Golongan Darah dan Kesuburan, Benarkah Ada Hubungannya?

Banyak Moms dan Dads yang penasaran, apakah golongan darah bisa memengaruhi peluang untuk memiliki anak? Pertanyaan ini semakin sering muncul, terutama ketika pasangan mengalami kesulitan hamil. Meski faktor utama kesuburan lebih sering dikaitkan dengan hormon, gaya hidup, dan kondisi kesehatan reproduksi, sejumlah penelitian mencoba mengungkap apakah tipe darah juga punya andil dalam hal ini.

Di awal pembahasan ini, penting dipahami bahwa sejauh ini belum ada konsensus mutlak yang menyatakan bahwa golongan darah pasti memengaruhi kesuburan. Namun, beberapa riset memberikan petunjuk menarik yang layak untuk diketahui dan dipertimbangkan sebagai bagian dari evaluasi menyeluruh.

Apa Itu Golongan Darah dan Mengapa Penting?

Golongan darah ditentukan oleh kehadiran atau ketiadaan antigen pada permukaan sel darah merah, yang paling umum diklasifikasikan sebagai A, B, AB, dan O. Di samping itu, ada juga faktor Rhesus (Rh) yang menentukan apakah seseorang Rh-positif atau Rh-negatif. Kombinasi dari kedua faktor ini (contohnya: A+, O−, dan sebagainya) sangat penting dalam banyak aspek medis, termasuk transfusi darah dan kehamilan.

Baca juga: Inilah 7 Mitos Seputar Kesuburan Pria yang Perlu Diluruskan!

Golongan Darah dan Kualitas Ovarium

Sebuah studi menemukan bahwa perempuan dengan golongan darah O cenderung memiliki cadangan ovarium lebih rendah dibandingkan perempuan dengan golongan darah A. Ini artinya, dalam beberapa kasus, perempuan bergolongan darah O mungkin memiliki kualitas atau kuantitas sel telur yang lebih sedikit seiring bertambahnya usia.

Namun, ini bukan berarti semua Moms dengan golongan darah O pasti sulit hamil. Banyak faktor lain yang turut memengaruhi seperti usia, hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone), gaya hidup, dan riwayat penyakit.

Baca juga: Cadangan Ovarium Menentukan Jumlah dan Kualitas Kumpulan Folikel Primordial Ovarium

Faktor Rh dan Risiko Kehamilan

Sumber gambar: iStock

Faktor Rh menjadi perhatian utama ketika seorang Moms Rh-negatif hamil dari pasangan Dads yang Rh-positif. Dalam kondisi ini, janin bisa memiliki darah Rh-positif yang berbeda dari ibunya. Tubuh Moms bisa menganggap sel darah bayi sebagai benda asing dan membentuk antibodi untuk melawannya, yang bisa berdampak serius pada kehamilan berikutnya, seperti penyakit hemolitik pada janin.

Untuk mencegah hal ini, biasanya dokter akan memberikan suntikan anti-D immunoglobulin selama dan setelah kehamilan untuk mencegah reaksi imun.

Baca juga: Segudang Manfaat Tes Darah Selama Kehamilan

HLA Compatibility dan Isu Kekebalan Tubuh

Beberapa studi juga menyebut adanya pengaruh dari gen HLA (Human Leukocyte Antigen), yang berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh dan berada dekat dengan gen golongan darah. Ketidaksesuaian antara pasangan dalam konteks HLA bisa memicu reaksi imun yang menyulitkan implantasi embrio atau bahkan menyebabkan keguguran berulang. Namun, bukti ilmiahnya masih terbatas dan belum bisa dijadikan patokan pasti.

Faktor yang Lebih Dominan Menentukan Kesuburan

Daripada hanya fokus pada golongan darah, Moms dan Dads sebaiknya lebih memperhatikan hal-hal berikut:

• Usia reproduktif (kualitas dan kuantitas sel telur menurun seiring waktu)

• Gaya hidup (merokok, konsumsi alkohol, stres, pola makan)

• Berat badan yang sehat

• Keseimbangan hormon

• Riwayat medis dan penyakit reproduksi seperti PCOS, endometriosis, varikokel

• Frekuensi hubungan seksual dan timing masa subur

Baca juga: Begini Cara Meningkatkan Kualitas Sperma Agar Cepat Hamil

Golongan darah memang memiliki pengaruh tertentu terhadap beberapa aspek reproduksi, seperti cadangan ovarium dan reaksi imun tubuh terhadap faktor Rh. Namun, hingga kini belum ada bukti ilmiah yang cukup kuat yang menunjukkan bahwa golongan darah adalah penyebab utama sulit hamil. Fokus utama tetap harus diberikan pada faktor gaya hidup, kondisi kesehatan umum, serta pemeriksaan medis menyeluruh. Jika Moms dan Dads sedang menjalani program hamil, berkonsultasilah dengan dokter spesialis kandungan untuk mendapatkan penanganan dan saran yang sesuai.

Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms & Dads dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi. 

Referensi:

• PMC. “Impact of Blood Group on Fertility”. Tanggal Akses 19 Juni 2025.
• Ovarian Research. “Association between blood group and ovarian reserve”. Tanggal Akses 19 Juni 2025.
• Reproductive Biology and Endocrinology. “Blood groups and IVF outcomes”. Tanggal Akses 19 Juni 2025.