Morula IVF

Benarkah Wanita yang Terlalu Kurus Sulit Hamil?

February 4, 2025

Benarkah Wanita yang Terlalu Kurus Sulit Hamil?

Kesuburan wanita dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah berat badan. Banyak orang beranggapan bahwa wanita yang kelebihan berat badan sulit hamil, tetapi bagaimana dengan wanita yang terlalu kurus? Apakah benar berat badan yang terlalu rendah juga dapat memengaruhi peluang kehamilan?

Hubungan antara Berat Badan dan Kesuburan

Berat badan memiliki pengaruh langsung terhadap sistem reproduksi wanita. Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI) adalah salah satu cara untuk mengukur apakah seseorang memiliki berat badan yang sehat.

  • IMT di bawah 18,5 dikategorikan sebagai underweight (terlalu kurus).
  • IMT 18,5 – 24,9 adalah kategori berat badan normal.
  • IMT di atas 25 dikategorikan sebagai overweight atau obesitas.

Wanita dengan IMT yang terlalu rendah dapat mengalami gangguan pada sistem hormonal yang berperan dalam ovulasi dan menstruasi, yang pada akhirnya bisa menyulitkan kehamilan.

Bagaimana Wanita yang Terlalu Kurus Bisa Sulit Hamil?

Benarkah Wanita yang Terlalu Kurus Sulit Hamil
Sumber gamber: Freepik

1. Gangguan Siklus Menstruasi dan Ovulasi

Wanita dengan persentase lemak tubuh yang sangat rendah sering mengalami gangguan menstruasi, seperti amenore (tidak mengalami menstruasi) atau siklus yang tidak teratur. Hal ini terjadi karena:

  • Lemak tubuh yang rendah mengganggu produksi hormon reproduksi seperti estrogen dan progesteron, yang berperan dalam mengatur ovulasi.
  • Jika ovulasi tidak terjadi secara teratur, sel telur mungkin tidak dilepaskan setiap bulan, yang menurunkan peluang kehamilan.
  • Beberapa wanita yang terlalu kurus bahkan bisa mengalami anovulasi, yaitu kondisi di mana tubuh tidak melepaskan sel telur sama sekali.

Baca juga: 14 Penyebab Mens Tidak Teratur yang Perlu Anda Ketahui

2. Penurunan Kadar Estrogen

Lemak tubuh bukan hanya sekadar cadangan energi, tetapi juga memiliki peran dalam produksi hormon estrogen. Jika kadar lemak terlalu rendah, produksi estrogen akan menurun, yang menyebabkan:

  • Siklus menstruasi menjadi tidak teratur atau bahkan berhenti sama sekali.
  • Penurunan kepadatan tulang akibat rendahnya estrogen, yang bisa berisiko bagi kesehatan jangka panjang.
  • Gangguan pada perkembangan folikel sel telur, yang dapat mengurangi kemungkinan pembuahan.

3. Gangguan pada Proses Implantasi Embrio

Kehamilan tidak hanya bergantung pada ovulasi, tetapi juga pada kemampuan rahim untuk menerima embrio. Jika seorang wanita terlalu kurus:

  • Lapisan endometrium (dinding rahim) mungkin tidak cukup tebal untuk mendukung implantasi embrio.
  • Kekurangan nutrisi dapat menghambat perkembangan plasenta, yang berperan dalam memberi nutrisi pada janin selama kehamilan.
  • Risiko implantasi yang gagal atau bahkan keguguran dini menjadi lebih tinggi.

4. Penurunan Kualitas Sel Telur

Wanita yang terlalu kurus sering kali mengalami defisiensi nutrisi, yang berdampak langsung pada kualitas sel telur.

  • Sel telur membutuhkan protein, lemak sehat, vitamin, dan mineral untuk berkembang dengan baik.
  • Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan gangguan perkembangan sel telur, yang berakibat pada penurunan peluang pembuahan atau embrio yang tidak berkembang optimal.
  • Dalam jangka panjang, kurangnya nutrisi juga bisa mempercepat penurunan cadangan ovarium, yang berarti kesuburan bisa menurun lebih cepat dari yang seharusnya.

5. Peningkatan Risiko Keguguran

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa wanita dengan indeks massa tubuh (IMT) yang terlalu rendah memiliki risiko keguguran lebih tinggi dibandingkan wanita dengan berat badan normal. Faktor-faktor yang memengaruhinya meliputi:

  • Ketidakseimbangan hormon yang membuat tubuh sulit mempertahankan kehamilan.
  • Kurangnya cadangan energi, yang dapat menghambat pertumbuhan janin.
  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah, yang bisa meningkatkan risiko komplikasi kehamilan.

Baca juga: Mengapa Keguguran Bisa Terjadi? Ketahui Faktor Penyebab hingga Tindakan Terbaiknya

Dampak Berat Badan Kurus pada Kehamilan

Jika seorang wanita dengan berat badan yang sangat rendah berhasil hamil, ada beberapa risiko tambahan yang perlu diperhatikan:

  • Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR): Kurangnya nutrisi selama kehamilan dapat menyebabkan bayi lahir dengan berat badan yang rendah, yang meningkatkan risiko komplikasi kesehatan.
  • Persalinan Prematur: Wanita dengan berat badan kurang lebih berisiko melahirkan bayi sebelum waktunya.
  • Defisiensi Nutrisi: Jika ibu tidak mendapatkan cukup nutrisi selama kehamilan, ini dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin.

Bagaimana Meningkatkan Kesuburan Jika Berat Badan Terlalu Rendah?

Benarkah Wanita yang Terlalu Kurus Sulit Hamil
Sumber gambar: Freepik

1. Meningkatkan Asupan Kalori dan Nutrisi

Menambah berat badan bukan hanya soal makan lebih banyak, tetapi juga memastikan bahwa tubuh mendapatkan nutrisi yang cukup dan seimbang. Moms perlu meningkatkan asupan kalori dari sumber makanan yang bernutrisi tinggi, seperti:

  • Protein berkualitas tinggi, seperti daging tanpa lemak, ikan, telur, tahu, tempe, dan kacang-kacangan, yang membantu memperbaiki jaringan tubuh dan meningkatkan produksi hormon kesuburan.
  • Karbohidrat kompleks, seperti beras merah, quinoa, dan roti gandum, yang memberikan energi berkelanjutan tanpa meningkatkan gula darah secara drastis.
  • Lemak sehat, seperti alpukat, minyak zaitun, kacang-kacangan, dan ikan berlemak (salmon, sarden), yang berperan dalam produksi hormon estrogen.

Mengonsumsi makanan dalam porsi kecil namun sering juga bisa membantu meningkatkan berat badan tanpa membuat tubuh merasa terlalu kenyang.

2. Menghindari Olahraga Berlebihan

Meskipun olahraga penting untuk kesehatan, latihan yang terlalu intens dapat membakar terlalu banyak kalori dan menyebabkan gangguan hormon. Olahraga yang berlebihan bisa menghambat ovulasi dan bahkan menyebabkan siklus menstruasi menjadi tidak teratur.

Sebagai gantinya, pilihlah olahraga yang lebih ringan dan tidak terlalu membebani tubuh, seperti yoga untuk membantu menjaga fleksibilitas tubuh serta mengurangi stres, pilates untuk meningkatkan kekuatan otot tanpa membakar terlalu banyak kalori dan berjalan santai untuk tetap aktif tanpa menguras energi secara berlebihan.

3. Menjaga Keseimbangan Hormon

Ketidakseimbangan hormon akibat berat badan yang terlalu rendah bisa mengganggu proses ovulasi dan menstruasi. Jika siklus menstruasi Moms terganggu, dokter mungkin akan merekomendasikan terapi hormon untuk membantu mengembalikan keseimbangan hormon reproduksi.

Terapi ini bisa berupa Suplemen hormon estrogen dan progesteron untuk mengatur siklus menstruasi dan penggunaan obat pemicu ovulasi, seperti clomiphene citrate atau gonadotropin, jika ovulasi tidak terjadi secara alami. Namun, terapi hormon harus dilakukan di bawah pengawasan dokter agar dosisnya sesuai dengan kebutuhan tubuh Moms.

4. Mengelola Stres

Stres yang berlebihan dapat memicu peningkatan hormon kortisol, yang dapat mengganggu keseimbangan hormon reproduksi dan menghambat ovulasi. Oleh karena itu, penting untuk menemukan cara untuk mengelola stres dengan baik.

Beberapa teknik yang bisa membantu mengurangi stres seperti meditasi atau mindfulness, yang membantu menenangkan pikiran dan mengurangi kecemasan, Moms jug bisa mencoba terapi relaksasi, seperti pijat atau aromaterapi, untuk membantu tubuh lebih rileks dan menjalani hobi yang menyenangkan, seperti melukis, berkebun, atau membaca, untuk mengalihkan pikiran dari tekanan sehari-hari.

5. Konsultasi dengan Dokter atau Ahli Gizi

Jika Moms mengalami kesulitan menambah berat badan atau memiliki gangguan siklus menstruasi, berkonsultasilah dengan dokter kandungan atau ahli gizi. Dokter dapat melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui apakah ada faktor lain yang memengaruhi kesuburan, seperti masalah tiroid atau gangguan makan.

Ahli gizi juga bisa membantu Moms merancang pola makan yang sehat dan seimbang untuk mencapai berat badan ideal tanpa membahayakan kesehatan.

Baca juga: Bagaimana Cara Memancing Kehamilan? Berikut Penjelasannya

Wanita yang terlalu kurus memang bisa mengalami kesulitan untuk hamil karena ketidakseimbangan hormon, gangguan ovulasi, dan masalah nutrisi. Namun, kondisi ini dapat diatasi dengan meningkatkan berat badan secara sehat, menjaga keseimbangan hormon, dan berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan saran terbaik.

Jika Moms & Dads sedang merencanakan kehamilan, memastikan berat badan berada dalam kisaran yang sehat dapat membantu meningkatkan peluang keberhasilan kehamilan dan mendukung kesehatan ibu serta bayi di masa mendatang.

Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms & Dads dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi. 

Referensi

Tetap terhubung dan terinformasi di sini.

Untuk mengetahui informasi lebih lanjut hubungi 150-IVF atau 150-483, Senin – Sabtu pukul 07.00 – 20.00 WIB

Buat Janji

Newsletter

Dapatkan informasi dan tips terbaru dari Morula IVF mengenai program kehamilan dan bayi tabung