Semua Artikel

Waspadai Mirror Syndrome pada Kehamilan, Apa Saja Tanda dan Penyebabnya?

Admin
16 Feb 2023
Share Facebook Twitter WhatsApp
Waspadai Mirror Syndrome pada Kehamilan, Apa Saja Tanda dan Penyebabnya?

Bengkak pada ibu hamil merupakan hal yang wajar jika terjadi pada bagian tangan atau kaki saja. Namun bagaimana jika janin di dalam kandungan ikut membengkak? Tentu ini merupakan kondisi yang tidak wajar dan berbahaya. Pembengkakan bayi di dalam perut ibu kerap disebut dengan istilah mirror syndrome. Lantas apa itu mirror syndrome, apa saja penyebab, dan […]

Bengkak pada ibu hamil merupakan hal yang wajar jika terjadi pada bagian tangan atau kaki saja. Namun bagaimana jika janin di dalam kandungan ikut membengkak? Tentu ini merupakan kondisi yang tidak wajar dan berbahaya. Pembengkakan bayi di dalam perut ibu kerap disebut dengan istilah mirror syndrome.

Lantas apa itu mirror syndrome, apa saja penyebab, dan juga gejalanya? Untuk tahu lebih lanjut, yuk simak ulasan berikut ini!

Pengertian Mirror Syndrome

Mirror syndrome merupakan sindrom langka yang terjadi pada ibu hamil ketika menginjak usia 13 hingga 14 minggu. Sindrom ini membuat ibu hamil mengalami pembengkakan yang diikuti oleh pembengkakan janin di dalam kandungan. Jadi dalam kasus ini, tidak hanya tubuh ibu hamil saja yang membengkak, namun juga tubuh janin

Ini tentu saja merupakan kondisi langka yang  berbahaya. Mirror syndrome dapat menyebabkan infeksi parah pada janin hingga kematian. Itulah mengapa terjadinya mirror syndrome perlu diwaspadai oleh ibu hamil.

Penyebab Mirror Syndrome

Beberapa penyebab terjadinya mirror syndrome pada kehamilan antara lain:

  • Infeksi pada kehamilan
  • Proses pembentukan janin bermasalah
  • Komplikasi pada kehamilan kembar
  • Tumor pada kandungan

Selain penyebab di atas, terdapat juga faktor risiko yang meningkatkan terjadinya mirror syndrome, antara lain tekanan darah yang meningkat selama kehamilan, ibu mengandung lebih dari satu janin, serta perbedaan rhesus darah antara ayah dan ibu.

Gejala Mirror Syndrome

Tanda atau gejala mirror syndrome hampir mirip dengan gejala preeklampsia. Pada mirror syndrome juga terdapat protein pada urin seperti yang terjadi pada preeklampsia. Namun bedanya, pada preeklampsia tidak terjadi pembengkakan janin seperti pada mirror syndrome. 

Nah, berikut merupakan gejala mirror syndrome yang sebaiknya Anda tahu:

  • Pembengkakan pada tangan dan kaki
  • Peningkatan berat badan yang sangat drastis
  • Peningkatan tekanan darah atau hipertensi
  • Adanya protein pada urin setelah dilakukan pemeriksaan urin
  • Jumlah ketuban meningkat
  • Pembesaran plasenta
  • Pembengkakan organ tubuh janin (jantung, limpa, hati, dsb)

Kapan Harus ke Dokter?

Mengingat kondisi mirror syndrome yang sangat membahayakan nyawa janin, maka Anda harus segera mencari pertolongan ketika mengalami tanda atau gejala yang sudah disebutkan di atas. Nantinya dokter akan melakukan pemeriksaan cairan ketuban, USG, serta MRI untuk memastikan kondisi ini.

Sayangnya, mirror syndrome sulit dideteksi sejak dini. Umumnya kondisi ini baru diketahui ketika ibu hamil sudah mengalami kondisi yang parah. Bahkan hampir 50% bayi dengan mirror syndrome sulit untuk diselamatkan.

Pengobatan Mirror Syndrome

Meskipun dalam kondisi parah mirror syndrome sulit untuk diatasi, namun dokter akan melakukan upaya berikut ini untuk mengatasi kondisi tersebut, antara lain:

1. Transfusi Darah

Ibu hamil yang mengalami mirror syndrome berpotensi kehilangan banyak darah. Untuk itulah, transfusi darah perlu dilakukan untuk mengatasi kondisi tersebut. Transfusi darah yang dilakukan dalam waktu yang tepat bisa menyelamatkan nyawa ibu dan bayi.

2. Persalinan Darurat

Mirror syndrome merupakan kondisi yang berbahaya, sehingga kehamilan dengan kondisi ini sulit untuk dipertahankan. Oleh karena itu, untuk menyelamatkan ibu dan juga bayi, dokter juga akan melakukan persalinan darurat secepatnya untuk mengeluarkan bayi dari perut ibu. Meskipun bayi akan lahir secara prematur, akan lebih baik daripada mempertahankannya di dalam perut. 

3. Mengeluarkan Cairan pada Bayi Setelah Dilahirkan

Setelah bayti berhasil dilahirkan, dokter akan mengeluarkan cairan pada tubuh bayi dengan segera. Dokter akan memastikan tidak ada lagi cairan pada organ bayi seperti jantung, ginjal, dan juga hati. Mengeluarkan cairan pada tubuh bayi bertujuan untuk menghindarkan bayi dari gagal jantung dan kondisi berbahaya lainnya. Dokter juga akan memberikan obat-obatan khusus untuk menyelamatkan ibu dan bayi.

Itulah ulasan lengkap mengenai mirror syndrome pada kehamilan yang perlu Anda waspadai. Mirror syndrome merupakan kondisi langka yang tidak bisa dicegah. Satu-satunya pencegahan yang bisa Anda lakukan adalah dengan rutin memeriksakan diri ke dokter serta selalu waspada jika terjadi kenaikan berat badan yang sangat signifikan selama masa kehamilan.

Share Facebook Twitter WhatsApp

Artikel Terkait

Masa Kehamilan Amankah Menggendong Anak Saat Hamil?

Amankah Menggendong Anak Saat Hamil?

Hamzah
13 Aug 2025

Bagi Moms yang sedang hamil namun masih memiliki anak kecil, menggendong mereka sering kali menjadi rutinitas harian. Meski penuh kasih sayang, pertanyaan yang sering muncul adalah amankah aktivitas ini dilakukan…

Selengkapnya
Masa Kehamilan Penyebab Sakit Perut Saat Hamil dan Cara Mengatasinya

Penyebab Sakit Perut Saat Hamil dan Cara Mengatasinya

Hamzah
11 Aug 2025

Banyak Moms yang mengalami sakit perut selama kehamilan, mulai dari rasa tidak nyaman ringan hingga nyeri yang cukup mengganggu. Sebagian besar bersifat normal karena tubuh sedang beradaptasi dengan perkembangan janin,…

Selengkapnya
Masa Kehamilan Penyebab Gusi Berdarah Saat Hamil dan Solusi Amannya

Penyebab Gusi Berdarah Saat Hamil dan Solusi Amannya

Hamzah
11 Aug 2025

Banyak Moms yang terkejut ketika menyadari gusinya lebih sensitif dan mudah berdarah selama kehamilan. Kondisi ini memang umum terjadi, tetapi tetap tidak boleh diabaikan. Perubahan hormon, pola makan, dan kebiasaan…

Selengkapnya