Semua Artikel

Dampak Polusi Udara bagi Ibu Hamil dan Janin

Hamzah
16 Apr 2025
Share Facebook Twitter WhatsApp
Dampak Polusi Udara bagi Ibu Hamil dan Janin

Mungkin Moms selama ini lebih fokus menjaga pola makan dan rutinitas sehat selama kehamilan. Namun, ada satu faktor eksternal yang sering luput dari perhatian yaitu polusi udara. Meski terlihat tak kasat mata, paparan udara yang tercemar ternyata bisa memberikan efek serius bagi kesehatan ibu hamil dan perkembangan janin. Polusi udara terdiri dari partikel mikroskopis dan […]

Mungkin Moms selama ini lebih fokus menjaga pola makan dan rutinitas sehat selama kehamilan. Namun, ada satu faktor eksternal yang sering luput dari perhatian yaitu polusi udara. Meski terlihat tak kasat mata, paparan udara yang tercemar ternyata bisa memberikan efek serius bagi kesehatan ibu hamil dan perkembangan janin.

Polusi udara terdiri dari partikel mikroskopis dan gas berbahaya seperti karbon monoksida, nitrogen dioksida, sulfur dioksida, dan partikel halus (PM2.5). Zat-zat ini berasal dari asap kendaraan bermotor, industri, pembakaran sampah, hingga asap rokok.

Bagi Moms yang sedang mengandung, paparan polusi udara tidak hanya membahayakan diri sendiri, tetapi juga bisa mengganggu perkembangan organ janin yang sedang tumbuh. Polutan dapat menembus plasenta dan masuk ke aliran darah janin, terutama selama proses organogenesis di trimester pertama.

Dampak Polusi Udara terhadap Ibu Hamil

Polusi Udara bagi Ibu Hamil dan Janin

Sumber gambar: iStock

1. Peningkatan Risiko Tekanan Darah Tinggi dan Preeklampsia

Udara yang tercemar dapat memicu peradangan dalam tubuh, yang kemudian berkontribusi pada tekanan darah tinggi. Kondisi ini jika tidak terkontrol, bisa berkembang menjadi preeklampsia, komplikasi serius dalam kehamilan.

Baca juga: Hipertensi pada Ibu Hamil: Jenis, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

2. Stres Oksidatif dan Penurunan Fungsi Paru-Paru

Zat polutan dapat menyebabkan ketidakseimbangan oksidatif dalam tubuh yang berdampak buruk bagi sistem pernapasan Moms. Gejala seperti batuk, sesak napas, hingga kelelahan bisa dirasakan lebih berat dibandingkan wanita yang tidak hamil.

3. Kenaikan Risiko Infeksi Pernapasan

Sistem kekebalan tubuh ibu hamil yang lebih sensitif membuatnya lebih rentan terkena infeksi. Paparan partikel polusi seperti PM2.5 dapat meningkatkan risiko terkena ISPA atau bahkan bronkitis ringan.

Dampak Polusi Udara terhadap Janin

Polusi Udara bagi Ibu Hamil dan Janin

Sumber gambar: Freepik

1. Pertumbuhan Janin Terhambat (IUGR)

Polusi udara berhubungan erat dengan kejadian Intrauterine Growth Restriction (IUGR), yaitu kondisi ketika janin tidak tumbuh sesuai usia kehamilan karena kurangnya pasokan oksigen dan nutrisi.

2. Risiko Lahir Prematur dan Berat Badan Rendah

Partikel polusi bisa memengaruhi sirkulasi darah ke plasenta, mengganggu pertukaran oksigen dan nutrisi ke janin. Hal ini meningkatkan kemungkinan persalinan prematur dan bayi lahir dengan berat badan di bawah normal.

Baca juga: Waspada, Inilah Penyebab Bayi Lahir Prematur dan Pencegahannya

3. Gangguan Perkembangan Otak

Penelitian terbaru juga mengindikasikan bahwa paparan polusi udara bisa berdampak pada perkembangan neurologis bayi. Beberapa kasus menunjukkan keterlambatan perkembangan atau masalah perilaku di masa anak-anak.

Tips Mengurangi Risiko Paparan Polusi Udara Selama Kehamilan

  • Pantau kualitas udara setiap hari
    Gunakan aplikasi atau situs yang menyediakan indeks kualitas udara (AQI). Hindari aktivitas luar ruangan saat indeks menunjukkan tingkat tidak sehat.

  • Gunakan masker berkualitas
    Pilih masker dengan standar N95 saat Moms harus keluar rumah, terutama di area padat lalu lintas.

  • Gunakan air purifier di dalam rumah
    Alat ini membantu menyaring partikel halus dan menjaga udara di dalam ruangan tetap bersih.

  • Jangan merokok dan jauhi asap rokok
    Asap rokok adalah sumber polusi yang sangat berbahaya, baik secara langsung maupun sebagai asap tangan kedua (secondhand smoke).

  • Perbanyak konsumsi antioksidan
    Makanan kaya antioksidan seperti buah beri, sayuran hijau, dan vitamin C dapat membantu tubuh melawan efek buruk dari radikal bebas akibat polusi.

Baca juga: Ketahui Manfaat Air Humidifier bagi Ibu Hamil

Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi. 

Referensi

Share Facebook Twitter WhatsApp

Artikel Terkait

Kesehatan 5 Jenis Keputihan dan Artinya bagi Kesehatan

5 Jenis Keputihan dan Artinya bagi Kesehatan

Admin
14 Nov 2025

Keputihan adalah cairan yang diproduksi secara alami oleh kelenjar di vagina dan serviks. Fungsi utamanya adalah menjaga kesehatan dengan membersihkan sel-sel mati dan bakteri dari area vagina. Namun, perubahan pada…

Selengkapnya
Kesehatan Benarkah Konsumsi Gula Berlebih Mempengaruhi Kesuburan?

Benarkah Konsumsi Gula Berlebih Mempengaruhi Kesuburan?

Hamzah
13 Nov 2025

Konsumsi gula berlebih dapat berdampak negatif pada kesuburan, baik pada pria maupun wanita. Gula dalam jumlah tinggi dapat mengganggu keseimbangan hormon, meningkatkan risiko resistensi insulin, serta berkontribusi terhadap peradangan dalam…

Selengkapnya
Masa Kehamilan Cara Membaca Hasil USG Kehamilan dengan Mudah dan Akurat

Cara Membaca Hasil USG Kehamilan dengan Mudah dan Akurat

Hamzah
12 Nov 2025

Hasil USG kehamilan adalah salah satu cara utama bagi Moms dan tenaga medis untuk memantau perkembangan janin dalam kandungan. Namun, bagi sebagian besar orang, memahami hasil USG bisa membingungkan karena…

Selengkapnya