Semua Artikel

Waspadai Anemia saat Hamil, Kenali Gejala dan Cara Atasinya

Hamzah
26 Jun 2025
Share Facebook Twitter WhatsApp
Waspadai Anemia saat Hamil, Kenali Gejala dan Cara Atasinya

Anemia adalah kondisi yang sering dialami saat hamil, namun tidak boleh dianggap sepele. Jika tidak ditangani dengan tepat, anemia bisa berdampak pada kesehatan Moms dan perkembangan janin. Gejalanya sering kali samar, tapi bisa memengaruhi energi, konsentrasi, bahkan risiko komplikasi saat melahirkan. Yuk kenali lebih dalam penyebab, tanda-tandanya, serta cara penanganan yang aman untuk kehamilan sehat. […]

Anemia adalah kondisi yang sering dialami saat hamil, namun tidak boleh dianggap sepele. Jika tidak ditangani dengan tepat, anemia bisa berdampak pada kesehatan Moms dan perkembangan janin. Gejalanya sering kali samar, tapi bisa memengaruhi energi, konsentrasi, bahkan risiko komplikasi saat melahirkan. Yuk kenali lebih dalam penyebab, tanda-tandanya, serta cara penanganan yang aman untuk kehamilan sehat.

Apa Itu Anemia pada Kehamilan?

Anemia terjadi ketika tubuh kekurangan sel darah merah sehat yang membawa oksigen ke jaringan. Selama kehamilan, volume darah Moms meningkat drastis, sehingga kebutuhan zat besi, asam folat, dan vitamin lainnya ikut bertambah. Bila asupannya tidak mencukupi, tubuh kesulitan memproduksi hemoglobin yang cukup, dan terjadilah anemia.

Penyebab Anemia pada Ibu Hamil

Anemia saat Hamil

Sumber gambar: iStock

1. Kekurangan Zat Besi

Kekurangan zat besi merupakan penyebab paling umum dari anemia pada ibu hamil. Zat besi dibutuhkan tubuh untuk membentuk hemoglobin, yaitu protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh dan janin. Saat hamil, volume darah meningkat secara alami, sehingga kebutuhan zat besi pun melonjak hingga dua kali lipat.

Jika Moms tidak mendapatkan asupan zat besi yang cukup dari makanan atau suplemen, produksi hemoglobin akan menurun. Akibatnya, tubuh akan kekurangan oksigen, yang bisa membuat Moms cepat lelah, lemas, dan pusing. Dalam jangka panjang, anemia berat dapat berdampak pada tumbuh kembang janin serta meningkatkan risiko kelahiran prematur.

Baca juga: Makanan Penambah Darah untuk Ibu Hamil, Pentingnya Asupan Zat Besi

2. Kurangnya Asam Folat

Asam folat berperan penting dalam pembentukan sel darah merah sehat serta mendukung perkembangan otak dan sistem saraf janin. Saat asupan asam folat tidak mencukupi, produksi sel darah merah terganggu, yang pada akhirnya dapat memicu anemia. Kondisi ini juga meningkatkan risiko cacat tabung saraf pada janin.

Moms yang tidak rutin mengonsumsi makanan kaya folat seperti sayuran hijau, jeruk, atau tidak mengonsumsi suplemen kehamilan bisa mengalami penurunan kadar asam folat. Oleh karena itu, penting untuk mencukupi kebutuhan harian folat sejak sebelum hamil agar kondisi anemia dapat dicegah secara optimal.

3. Kekurangan Vitamin B12

Vitamin B12 dibutuhkan untuk mendukung proses pembentukan sel darah merah yang sehat. Tanpa cukup B12, tubuh akan memproduksi sel darah yang lebih besar dan tidak matang sempurna, yang dikenal sebagai anemia megaloblastik. Kondisi ini bisa terjadi terutama pada Moms yang menjalani pola makan vegan atau vegetarian tanpa suplemen B12.

Selain memicu anemia, kekurangan vitamin B12 juga dapat berdampak pada sistem saraf janin. Gejalanya bisa berupa kelelahan ekstrem, kesemutan, atau sulit konsentrasi. Oleh sebab itu, penting bagi Moms yang tidak mengonsumsi produk hewani untuk berkonsultasi dengan dokter terkait asupan vitamin B12 selama kehamilan.

Baca juga: Manfaat Vitamin B Complex: Energi, Imun, Hingga Kesehatan Mental

4. Perdarahan

Kehilangan darah dalam jumlah kecil namun berulang bisa memperparah kondisi anemia pada kehamilan. Misalnya, perdarahan akibat muntah hebat pada trimester awal (hiperemesis gravidarum), perdarahan dari wasir, atau gangguan saluran pencernaan dapat membuat cadangan zat besi dan sel darah merah Moms menipis.

Jika tidak ditangani, perdarahan ini bisa menyebabkan anemia ringan hingga berat, tergantung intensitasnya. Oleh karena itu, penting bagi Moms untuk memperhatikan gejala seperti lemas, jantung berdebar, atau kulit pucat, dan segera melakukan pemeriksaan jika mengalami perdarahan terus-menerus selama masa kehamilan.

5. Kehamilan Ganda

Mengandung lebih dari satu janin membuat kebutuhan nutrisi tubuh meningkat drastis, termasuk zat besi dan asam folat. Dalam kehamilan ganda, darah Moms harus mencukupi dua janin sekaligus, yang membuat risiko anemia menjadi lebih tinggi dibanding kehamilan tunggal.

Jika tidak diimbangi dengan peningkatan asupan zat gizi yang tepat, tubuh tidak akan mampu memenuhi kebutuhan pembentukan sel darah merah secara optimal. Oleh karena itu, Moms yang sedang hamil anak kembar atau lebih disarankan menjalani pemantauan gizi lebih ketat dan konsumsi suplemen sesuai anjuran dokter.

Baca juga: Cara Menjaga Kesehatan Saat Hamil Kembar

Gejala Anemia saat Hamil

Gejalanya bisa samar dan sering dikira efek normal dari kehamilan. Tapi Moms perlu waspada jika mengalami:

  • Mudah lelah dan lemas

  • Wajah terlihat pucat

  • Sakit kepala

  • Sesak napas saat aktivitas ringan

  • Pusing atau sering merasa akan pingsan

  • Jantung berdebar

  • Konsentrasi menurun

  • Tangan dan kaki terasa dingin

Pada anemia berat, gejalanya bisa semakin parah dan memengaruhi kualitas hidup serta risiko komplikasi persalinan.

Baca juga: Cara Meningkatkan Imunitas Tubuh Saat Hamil

Risiko Anemia bagi Ibu dan Janin

Jika tidak segera ditangani, anemia bisa menyebabkan:

Cara Mengatasi Anemia saat Hamil

Anemia saat Hamil

Sumber gambar: iStock

1. Perbaiki Pola Makan

Kunci utama mengatasi anemia adalah memperbanyak konsumsi makanan kaya zat besi, folat, dan B12. Beberapa pilihan yang bisa Moms masukkan ke menu harian:

  • Daging merah tanpa lemak, hati ayam, dan ikan

  • Sayuran hijau seperti bayam, kangkung, dan brokoli

  • Telur

  • Kacang-kacangan, lentil, dan tahu

  • Buah-buahan seperti jeruk, jambu biji, dan stroberi (kaya vitamin C yang bantu penyerapan zat besi)

Baca juga: Makanan Untuk Bumil: Pilihan Terbaik untuk Kesehatan Ibu dan Janin

2. Konsumsi Suplemen Sesuai Anjuran

Dokter biasanya akan meresepkan suplemen zat besi atau asam folat jika Moms terdiagnosis anemia. Minum suplemen sesuai dosis yang dianjurkan, jangan berlebihan karena bisa menimbulkan efek samping seperti mual, sembelit, atau nyeri perut.

3. Kombinasi dengan Vitamin C

Vitamin C bisa membantu penyerapan zat besi non-heme (dari tumbuhan). Moms bisa mengonsumsi buah segar atau jus jeruk bersamaan dengan makan atau suplemen zat besi.

4. Pemeriksaan Rutin

Pantau kadar hemoglobin dan hematokrit secara berkala selama hamil. Pemeriksaan ini penting untuk mendeteksi anemia sejak awal dan mencegah komplikasi.

Baca juga: Pentingnya Mengetahui Pemeriksaan Kehamilan atau Antenatal Care

Anemia pada ibu hamil memang umum, tapi tak boleh disepelekan. Gejalanya bisa ringan, tapi jika dibiarkan dapat menimbulkan risiko serius bagi Moms dan janin. Penanganan yang tepat melalui nutrisi, suplemen, dan pemeriksaan rutin bisa menjaga kehamilan tetap sehat hingga persalinan tiba.

Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms & Dads dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi. 

Referensi:

Share Facebook Twitter WhatsApp

Artikel Terkait

Masa Kehamilan Cara Membaca Hasil USG Kehamilan dengan Mudah dan Akurat

Cara Membaca Hasil USG Kehamilan dengan Mudah dan Akurat

Hamzah
12 Nov 2025

Hasil USG kehamilan adalah salah satu cara utama bagi Moms dan tenaga medis untuk memantau perkembangan janin dalam kandungan. Namun, bagi sebagian besar orang, memahami hasil USG bisa membingungkan karena…

Selengkapnya
Masa Kehamilan Payudara Tidak Membesar Saat Hamil, Benarkah Tidak Normal?

Payudara Tidak Membesar Saat Hamil, Benarkah Tidak Normal?

Admin
07 Nov 2025

Payudara yang membesar saat hamil merupakan hal yang normal. Umumnya, ibu hamil akan merasakan perubahan payudara pada trimester ketiga kehamilan, atau menjelang masa menyusui. Namun bagaimana jika payudara tidak membesar…

Selengkapnya
Masa Kehamilan Tes Genetik Bantu Deteksi Risiko Penyakit di Awal Kehamilan, Penting!

Tes Genetik Bantu Deteksi Risiko Penyakit di Awal Kehamilan, Penting!

Admin
06 Nov 2025

Apakah Anda sedang merencanakan kehamilan dalam waktu dekat? Tahukah Anda memeriksakan kesehatan sebelum memulai promil sangat penting dan berpengaruh pada calon bayi nantinya.  Salah satunya dengan melakukan tes genetik saat…

Selengkapnya