaminasi Silang di Dapur

Toksoplasmosis juga bisa menyebar melalui kontaminasi silang di dapur, terutama ketika peralatan memasak tidak dibersihkan dengan benar setelah digunakan untuk memproses daging mentah.

Misalnya, jika talenan atau pisau yang digunakan untuk memotong daging mentah tidak dicuci sebelum digunakan untuk mengolah makanan lain, parasit yang ada di daging bisa berpindah ke makanan yang siap dikonsumsi. Oleh karena itu, penting untuk selalu menjaga kebersihan peralatan dapur dan mencuci tangan setelah menangani daging mentah agar risiko infeksi dapat diminimalkan.

Dampak Toksoplasmosis pada Ibu Hamil dan Janin

Dampak dari infeksi ini sangat bergantung pada usia kehamilan saat paparan terjadi. Semakin dini infeksi terjadi, semakin besar risiko kerusakan yang dapat dialami oleh janin. Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk memahami konsekuensi yang mungkin terjadi agar dapat mengambil langkah pencegahan yang tepat.

1. Trimester Pertama

Infeksi toksoplasmosis pada trimester pertama merupakan yang paling berbahaya karena dapat meningkatkan risiko keguguran atau lahir mati. Pada tahap awal perkembangan janin, sistem saraf dan organ-organ vital masih dalam proses pembentukan, sehingga infeksi parasit Toxoplasma gondii dapat menyebabkan kelainan serius.

Salah satu dampak yang paling umum adalah gangguan pada otak dan mata, seperti mikrosefali (kepala berukuran lebih kecil dari normal) atau kerusakan retina yang bisa mengarah pada kebutaan.

Baca juga: 7 Kebutuhan Nutrisi Trimester 1 untuk Kehamilan yang Sehat

2. Trimester Kedua

Jika infeksi terjadi pada trimester kedua, risiko utama yang dapat terjadi adalah gangguan perkembangan otak, termasuk hidrosefalus, yaitu kondisi di mana terjadi penumpukan cairan di dalam otak yang dapat meningkatkan tekanan intrakranial dan menyebabkan gangguan fungsi otak.

Selain itu, toksoplasmosis pada fase ini juga dapat mengakibatkan peradangan pada mata yang meningkatkan risiko kebutaan atau gangguan penglihatan permanen. Janin yang terkena infeksi pada periode ini juga berisiko mengalami kelainan neurologis, yang bisa berdampak pada perkembangan motorik dan kognitifnya setelah lahir.

Baca juga: Kebutuhan Nutrisi Kehamilan Trimester ke-2: Panduan Lengkap

3. Trimester Ketiga

Pada trimester ketiga, risiko penularan toksoplasmosis dari ibu ke janin semakin tinggi, tetapi dampaknya cenderung lebih ringan dibandingkan trimester sebelumnya. Meskipun demikian, bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi tetap berisiko mengalami infeksi laten.

Infeksi ini mungkin tidak menunjukkan gejala saat bayi lahir, tetapi seiring berjalannya waktu, dapat berkembang menjadi gangguan neurologis, keterlambatan perkembangan, atau gangguan saraf lainnya di kemudian hari. Beberapa bayi juga dapat mengalami masalah pada hati dan limpa, seperti hepatosplenomegali (pembesaran hati dan limpa) serta peradangan retina yang dapat mempengaruhi penglihatan mereka di masa mendatang.

Baca juga: Kebutuhan Nutrisi Trimester Ketiga: Panduan Lengkap untuk Ibu Hamil

Gejala Toksoplasmosis pada Ibu Hamil

Sebagian besar ibu hamil yang terinfeksi toksoplasmosis tidak menunjukkan gejala yang jelas. Namun, beberapa tanda yang mungkin muncul meliputi:

  • Demam ringan
  • Pembengkakan kelenjar getah bening
  • Nyeri otot yang mirip dengan gejala flu
  • Kelelahan dan tubuh terasa lemas

Karena gejalanya yang sering tidak kentara, infeksi ini sering kali tidak terdeteksi hingga bayi lahir dan mengalami masalah kesehatan.

Cara Mencegah Toksoplasmosis pada Ibu Hamil

Infeksi Toxoplasma gondii bisa terjadi melalui berbagai cara, seperti konsumsi makanan yang terkontaminasi atau kontak dengan kotoran kucing yang terinfeksi. Oleh karena itu, Moms perlu mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat agar risiko penularan dapat diminimalkan.

1. Hindari Konsumsi Daging Mentah atau Setengah Matang

Daging mentah atau setengah matang berisiko tinggi mengandung kista Toxoplasma gondii yang dapat menyebabkan infeksi. Untuk mencegahnya, pastikan daging dimasak hingga matang sempurna dengan suhu minimal 74°C agar parasit mati sepenuhnya.

Jika memasak sendiri, gunakan termometer makanan untuk memastikan suhu daging telah mencapai tingkat yang aman. Selain itu, hindari mencicipi makanan yang masih dalam proses memasak, terutama saat mengolah daging sapi, kambing, atau unggas.

2. Cuci Sayur dan Buah dengan Bersih

Sayuran dan buah segar yang terkontaminasi tanah bisa menjadi media penyebaran parasit toksoplasma. Moms disarankan untuk mencuci semua bahan makanan dengan air mengalir sebelum dikonsumsi atau dimasak.

Untuk perlindungan tambahan, rendam sayur dan buah dalam air garam atau larutan cuka selama beberapa menit sebelum dibilas kembali dengan air bersih. Cara ini dapat membantu menghilangkan kotoran dan mikroorganisme yang mungkin menempel pada permukaan makanan.

3. Gunakan Sarung Tangan Saat Berkebun atau Membersihkan Kotoran Kucing

Jika Moms memiliki kucing di rumah, penting untuk lebih berhati-hati dalam menangani kotorannya. Kucing yang terinfeksi bisa menyebarkan Toxoplasma gondii melalui feses mereka. Untuk mengurangi risiko, hindari membersihkan kotak pasir kucing secara langsung.

Jika terpaksa harus melakukannya, gunakan sarung tangan dan segera cuci tangan dengan sabun setelahnya. Hal yang sama berlaku saat berkebun, karena tanah yang terkontaminasi feses kucing juga bisa menjadi sumber infeksi.

4. Cuci Tangan dengan Sabun Setelah Memegang Daging Mentah

Kebersihan tangan sangat penting dalam mencegah penyebaran toksoplasmosis. Setelah menangani daging mentah, pastikan Moms mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama minimal 20 detik. Hindari menyentuh wajah, terutama area mata, hidung, dan mulut sebelum tangan benar-benar bersih.

5. Gunakan Peralatan Dapur Terpisah untuk Daging Mentah

Untuk mencegah kontaminasi silang di dapur, gunakan peralatan dapur yang berbeda untuk daging mentah dan makanan lain. Pisau, talenan, dan alat masak lainnya harus dicuci dengan sabun dan air panas setelah digunakan untuk memotong daging mentah. Jangan gunakan kembali peralatan yang sudah terkontaminasi untuk menyiapkan makanan matang tanpa mencucinya terlebih dahulu.

6. Minum Air yang Bersih dan Aman

Air yang tidak terjamin kebersihannya bisa menjadi sumber infeksi Toxoplasma gondii. Moms harus memastikan bahwa air yang dikonsumsi berasal dari sumber yang bersih dan aman.

Hindari minum air mentah atau air yang tidak dimasak terlebih dahulu, terutama jika berasal dari sumur atau sumber air alami yang berisiko terkontaminasi parasit. Jika ragu dengan kualitas air, gunakan air mineral kemasan atau rebus air hingga mendidih sebelum dikonsumsi.

Jika Moms memiliki risiko tinggi atau merasa khawatir, konsultasikan dengan dokter untuk melakukan tes toksoplasmosis, terutama jika ada riwayat kontak dengan sumber infeksi.

Penting bagi Moms untuk menerapkan langkah-langkah pencegahan, seperti menjaga kebersihan makanan, menghindari kontak dengan kotoran kucing, dan memastikan lingkungan tetap higienis. Jika ada kekhawatiran atau risiko tinggi, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan tes dan langkah pencegahan yang tepat.

Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi. 

Referensi

Share Facebook Twitter WhatsApp

Artikel Terkait

Masa Kehamilan Ketahuilah 5 Jamu yang Dilarang Untuk Ibu Hamil

Ketahuilah 5 Jamu yang Dilarang Untuk Ibu Hamil

Admin
11 Dec 2025

Setiap ibu hamil harus mengetahui jamu yang dilarang untuk ibu hamil. Pasalnya, jamu adalah salah satu minuman tradisional kesehatan yang banyak dikonsumsi untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan. Obat herbal ini…

Selengkapnya
Masa Kehamilan Apa Itu Pregnancy Nose? Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Apa Itu Pregnancy Nose? Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Hamzah
10 Dec 2025

Selama masa kehamilan, tubuh Moms mengalami berbagai perubahan yang sering kali mengejutkan. Salah satu perubahan yang mungkin belum banyak diketahui adalah pregnancy nose. Istilah ini merujuk pada perubahan bentuk atau…

Selengkapnya
Masa Kehamilan Oksitosin: Hormon Cinta dan Perannya dalam Tubuh

Oksitosin: Hormon Cinta dan Perannya dalam Tubuh

Hamzah
09 Dec 2025

Oksitosin sering disebut sebagai “hormon cinta” karena perannya dalam ikatan emosional dan interaksi sosial. Namun, hormon ini memiliki fungsi lebih dari sekadar memengaruhi perasaan. Oksitosin adalah hormon penting yang membantu…

Selengkapnya