Semua Artikel

Penyebab Gagal Induksi Persalinan dan Solusinya

Hamzah
20 Jun 2025
Share Facebook Twitter WhatsApp
Penyebab Gagal Induksi Persalinan dan Solusinya

Induksi persalinan sering jadi pilihan medis saat kehamilan melewati waktu atau ada kondisi tertentu yang memerlukan kelahiran segera. Namun, tidak semua induksi berjalan lancar. Dalam beberapa kasus, induksi bisa gagal, artinya kontraksi tidak terjadi seperti yang diharapkan, atau pembukaan leher rahim tidak berkembang. Buat Moms dan Dads, ini tentu bisa menimbulkan kecemasan. Tapi tenang, gagal […]

Induksi persalinan sering jadi pilihan medis saat kehamilan melewati waktu atau ada kondisi tertentu yang memerlukan kelahiran segera. Namun, tidak semua induksi berjalan lancar. Dalam beberapa kasus, induksi bisa gagal, artinya kontraksi tidak terjadi seperti yang diharapkan, atau pembukaan leher rahim tidak berkembang. Buat Moms dan Dads, ini tentu bisa menimbulkan kecemasan. Tapi tenang, gagal induksi bukan berarti segalanya berakhir buruk. Ada langkah-langkah penanganan yang disiapkan tenaga medis demi menjaga keselamatan Moms dan bayi.

Apa Itu Induksi Persalinan?

Induksi persalinan adalah prosedur medis untuk merangsang kontraksi rahim guna memulai proses kelahiran. Biasanya dilakukan jika kehamilan lewat dari 41–42 minggu, ketuban pecah tanpa kontraksi, adanya gangguan pertumbuhan janin, atau kondisi kesehatan ibu seperti hipertensi dan diabetes.

Metode induksi bisa berupa:

  • Pemberian hormon prostaglandin (tablet, gel, atau supositoria vagina)

  • Pemasangan kateter (balloon catheter)

  • Oksitosin intravena

  • Pemecahan ketuban (amniotomi)

Kapan Induksi Disebut Gagal?

Induksi dianggap gagal jika setelah 12–24 jam stimulasi, leher rahim tidak membuka (dilate) secara signifikan atau kontraksi tetap lemah dan tidak teratur. Definisi “gagal” berbeda tergantung metode dan tahapan yang digunakan, tapi umumnya mengacu pada tidak tercapainya tahap aktif persalinan (pembukaan lebih dari 6 cm).

Penyebab Gagal Induksi Persalinan

Penyebab Gagal Induksi

Sumber gambar: iStock

1. Leher Rahim Belum Siap

Salah satu penyebab paling umum gagalnya induksi adalah kondisi serviks yang belum matang atau belum siap untuk melahirkan. Hal ini ditandai dengan skor Bishop yang rendah (di bawah 6), yang menunjukkan bahwa serviks masih kaku, belum melunak, tertutup, dan belum mengalami penipisan atau pembukaan. Dalam kondisi seperti ini, tubuh belum menunjukkan respons alami terhadap rangsangan induksi, sehingga pemberian obat seperti prostaglandin atau oksitosin menjadi kurang efektif. Maka dari itu, dokter biasanya akan menilai kondisi serviks terlebih dahulu sebelum memulai induksi untuk meningkatkan peluang keberhasilan.

2. Posisi Janin Tidak Optimal

Posisi janin yang belum masuk ke rongga panggul atau tidak dalam posisi ideal seperti melintang, sungsang, atau posterior dapat menjadi penghambat utama keberhasilan induksi. Posisi yang tidak tepat membuat tekanan pada serviks tidak maksimal meskipun kontraksi telah terjadi. Tanpa tekanan yang cukup dari kepala janin terhadap serviks, pembukaan jalan lahir menjadi sangat lambat atau bahkan tidak terjadi sama sekali. Inilah sebabnya mengapa sebelum induksi dilakukan, dokter biasanya akan memeriksa apakah posisi janin sudah sesuai untuk melahirkan normal.

Baca juga: 5 Ciri-Ciri Janin Masuk Panggul, Persalinan Sudah Dekat?

3. Kurang Respons Terhadap Oksitosin

Tidak semua tubuh Moms merespons obat oksitosin atau hormon buatan lainnya dengan cara yang sama. Dalam beberapa kasus, rahim mungkin tidak cukup sensitif terhadap obat, sehingga kontraksi yang diharapkan tidak muncul atau terlalu lemah untuk mendorong proses persalinan. Kurangnya respons ini bisa dipengaruhi oleh faktor genetik, kondisi hormonal, atau adanya gangguan pada reseptor otot rahim. Bila kontraksi tidak juga muncul setelah dosis optimal, maka kemungkinan besar induksi harus dihentikan dan tindakan persalinan lain dipertimbangkan.

4. Induksi Terlalu Dini

Induksi yang dilakukan sebelum tubuh secara alami siap untuk melahirkan juga menjadi penyebab umum kegagalan. Ini sering terjadi ketika usia kehamilan belum cukup matang atau belum ada tanda-tanda persalinan seperti kontraksi alami atau pematangan serviks. Melakukan induksi terlalu dini terutama pada kehamilan pertama berisiko tinggi berujung pada kegagalan dan kebutuhan intervensi medis lanjutan. Oleh karena itu, pemilihan waktu yang tepat sangat penting agar tubuh Moms merespons induksi secara alami dan optimal.

5. Kondisi Medis Tertentu

Faktor kesehatan juga berperan besar dalam keberhasilan induksi. Beberapa kondisi medis seperti obesitas, diabetes gestasional, hipertensi, atau gangguan endokrin tertentu dapat memengaruhi respons tubuh terhadap obat induksi dan kemampuan rahim untuk berkontraksi secara efektif. Selain itu, kondisi-kondisi tersebut dapat meningkatkan risiko komplikasi selama persalinan, sehingga dokter harus mempertimbangkan secara hati-hati sebelum memutuskan prosedur induksi. Jika kondisi medis tidak terkontrol, peluang keberhasilan induksi pun menurun, dan proses persalinan bisa memerlukan metode alternatif.

Baca juga: 6 Cara Mempercepat Kontraksi Secara Alami untuk Memancing Persalinan

Penanganan Jika Induksi Gagal

Penyebab Gagal Induksi

Sumber gambar: iStock

Tenaga medis tidak langsung memutuskan tindakan drastis begitu induksi gagal. Ada beberapa opsi tergantung kondisi Moms dan bayi:

1. Observasi dan Ulangi Induksi

Jika tidak ada tanda bahaya, dokter bisa menunggu beberapa jam dan mencoba ulang metode induksi. Misalnya, mengganti prostaglandin atau menambah dosis oksitosin.

2. Istirahat Sebentar

Kadang tubuh butuh jeda. Memberi waktu bagi Moms untuk beristirahat selama beberapa jam atau semalaman bisa membuat tubuh merespons lebih baik di percobaan berikutnya.

3. Evaluasi Posisi Janin

USG bisa dilakukan untuk memastikan apakah posisi janin memungkinkan untuk lahir normal. Jika tidak, tindakan lain seperti operasi mungkin jadi pilihan.

4. Persalinan Caesar

Jika semua metode induksi gagal dan kondisi tidak memungkinkan untuk melanjutkan persalinan normal, operasi caesar menjadi pilihan terbaik demi keselamatan Moms dan bayi.

Baca juga: Perbedaan Melahirkan Normal dan Caesar, Ini Kelebihan dan Kekurangannya!

Tips Meningkatkan Peluang Induksi Berhasil

  • Tetap aktif sebelum dan selama proses induksi, gerakan ringan bisa bantu posisi janin dan mempercepat pembukaan.

  • Pastikan hidrasi dan asupan energi tercukupi.

  • Lakukan relaksasi seperti napas dalam, afirmasi positif, atau teknik hypnobirthing.

  • Percayakan proses pada tenaga medis, tapi tetap aktif bertanya dan berdiskusi.

Gagal induksi bukan akhir dari cerita persalinan. Banyak faktor yang bisa memengaruhi keberhasilannya, mulai dari kesiapan serviks, posisi janin, hingga respons tubuh terhadap obat. Yang paling penting adalah keselamatan Moms dan bayi. Jika induksi tidak berhasil, dokter akan menyesuaikan pendekatan agar proses kelahiran tetap aman. Tetap tenang, komunikatif, dan percaya bahwa setiap proses punya jalannya sendiri.

Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms & Dads dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi. 

Referensi:

Share Facebook Twitter WhatsApp

Artikel Terkait

Masa Kehamilan Cara Membaca Hasil USG Kehamilan dengan Mudah dan Akurat

Cara Membaca Hasil USG Kehamilan dengan Mudah dan Akurat

Hamzah
12 Nov 2025

Hasil USG kehamilan adalah salah satu cara utama bagi Moms dan tenaga medis untuk memantau perkembangan janin dalam kandungan. Namun, bagi sebagian besar orang, memahami hasil USG bisa membingungkan karena…

Selengkapnya
Masa Kehamilan Payudara Tidak Membesar Saat Hamil, Benarkah Tidak Normal?

Payudara Tidak Membesar Saat Hamil, Benarkah Tidak Normal?

Admin
07 Nov 2025

Payudara yang membesar saat hamil merupakan hal yang normal. Umumnya, ibu hamil akan merasakan perubahan payudara pada trimester ketiga kehamilan, atau menjelang masa menyusui. Namun bagaimana jika payudara tidak membesar…

Selengkapnya
Masa Kehamilan Tes Genetik Bantu Deteksi Risiko Penyakit di Awal Kehamilan, Penting!

Tes Genetik Bantu Deteksi Risiko Penyakit di Awal Kehamilan, Penting!

Admin
06 Nov 2025

Apakah Anda sedang merencanakan kehamilan dalam waktu dekat? Tahukah Anda memeriksakan kesehatan sebelum memulai promil sangat penting dan berpengaruh pada calon bayi nantinya.  Salah satunya dengan melakukan tes genetik saat…

Selengkapnya