Semua Artikel

Penyebab Janin Stres dalam Kandungan dan Cara Mengatasinya

Hamzah
28 Mar 2025
Share Facebook Twitter WhatsApp
Penyebab Janin Stres dalam Kandungan dan Cara Mengatasinya

Stres pada janin dalam kandungan, atau yang dikenal sebagai fetal distress, adalah kondisi yang terjadi ketika bayi mengalami gangguan, biasanya karena pasokan oksigen yang tidak mencukupi. Kondisi ini bisa berisiko bagi perkembangan janin dan bahkan meningkatkan kemungkinan komplikasi saat persalinan. Janin stres mengacu pada kondisi di mana bayi dalam kandungan mengalami kesulitan akibat kurangnya oksigen […]

Stres pada janin dalam kandungan, atau yang dikenal sebagai fetal distress, adalah kondisi yang terjadi ketika bayi mengalami gangguan, biasanya karena pasokan oksigen yang tidak mencukupi. Kondisi ini bisa berisiko bagi perkembangan janin dan bahkan meningkatkan kemungkinan komplikasi saat persalinan.

Janin stres mengacu pada kondisi di mana bayi dalam kandungan mengalami kesulitan akibat kurangnya oksigen atau gangguan lainnya. Hal ini biasanya terdeteksi melalui perubahan pola gerakan janin, detak jantung yang tidak normal, atau adanya mekonium (tinja janin) dalam cairan ketuban.

Jika tidak ditangani dengan cepat, kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk risiko persalinan prematur atau gangguan perkembangan janin. Oleh karena itu, Moms perlu memahami penyebab utama stres pada janin serta langkah-langkah untuk mengatasinya.

Penyebab Janin Stres dalam Kandungan

janin stres

Sumber gambar: Freepik

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan janin mengalami stres di dalam kandungan, antara lain:

1. Gangguan pada Plasenta

Plasenta berperan penting dalam menyalurkan oksigen dan nutrisi dari ibu ke janin. Jika terjadi gangguan seperti insufisiensi plasenta, solusio plasenta (plasenta lepas sebelum waktunya), atau plasenta previa, aliran oksigen dan nutrisi ke janin bisa terganggu, sehingga menyebabkan stres.

2. Kekurangan Oksigen (Hipoksia Janin)

Hipoksia terjadi ketika janin tidak mendapatkan cukup oksigen. Penyebabnya bisa beragam, mulai dari anemia pada ibu hamil, hipertensi, hingga gangguan tali pusat seperti lilitan tali pusat di leher janin.

Baca juga: Gawat Janin: Penyebab, Gejala, dan Pencegahannya

3. Tekanan Darah Tinggi atau Preeklampsia

Preeklampsia adalah kondisi serius yang ditandai dengan tekanan darah tinggi selama kehamilan. Kondisi ini dapat menghambat aliran darah ke plasenta, yang pada akhirnya membatasi pasokan oksigen dan nutrisi ke janin.

4. Diabetes Gestasional

Ibu hamil yang mengalami diabetes gestasional berisiko mengalami ketidakseimbangan gula darah, yang dapat memengaruhi kesehatan janin dan meningkatkan risiko stres dalam kandungan.

Baca juga: Mengenal Penyakit Keturunan Type 1 Diabetes: Gejala, Penyebab hingga Pencegahannya

5. Infeksi dalam Kehamilan

Beberapa infeksi, seperti infeksi saluran kemih yang tidak diobati atau infeksi cairan ketuban (chorioamnionitis), dapat menyebabkan stres pada janin dan meningkatkan risiko persalinan prematur.

6. Induksi Persalinan yang Terlalu Lama

Proses persalinan yang berlangsung terlalu lama atau kontraksi yang terlalu kuat akibat obat induksi dapat menyebabkan gangguan aliran darah ke janin, sehingga berisiko menimbulkan stres janin.

7. Volume Cairan Ketuban yang Tidak Normal

Baik kelebihan (polihidramnion) maupun kekurangan (oligohidramnion) cairan ketuban dapat mengganggu kenyamanan janin dalam kandungan dan berpotensi menyebabkan stres.

Baca juga: Penyebab Air Ketuban Keruh dan Bagaimana Cara Mencegahnya?

Tanda-Tanda Janin Mengalami Stres

Moms perlu memperhatikan beberapa tanda yang bisa menjadi indikasi janin mengalami stres, antara lain:

  • Gerakan janin yang berkurang atau terlalu aktif dibandingkan biasanya.
  • Detak jantung janin yang tidak stabil (terlalu cepat atau terlalu lambat) saat diperiksa dengan alat medis.
  • Adanya mekonium dalam cairan ketuban, yang menunjukkan bahwa janin mungkin mengalami stres sebelum lahir.
  • Nyeri perut yang tidak biasa atau kontraksi yang tidak teratur yang dirasakan oleh ibu hamil.

Jika Moms merasakan tanda-tanda tersebut, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.

Cara Mencegah dan Mengatasi Stres pada Janin

Agar janin tetap sehat dan terhindar dari stres, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh ibu hamil:

  • Menjaga Pola Makan Sehat: Konsumsi makanan bergizi seimbang yang kaya akan zat besi, asam folat, dan protein untuk mendukung perkembangan janin dan mencegah anemia atau gangguan plasenta.
  • Rutin Melakukan Kontrol Kehamilan: Pemeriksaan rutin dengan dokter kandungan sangat penting untuk memantau detak jantung janin, kesehatan plasenta, serta kondisi cairan ketuban.
  • Menghindari Stres dan Kelelahan Berlebihan: Stres pada ibu dapat berdampak langsung pada janin. Oleh karena itu, Moms disarankan untuk melakukan teknik relaksasi seperti yoga, meditasi, atau sekadar beristirahat cukup.
  • Mengontrol Tekanan Darah dan Gula Darah: Jika memiliki riwayat hipertensi atau diabetes gestasional, pastikan untuk mengontrol kondisi tersebut dengan pola makan sehat dan rekomendasi dokter.
  • Memperhatikan Pola Gerakan Janin: Jika Moms merasa janin lebih jarang bergerak dari biasanya, segera lakukan pemeriksaan ke dokter untuk memastikan kondisinya.

Baca juga: Makanan Untuk Bumil: Pilihan Terbaik untuk Kesehatan Ibu dan Janin

Stres pada janin (fetal distress) dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti gangguan plasenta, kekurangan oksigen, tekanan darah tinggi, diabetes gestasional, hingga infeksi. Mengenali tanda-tanda janin stres, seperti gerakan janin yang berkurang atau detak jantung tidak normal, sangat penting untuk mencegah komplikasi yang lebih serius. Dengan menjaga pola makan sehat, rutin kontrol kehamilan, serta menghindari stres, Moms dapat membantu menjaga kesehatan janin hingga persalinan.

Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi. 

Referensi

Share Facebook Twitter WhatsApp

Artikel Terkait

Kesehatan 5 Jenis Keputihan dan Artinya bagi Kesehatan

5 Jenis Keputihan dan Artinya bagi Kesehatan

Admin
14 Nov 2025

Keputihan adalah cairan yang diproduksi secara alami oleh kelenjar di vagina dan serviks. Fungsi utamanya adalah menjaga kesehatan dengan membersihkan sel-sel mati dan bakteri dari area vagina. Namun, perubahan pada…

Selengkapnya
Kesehatan Benarkah Konsumsi Gula Berlebih Mempengaruhi Kesuburan?

Benarkah Konsumsi Gula Berlebih Mempengaruhi Kesuburan?

Hamzah
13 Nov 2025

Konsumsi gula berlebih dapat berdampak negatif pada kesuburan, baik pada pria maupun wanita. Gula dalam jumlah tinggi dapat mengganggu keseimbangan hormon, meningkatkan risiko resistensi insulin, serta berkontribusi terhadap peradangan dalam…

Selengkapnya
Masa Kehamilan Cara Membaca Hasil USG Kehamilan dengan Mudah dan Akurat

Cara Membaca Hasil USG Kehamilan dengan Mudah dan Akurat

Hamzah
12 Nov 2025

Hasil USG kehamilan adalah salah satu cara utama bagi Moms dan tenaga medis untuk memantau perkembangan janin dalam kandungan. Namun, bagi sebagian besar orang, memahami hasil USG bisa membingungkan karena…

Selengkapnya