Sepsis neonatorum adalah kondisi serius yang terjadi pada bayi baru lahir dan dapat mengancam nyawa bila tidak ditangani cepat. Kondisi ini melibatkan infeksi sistemik yang menyebar melalui aliran darah dan dapat muncul dalam hitungan jam atau hari setelah kelahiran. Mendeteksi gejalanya sejak dini menjadi langkah penting untuk meningkatkan peluang pemulihan. Moms dan Dads perlu memahami […]
Sepsis neonatorum adalah kondisi serius yang terjadi pada bayi baru lahir dan dapat mengancam nyawa bila tidak ditangani cepat. Kondisi ini melibatkan infeksi sistemik yang menyebar melalui aliran darah dan dapat muncul dalam hitungan jam atau hari setelah kelahiran. Mendeteksi gejalanya sejak dini menjadi langkah penting untuk meningkatkan peluang pemulihan. Moms dan Dads perlu memahami penyebab, tanda-tanda, serta langkah penanganannya agar bisa mengambil keputusan terbaik untuk si kecil.
Apa Itu Sepsis Neonatorum?
Sepsis neonatorum adalah infeksi bakteri yang menyerang bayi usia 28 hari ke bawah. Infeksi ini bisa terjadi sangat awal (early-onset) dalam 72 jam pertama setelah lahir atau datang lebih lambat (late-onset) setelah periode tersebut.
Infeksi ini bisa menyebar cepat karena sistem kekebalan bayi yang baru lahir belum berkembang sempurna. Itulah mengapa perhatian medis segera sangat diperlukan.
Penyebab Sepsis Neonatorum
Penyebab utama sepsis neonatorum berasal dari infeksi bakteri, meski jamur atau virus juga bisa terlibat. Beberapa mikroorganisme yang sering ditemukan antara lain:
-
Group B Streptococcus (GBS)
-
Escherichia coli (E. coli)
-
Listeria monocytogenes
-
Klebsiella dan Enterobacter
-
Staphylococcus aureus (terutama pada sepsis onset lambat)
Infeksi ini bisa ditularkan ke bayi melalui plasenta, cairan ketuban yang terkontaminasi, atau selama proses persalinan. Faktor risiko lain yang perlu Moms dan Dads perhatikan antara lain:
-
Ketuban pecah dini (>18 jam sebelum persalinan)
-
Persalinan prematur (<37 minggu)
-
Riwayat infeksi GBS pada kehamilan sebelumnya
-
Demam pada ibu saat persalinan
-
Bayi lahir dengan berat badan rendah
Baca juga: Gawat Janin: Penyebab, Gejala, dan Pencegahannya
Gejala Sepsis Neonatorum yang Perlu Diwaspadai

Sumber gambar: Freepik
Gejala sepsis pada bayi bisa sangat halus dan mudah tertukar dengan kondisi lain. Namun ada beberapa tanda yang perlu diwaspadai:
-
Suhu tubuh tidak stabil (terlalu rendah atau tinggi)
-
Napas cepat atau berhenti tiba-tiba (apnea)
-
Kulit tampak pucat atau kebiruan
-
Tidak mau menyusu atau lemas
-
Mudah mengantuk, rewel berlebihan, atau menangis lemah
-
Gangguan pencernaan (muntah, perut kembung)
-
Penurunan berat badan
-
Kejang atau perubahan kesadaran
Jika Moms atau Dads melihat satu atau lebih dari gejala ini pada bayi, sebaiknya segera bawa ke layanan medis darurat untuk evaluasi lebih lanjut.
Baca juga: Penyebab Kolik pada Bayi dan Cara Mengatasinya
Penanganan Sepsis Neonatorum
Penanganan sepsis pada bayi harus cepat dan menyeluruh. Beberapa langkah medis yang umumnya dilakukan:
1. Rawat Inap di NICU
Bayi dengan dugaan sepsis biasanya akan dirawat di neonatal intensive care unit (NICU) untuk pemantauan ketat.
2. Antibiotik Intravenous
Terapi antibiotik spektrum luas akan diberikan segera, bahkan sebelum hasil laboratorium keluar. Setelah penyebabnya diketahui, antibiotik disesuaikan agar lebih spesifik.
Baca juga: Obat-Obatan yang Dapat Ganggu Kesuburan Pria dan Wanita
3. Dukungan Organ
Jika bayi mengalami gangguan pernapasan atau sirkulasi, alat bantu napas dan infus cairan bisa diberikan.
4. Pemeriksaan Tambahan
Tes darah, kultur, dan pencitraan seperti X-ray dada mungkin dibutuhkan untuk mengetahui sejauh mana infeksi menyebar.
Pencegahan Sepsis Neonatorum
Beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan oleh Moms selama kehamilan maupun saat persalinan:
-
Tes GBS di akhir kehamilan (biasanya minggu ke-35 hingga ke-37)
-
Pemberian antibiotik intrapartum jika GBS positif
-
Menjaga kebersihan dan sanitasi di rumah sakit serta selama perawatan bayi
-
Menghindari paparan infeksi saat hamil
-
Imunisasi yang tepat waktu untuk bayi
Sepsis neonatorum adalah kondisi darurat medis yang membutuhkan perhatian secepat mungkin. Dengan memahami faktor risiko, mengenali gejala sejak dini, dan mendapatkan perawatan medis segera, risiko komplikasi serius bisa ditekan. Untuk Moms dan Dads, penting untuk tetap waspada namun tidak panik. Konsultasi rutin dan komunikasi terbuka dengan tenaga kesehatan akan membantu memberikan perlindungan terbaik bagi si kecil.
Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms & Dads dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi.
Referensi:
- MedlinePlus. “Neonatal sepsis”. Tanggal Akses 19 Juni 2025.
- Cleveland Clinic. “Sepsis in Newborns”. Tanggal Akses 19 Juni 2025.
- National Center for Biotechnology Information. “Neonatal Sepsis”. Tanggal Akses 19 Juni 2025.
- Medscape. “Neonatal Sepsis”. Tanggal Akses 19 Juni 2025.