Cacingan pada ibu hamil adalah kondisi yang cukup umum terjadi, terutama di daerah dengan sanitasi yang kurang baik. Infeksi cacing ini bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari anemia, gangguan penyerapan nutrisi, hingga dampak negatif pada perkembangan janin. Untungnya, ada berbagai cara untuk mengatasi dan mencegah cacingan saat hamil, termasuk melalui pengobatan yang aman dan […]
Cacingan pada ibu hamil adalah kondisi yang cukup umum terjadi, terutama di daerah dengan sanitasi yang kurang baik. Infeksi cacing ini bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari anemia, gangguan penyerapan nutrisi, hingga dampak negatif pada perkembangan janin. Untungnya, ada berbagai cara untuk mengatasi dan mencegah cacingan saat hamil, termasuk melalui pengobatan yang aman dan penerapan pola hidup sehat.
Apa Itu Cacingan dan Bagaimana Bisa Menyerang Ibu Hamil?
Cacingan adalah infeksi yang disebabkan oleh parasit cacing yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman, atau kontak langsung dengan tanah yang terkontaminasi. Jenis cacing yang paling sering menginfeksi manusia, termasuk ibu hamil, antara lain:
-
Cacing gelang (Ascaris lumbricoides) – Menyebabkan gangguan pencernaan dan dapat mempengaruhi penyerapan nutrisi.
-
Cacing tambang (Hookworm) – Dapat menyebabkan anemia karena cacing ini menghisap darah di dalam usus.
-
Cacing kremi (Enterobius vermicularis) – Menyebabkan rasa gatal di sekitar anus dan dapat mengganggu kualitas tidur.
-
Cacing pita (Tapeworm) – Dapat tumbuh hingga beberapa meter di dalam usus dan menyerap nutrisi penting dari makanan.
Infeksi cacing bisa terjadi akibat konsumsi makanan yang kurang higienis, air yang terkontaminasi, atau kebiasaan tidak mencuci tangan dengan benar setelah beraktivitas di luar ruangan.
Gejala Cacingan pada Ibu Hamil

Sumber gambar: iStock
Cacingan sering kali tidak menunjukkan gejala yang jelas pada tahap awal, tetapi beberapa tanda yang perlu Moms waspadai antara lain:
-
Rasa lelah dan lemah berlebihan
-
Anemia atau kekurangan zat besi
-
Gangguan pencernaan seperti diare atau sembelit
-
Nyeri perut atau kembung
-
Nafsu makan menurun
-
Penurunan berat badan yang tidak wajar
-
Gatal di area anus, terutama saat malam hari (khusus untuk infeksi cacing kremi)
Baca juga: Catat! Inilah 9 Makanan yang Berbahaya Untuk Ibu Hamil
Risiko Cacingan bagi Ibu Hamil dan Janin
Infeksi cacing pada ibu hamil bukan hanya berdampak pada kesehatan ibu, tetapi juga dapat mempengaruhi perkembangan janin. Beberapa risiko yang bisa terjadi antara lain:
1. Kurangnya Asupan Nutrisi
Cacing yang hidup di dalam usus akan menyerap sebagian besar nutrisi dari makanan yang dikonsumsi ibu hamil. Hal ini mengakibatkan tubuh ibu dan janin tidak mendapatkan gizi yang cukup untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Kekurangan nutrisi selama kehamilan bisa berakibat pada berbagai masalah kesehatan, seperti tubuh ibu yang menjadi lebih lemah, mudah lelah, serta meningkatkan risiko bayi lahir dengan berat badan lahir rendah. Asupan nutrisi yang kurang juga bisa menyebabkan janin mengalami gangguan perkembangan organ serta sistem saraf, yang berpotensi berdampak pada kesehatannya setelah lahir.
Baca juga: Wajib Tahu! Inilah Nutrisi yang Dibutuhkan Ibu Hamil
2. Anemia yang Berisiko bagi Kehamilan
Salah satu jenis cacing yang sering menyerang ibu hamil adalah cacing tambang. Infeksi cacing tambang dapat menyebabkan kehilangan darah yang signifikan, sehingga meningkatkan risiko anemia selama kehamilan. Anemia pada ibu hamil bukan hanya berdampak pada kesehatannya sendiri, seperti pusing, lemas, dan mudah kelelahan, tetapi juga berisiko menyebabkan komplikasi pada janin. Bayi yang lahir dari ibu yang mengalami anemia akibat cacingan berisiko mengalami berat badan lahir rendah, perkembangan yang terhambat, hingga persalinan prematur. Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk menjaga kadar zat besi dalam tubuh dan mencegah risiko infeksi cacing sejak dini.
3. Gangguan Pertumbuhan Janin
Kekurangan nutrisi yang terjadi akibat infeksi cacing dapat menghambat pertumbuhan janin di dalam kandungan. Janin membutuhkan asupan gizi yang cukup agar dapat berkembang dengan baik, dan jika nutrisi ini berkurang akibat cacing yang menyerapnya, maka janin berisiko mengalami gangguan pertumbuhan. Salah satu dampak yang paling umum adalah bayi lahir dengan berat badan yang lebih rendah dari normal, yang bisa meningkatkan risiko gangguan kesehatan pada bayi setelah lahir. Dalam kasus yang lebih parah, gangguan perkembangan janin juga bisa berdampak pada fungsi organ tertentu, yang dapat berpengaruh pada kesehatan jangka panjang anak.
4. Menurunnya Sistem Imun Ibu Hamil
Selama kehamilan, tubuh ibu mengalami berbagai perubahan, termasuk perubahan pada sistem imun. Infeksi cacing dapat semakin memperlemah daya tahan tubuh ibu, sehingga membuatnya lebih rentan terhadap berbagai penyakit lain. Sistem imun yang melemah dapat meningkatkan risiko infeksi lain, seperti infeksi bakteri atau virus, yang bisa berdampak buruk pada kesehatan ibu dan janin. Selain itu, ibu hamil yang mengalami infeksi cacing juga bisa mengalami gangguan pencernaan, seperti diare berkepanjangan, yang bisa menyebabkan dehidrasi dan berisiko membahayakan kondisi kehamilan.
Baca juga: Cara Meningkatkan Imunitas Tubuh Saat Hamil
Apakah Obat Cacing Aman untuk Ibu Hamil?
Salah satu cara utama untuk mengatasi cacingan adalah dengan mengonsumsi obat cacing. Namun, tidak semua obat cacing aman digunakan selama kehamilan.
Obat cacing seperti mebendazole sebaiknya tidak digunakan pada trimester pertama kehamilan kecuali jika manfaatnya lebih besar daripada risikonya. Pada trimester kedua dan ketiga, penggunaannya masih perlu dalam pengawasan dokter.
Pemberian obat cacing bagi ibu hamil di daerah dengan risiko tinggi cacingan. Pemberian obat cacing pada ibu hamil dapat meningkatkan kesehatan ibu dan bayi, termasuk mengurangi angka kematian bayi dan meningkatkan berat badan lahir.
Meskipun begitu, sebelum mengonsumsi obat cacing, selalu konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter untuk memastikan keamanan bagi Moms dan janin.
Cara Mencegah Cacingan Saat Hamil

Sumber gambar: iStock
Selain pengobatan, pencegahan tetap menjadi langkah terbaik untuk menghindari infeksi cacing. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan:
- Selalu Cuci Tangan dengan Sabun: Biasakan mencuci tangan sebelum makan, setelah keluar dari toilet, dan setelah beraktivitas di luar rumah untuk mengurangi risiko infeksi.
- Konsumsi Makanan yang Bersih dan Matang: Hindari makan makanan mentah atau kurang matang, terutama daging dan ikan, karena bisa mengandung telur cacing.
- Minum Air Bersih: Pastikan air yang dikonsumsi berasal dari sumber yang bersih dan sudah direbus jika perlu.
- Rajin Membersihkan Rumah: Ganti sprei dan pakaian secara rutin, serta pastikan area sekitar tetap bersih untuk menghindari telur cacing menempel pada benda di sekitar rumah.
- Gunakan Alas Kaki Saat Beraktivitas di Luar: Cacing tambang bisa masuk ke dalam tubuh melalui kulit, terutama jika berjalan tanpa alas kaki di tanah yang terkontaminasi.
- Konsumsi Makanan Kaya Zat Besi dan Protein: Untuk mengatasi risiko anemia akibat cacingan, pastikan Moms mengonsumsi makanan yang kaya zat besi seperti daging merah, sayuran hijau, dan kacang-kacangan.
Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi.
Referensi
- NHS UK. “Pregnancy, Breastfeeding, and Fertility While Taking Mebendazole”. Diakses pada 4 April 2025.
- World Health Organization (WHO). “Deworming in Pregnancy”. Diakses pada 4 April 2025.
- PubMed Central (PMC). “Helminth Infection in Pregnancy: Impact on Mother and Child”. Diakses pada 4 April 2025.
- World Health Organization (WHO). “Deworming Women During Pregnancy Has a Positive Effect on Child Survival and Health”. Diakses pada 4 April 2025.