Morula IVF

Bahaya Konsumsi Alkohol Saat Hamil, Apa Dampaknya?

July 4, 2025

Bahaya Konsumsi Alkohol Saat Hamil, Apa Dampaknya?

Konsumsi alkohol saat hamil bukanlah sesuatu yang bisa dianggap sepele. Meski hanya dalam jumlah kecil, alkohol tetap membawa risiko yang serius bagi perkembangan janin dan kesehatan Moms. Efeknya bisa permanen, bahkan membahayakan jiwa jika tidak disadari sejak awal.

Kenapa Alkohol Sangat Berbahaya Saat Kehamilan?

Begitu alkohol masuk ke tubuh, zat ini dengan cepat menembus plasenta dan langsung masuk ke dalam aliran darah janin. Sayangnya, organ janin belum mampu memproses alkohol dengan baik seperti orang dewasa. Akibatnya, kadar alkohol dalam tubuh janin bisa lebih tinggi dan bertahan lebih lama.

Efeknya bisa memengaruhi perkembangan otak, jantung, sistem saraf, bahkan bentuk wajah dan fungsi kognitif bayi. Karena itu, tidak ada tingkat konsumsi alkohol yang dianggap “aman” selama kehamilan.

Risiko Konsumsi Alkohol pada Janin

Beberapa risiko serius yang dapat terjadi pada bayi akibat paparan alkohol selama kehamilan antara lain:

1. Fetal Alcohol Spectrum Disorders (FASDs)

FASDs adalah istilah kolektif untuk berbagai gangguan fisik, kognitif, dan perilaku akibat paparan alkohol selama kehamilan. Anak yang mengalami FASDs mungkin akan kesulitan dalam hal belajar, berbicara, dan mengingat informasi baru. Gangguan ini juga sering ditandai dengan perilaku hiperaktif, kesulitan fokus, dan gangguan pemrosesan informasi.

FASDs dapat memengaruhi anak seumur hidup. Meski gejalanya bisa ringan hingga berat, tidak ada obat yang bisa menyembuhkan kondisi ini. Karena itu, pencegahan mutlak dengan menghindari alkohol sejak awal kehamilan adalah langkah terbaik untuk melindungi janin dari risiko kerusakan permanen.

Baca juga: Pengaruh Alkohol pada Kesuburan Pria: Apa yang Perlu Dads Waspadai?

2. Fetal Alcohol Syndrome (FAS)

Fetal alcohol syndrome (FAS) merupakan bentuk paling berat dari spektrum gangguan akibat alkohol. Bayi yang mengalami FAS biasanya memiliki ciri khas kelainan bentuk wajah, seperti celah mata sempit, hidung pesek, dan bibir atas tipis. Selain itu, pertumbuhan fisik anak bisa terhambat dan berat badannya rendah sejak lahir.

Lebih dari itu, FAS juga menyebabkan gangguan sistem saraf pusat yang serius. Anak bisa mengalami keterlambatan bicara, disabilitas intelektual, serta kesulitan dalam motorik halus dan kasar. Sayangnya, dampak ini bersifat permanen dan dapat memengaruhi kualitas hidup si kecil hingga dewasa nanti.

3. Masalah Perkembangan Otak dan Saraf

Alkohol sangat berbahaya bagi perkembangan otak janin, terutama jika dikonsumsi pada trimester pertama kehamilan. Ini adalah periode penting pembentukan struktur otak dan sistem saraf pusat. Paparan alkohol di masa ini bisa mengganggu perkembangan neuron, memengaruhi koneksi otak, dan menyebabkan kerusakan kognitif.

Anak yang terdampak bisa mengalami kesulitan dalam fungsi eksekutif seperti fokus, perencanaan, pengambilan keputusan, dan penyelesaian masalah. Mereka juga mungkin memerlukan dukungan khusus dalam pendidikan maupun kehidupan sehari-hari karena kemampuan otaknya tidak berkembang secara optimal.

Baca juga: Kolin: Nutrisi Esensial untuk Kesehatan Ibu dan Anak

4. Masalah Perilaku dan Emosional

Efek alkohol tidak hanya memengaruhi aspek fisik dan kognitif, tapi juga perilaku dan emosi anak. Anak-anak yang terpapar alkohol sejak dalam kandungan cenderung lebih mudah marah, impulsif, serta kesulitan membentuk dan mempertahankan hubungan sosial.

Kesulitan dalam mengendalikan emosi ini sering berlanjut hingga masa sekolah dan remaja, menyebabkan masalah dalam interaksi sosial dan akademik. Bahkan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa risiko gangguan kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi juga lebih tinggi pada anak dengan riwayat paparan alkohol prenatal.

Dampak Konsumsi Alkohol pada Moms

Bahaya Konsumsi Alkohol Saat Hamil
Sumber gambar: iStock

Bukan hanya janin, tubuh Moms juga bisa mengalami berbagai masalah akibat konsumsi alkohol saat hamil:

Baca juga: Efek Konsumsi Alkohol bagi Sistem Reproduksi Wanita

Bagaimana Jika Tidak Sengaja Minum Alkohol Saat Belum Tahu Sedang Hamil?

Banyak Moms baru sadar sedang hamil setelah beberapa minggu. Jika alkohol dikonsumsi sebelum mengetahui kehamilan, sebaiknya segera hentikan dan konsultasikan ke dokter. Biasanya, jika konsumsi masih dalam batas ringan dan dilakukan di awal kehamilan, risikonya masih bisa diminimalkan. Yang terpenting adalah langkah selanjutnya: hentikan konsumsi alkohol sesegera mungkin untuk menghindari risiko lanjutan.

Konsumsi alkohol selama kehamilan bisa membawa dampak besar, tidak hanya bagi janin tapi juga untuk Moms sendiri. Dari risiko FASDs hingga gangguan perkembangan otak dan keguguran, konsekuensinya bisa serius dan tidak dapat diubah. Satu-satunya pilihan aman adalah menghindari alkohol sepenuhnya selama kehamilan.

Jika Moms sedang merencanakan kehamilan atau baru menyadari sedang hamil dan sebelumnya mengonsumsi alkohol, konsultasi medis adalah langkah terbaik untuk memastikan kesehatan janin tetap terjaga.

Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms & Dads dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi. 

Referensi:

Tetap terhubung dan terinformasi di sini.

Untuk mengetahui informasi lebih lanjut hubungi 150-IVF atau 150-483, Senin – Sabtu pukul 07.00 – 20.00 WIB

Buat Janji

Newsletter

Dapatkan informasi dan tips terbaru dari Morula IVF mengenai program kehamilan dan bayi tabung