Sarkoma uterus adalah jenis kanker langka yang berkembang di otot atau jaringan pendukung rahim. Meskipun jarang terjadi, kondisi ini dapat berkembang dengan cepat dan memerlukan diagnosis serta pengobatan yang tepat. Gejala utama sarkoma uterus meliputi perdarahan vagina yang tidak normal, nyeri panggul, serta massa atau benjolan di area rahim. Karena sifatnya yang agresif, pengobatan biasanya melibatkan pembedahan, terapi radiasi, kemoterapi, atau kombinasi dari beberapa metode. Pemahaman mengenai sarkoma uterus sangat penting agar Moms dapat mengenali tanda-tandanya lebih awal dan segera mendapatkan perawatan medis yang diperlukan.
Apa Itu Sarkoma Uterus?
Sarkoma uterus adalah kanker ganas yang berasal dari jaringan otot (miometrium) atau jaringan ikat pada rahim. Berbeda dengan kanker endometrium yang lebih umum terjadi, sarkoma uterus lebih jarang tetapi cenderung lebih agresif dan sulit dideteksi pada tahap awal.
Sarkoma uterus hanya menyumbang sekitar 3% – 7% dari seluruh kanker rahim. Penyakit ini umumnya ditemukan setelah menopause, meskipun dapat terjadi pada usia yang lebih muda.
Jenis-Jenis Sarkoma Uterus

Sarkoma uterus dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan jaringan tempat kanker berkembang, di antaranya:
1. Leiomyosarcoma (LMS)
Leiomyosarcoma adalah jenis sarkoma uterus yang paling umum. Kanker ini berasal dari otot polos rahim dan dapat tumbuh dengan cepat. LMS sering menyebar ke organ lain seperti paru-paru atau hati sebelum terdeteksi.
2. Sarkoma Stromal Endometrium (ESS – Endometrial Stromal Sarcoma)
ESS berasal dari jaringan ikat yang mendukung endometrium (lapisan dalam rahim). Dibandingkan dengan LMS, kanker ini tumbuh lebih lambat dan memiliki prognosis yang lebih baik jika didiagnosis lebih awal.
Baca juga: Kanker Serviks: Memahami, Mencegah, dan Menangani
3. Sarkoma Undifferentiated Uterus
Jenis ini adalah yang paling agresif dan memiliki tingkat penyebaran yang cepat. Sarkoma undifferentiated uterus sering kali sulit diobati dan memiliki prognosis yang lebih buruk dibandingkan dengan jenis lainnya.
Penyebab dan Faktor Risiko Sarkoma Uterus
Penyebab pasti sarkoma uterus belum sepenuhnya dipahami, tetapi ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena kondisi ini:
- Paparan radiasi pada panggul: Wanita yang pernah menjalani terapi radiasi di daerah panggul memiliki risiko lebih tinggi.
- Riwayat penggunaan tamoxifen: Tamoxifen, obat yang digunakan untuk mengobati kanker payudara, dapat meningkatkan risiko sarkoma uterus.
- Riwayat keluarga dengan kanker rahim atau genetik tertentu: Faktor keturunan dapat memengaruhi kemungkinan terkena sarkoma uterus.
- Usia di atas 50 tahun: Kebanyakan kasus sarkoma uterus terjadi setelah menopause.
Baca juga: Pelvic Inflammatory Disease (PID): Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya
Gejala Sarkoma Uterus
Gejala sarkoma uterus sering kali menyerupai kondisi kesehatan lain, sehingga sulit didiagnosis sejak dini. Berikut beberapa tanda yang perlu diwaspadai:
- Perdarahan vagina yang tidak normal, terutama setelah menopause.
- Nyeri panggul atau perut bagian bawah yang tidak biasa.
- Massa atau benjolan di rahim yang terasa saat pemeriksaan medis.
- Rasa penuh atau tekanan di panggul.
- Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.
Jika Moms mengalami salah satu gejala di atas, segera konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut.
Pilihan Pengobatan Sarkoma Uterus

Pengobatan sarkoma uterus tergantung pada jenis, ukuran, dan tingkat penyebarannya. Beberapa metode yang umum digunakan antara lain:
1. Operasi (Histerektomi)
Pembedahan untuk mengangkat rahim (histerektomi) adalah metode utama dalam menangani sarkoma uterus. Dalam beberapa kasus, ovarium dan saluran tuba juga perlu diangkat untuk mencegah penyebaran kanker.
2. Terapi Radiasi
Terapi ini menggunakan sinar berenergi tinggi untuk menghancurkan sel kanker. Biasanya dilakukan setelah operasi untuk membunuh sel yang tersisa dan mengurangi risiko kekambuhan.
3. Kemoterapi
Obat-obatan kemoterapi digunakan untuk menghentikan pertumbuhan sel kanker yang telah menyebar ke bagian tubuh lain. Metode ini sering digunakan untuk sarkoma uterus yang lebih agresif.
4. Terapi Targeted dan Imunoterapi
Beberapa penelitian terbaru menunjukkan bahwa terapi target dan imunoterapi dapat membantu dalam menangani sarkoma uterus, terutama jika kanker sudah dalam tahap lanjut.
Bca juga: Cara Meningkatkan Imunitas Tubuh Saat Hamil
Peluang Kesembuhan dan Prognosis
Prognosis pasien sarkoma uterus tergantung pada seberapa dini kanker didiagnosis dan jenis kanker yang berkembang. Tingkat kelangsungan hidup lima tahun untuk sarkoma uterus berkisar antara 30% – 60%, tergantung pada stadium dan tingkat keganasan kanker.
- Jika kanker belum menyebar: Peluang kesembuhan lebih tinggi dengan pembedahan dan terapi tambahan.
- Jika kanker telah menyebar ke organ lain: Prognosis cenderung lebih buruk, tetapi terapi kemoterapi dan radiasi dapat membantu memperlambat perkembangannya.
Sarkoma uterus adalah jenis kanker rahim yang jarang tetapi sangat agresif. Penyakit ini sering kali terdeteksi pada tahap lanjut karena gejalanya yang menyerupai kondisi lain, seperti perdarahan tidak normal dan nyeri panggul. Diagnosis dini sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan, sehingga Moms harus segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala mencurigakan.
Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi.
Referensi
- Cleveland Clinic. “Uterine Sarcoma”. Diakses pada 9 Maret 2025.
- American Cancer Society. “What Is Uterine Sarcoma?”. Diakses pada 9 Maret 2025.
- National Cancer Institute. “Uterine Sarcoma Treatment”. Diakses pada 9 Maret 2025.
- MedlinePlus. “Uterine Sarcoma”. Diakses pada 9 Maret 2025.