Semua Artikel

Tuba Falopi Tersumbat: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Hamzah
14 Aug 2025
Share Facebook Twitter WhatsApp
Tuba Falopi Tersumbat: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Tuba falopi yang tersumbat sering menjadi penyebab tersembunyi di balik kesulitan hamil yang dialami sebagian Moms. Kondisi ini kerap tidak menimbulkan gejala yang jelas, sehingga baru terdeteksi ketika pemeriksaan kesuburan dilakukan. Memahami penyebab, gejala, dan pilihan pengobatannya sangat penting agar langkah penanganan bisa segera dilakukan dan peluang kehamilan tetap terbuka. Apa Itu Tuba Falopi Tersumbat? […]

Tuba falopi yang tersumbat sering menjadi penyebab tersembunyi di balik kesulitan hamil yang dialami sebagian Moms. Kondisi ini kerap tidak menimbulkan gejala yang jelas, sehingga baru terdeteksi ketika pemeriksaan kesuburan dilakukan. Memahami penyebab, gejala, dan pilihan pengobatannya sangat penting agar langkah penanganan bisa segera dilakukan dan peluang kehamilan tetap terbuka.

Apa Itu Tuba Falopi Tersumbat?

Tuba falopi adalah saluran tipis yang menghubungkan indung telur (ovarium) dengan rahim. Setiap perempuan memiliki dua tuba falopi, kiri dan kanan. Tugasnya membawa sel telur dari ovarium menuju rahim, dan menjadi tempat terjadinya pembuahan oleh sperma.

Ketika tuba falopi tersumbat, jalur ini tertutup sebagian atau sepenuhnya, sehingga sperma tidak bisa bertemu sel telur, atau sel telur yang sudah dibuahi tidak bisa mencapai rahim. Dalam istilah medis, sumbatan tuba falopi juga dapat disebut obstruksi tuba atau hidrosalpinx (jika saluran terisi cairan).

Baca juga: Abses Tuba Ovarium: Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

Penyebab Tuba Falopi Tersumbat

Tuba Falopi Tersumbat

Sumber gambar: Freepik

1. Penyakit Radang Panggul (Pelvic Inflammatory Disease / PID)

Penyakit radang panggul atau Pelvic Inflammatory Disease (PID) merupakan salah satu penyebab paling umum terjadinya tuba falopi tersumbat. Kondisi ini biasanya dipicu oleh infeksi bakteri yang menyerang organ reproduksi, seperti rahim, tuba falopi, atau ovarium. Infeksi yang tidak segera diobati dapat menyebabkan peradangan parah dan membentuk jaringan parut di tuba falopi. Jaringan parut inilah yang dapat menghambat jalannya sel telur menuju rahim sehingga peluang kehamilan berkurang.

Bagi Moms, memahami risiko PID sangat penting karena sebagian besar kasus awal tidak menimbulkan gejala jelas. Infeksi ini bisa disebabkan oleh bakteri dari infeksi menular seksual atau masuknya bakteri saat prosedur medis tertentu. Pencegahan dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan organ intim, melakukan pemeriksaan rutin, serta mengobati infeksi sejak dini agar kerusakan pada tuba falopi tidak permanen.

2. Endometriosis

Endometriosis terjadi ketika jaringan endometrium yang biasanya melapisi bagian dalam rahim justru tumbuh di luar rahim, termasuk di sekitar tuba falopi. Pertumbuhan jaringan ini dapat menempel dan menyebabkan peradangan, pembentukan jaringan parut, atau perlengketan yang menghambat pergerakan sel telur. Kondisi ini sering menjadi faktor penghambat kehamilan alami karena jalur pembuahan terganggu.

Dads dan Moms perlu mengetahui bahwa endometriosis tidak hanya menyebabkan nyeri haid hebat, tetapi juga dapat berpengaruh pada kualitas sel telur dan kesehatan tuba falopi. Diagnosis biasanya dilakukan melalui pemeriksaan laparoskopi atau USG transvaginal, sedangkan pengobatan bisa meliputi terapi hormon hingga tindakan operasi untuk mengangkat jaringan yang menghalangi jalannya sel telur.

Baca juga: Berikut 4 Cara Mencegah Endometriosis yang Efektif

3. Infeksi Menular Seksual (IMS)

Infeksi menular seksual seperti klamidia dan gonore sering kali menjadi penyebab tersembunyi dari kerusakan tuba falopi. Bakteri dari IMS dapat merusak jaringan halus tuba falopi, memicu peradangan, dan membentuk jaringan parut. Jika tidak ditangani sejak awal, kerusakan ini bisa bersifat permanen sehingga menyulitkan pembuahan.

Bagi Moms yang sedang merencanakan kehamilan, penting untuk melakukan skrining IMS secara rutin, terutama jika memiliki riwayat hubungan seksual berisiko. Pengobatan segera dengan antibiotik dapat mencegah kerusakan lebih lanjut pada sistem reproduksi. Edukasi dan pencegahan IMS adalah langkah vital untuk menjaga kesehatan tuba falopi dan peluang hamil tetap optimal.

4. Riwayat Operasi di Area Panggul atau Abdomen

Operasi di area panggul atau perut, seperti pengangkatan kista ovarium, operasi usus buntu, atau miomektomi, dapat meninggalkan bekas perlengketan (adhesi) yang menutup sebagian atau seluruh jalur tuba falopi. Adhesi ini terbentuk dari jaringan parut yang terjadi selama proses pemulihan pascaoperasi.

Dads dan Moms perlu tahu bahwa risiko ini dapat diminimalkan dengan memilih prosedur operasi yang minim sayatan seperti laparoskopi. Jika sudah memiliki riwayat operasi, pemeriksaan lanjutan seperti HSG (histerosalpingografi) bisa membantu memastikan kondisi tuba falopi masih normal dan tidak mengalami sumbatan.

5. Kehamilan Ektopik Sebelumnya

Kehamilan ektopik adalah kondisi di mana sel telur yang telah dibuahi menempel di luar rahim, umumnya di tuba falopi. Kehamilan ini dapat merusak tuba falopi karena saluran tersebut tidak dirancang untuk menampung janin yang berkembang. Akibatnya, setelah kehamilan ektopik, tuba falopi bisa mengalami penyempitan atau bahkan sumbatan total.

Bagi Moms yang pernah mengalami kehamilan ektopik, pemeriksaan kesehatan reproduksi secara rutin sangat disarankan. Deteksi dini kondisi tuba falopi dapat membantu merencanakan langkah medis selanjutnya, baik melalui perawatan kesuburan alami maupun teknologi reproduksi berbantu seperti IVF.

Baca juga: Penyebab Pertumbuhan Janin Terhambat: Memahami Fetal Growth Restriction (FGR)

Gejala Tuba Falopi Tersumbat

Tuba Falopi Tersumbat

Sumber gambar: iStock

Sebagian besar Moms dengan tuba falopi tersumbat tidak merasakan gejala yang signifikan. Namun, ada beberapa tanda yang mungkin muncul:

  • Kesulitan hamil setelah mencoba selama 6–12 bulan tanpa kontrasepsi

  • Nyeri di perut bagian bawah atau panggul, terutama saat menstruasi

  • Menstruasi yang tidak teratur atau lebih nyeri dari biasanya

  • Gejala kehamilan ektopik, seperti nyeri panggul tiba-tiba dan perdarahan ringan (darurat medis)

Jika sumbatan menyebabkan hidrosalpinx, Moms mungkin mengalami nyeri panggul kronis atau keluar cairan abnormal dari vagina.

Pilihan Pengobatan Tuba Falopi Tersumbat

Pilihan pengobatan tergantung pada tingkat keparahan sumbatan, lokasi sumbatan, dan kondisi kesehatan secara keseluruhan. Beberapa opsi meliputi:

  • Operasi Laparoskopi
    Untuk mengangkat jaringan parut, perlengketan, atau membuka kembali jalur tuba.

  • Salpingostomi atau Salpingektomi
    Membuat lubang baru pada tuba atau mengangkat tuba yang rusak, terutama pada hidrosalpinx.

  • In Vitro Fertilization (IVF)
    Jika operasi tidak memungkinkan atau tidak berhasil, IVF menjadi pilihan karena proses pembuahan dilakukan di luar tubuh sehingga tidak memerlukan tuba falopi yang terbuka.

  • Pengobatan Infeksi
    Jika penyebabnya infeksi, antibiotik akan diberikan, meski tidak dapat memperbaiki kerusakan yang sudah terjadi.

Pencegahan Tuba Falopi Tersumbat

Beberapa langkah yang dapat dilakukan Moms untuk mengurangi risiko sumbatan antara lain:

  • Melakukan pemeriksaan rutin kesehatan reproduksi

  • Menggunakan kondom untuk mencegah IMS

  • Mengobati infeksi sejak dini

  • Mengelola endometriosis dengan pengawasan dokter

Tuba falopi tersumbat adalah kondisi yang sering tidak disadari, tetapi memiliki dampak besar terhadap kesuburan perempuan. Meski gejalanya jarang muncul, pemeriksaan medis menjadi kunci untuk mendeteksi lebih awal. Penyebabnya beragam, mulai dari infeksi, endometriosis, hingga riwayat operasi. Dengan diagnosis yang tepat dan penanganan medis yang sesuai, peluang kehamilan tetap ada, baik melalui operasi maupun program IVF.

Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms & Dads dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi. 

Referensi:

Share Facebook Twitter WhatsApp

Artikel Terkait

Kesehatan Penyakit Harlequin Ichthyosis: Mengenal Kondisi Kulit Langka dan Tantangan yang Dihadapi Penderitanya

Penyakit Harlequin Ichthyosis: Mengenal Kondisi Kulit Langka dan Tantangan yang Dihadapi Penderitanya

Hamzah
12 Dec 2025

Penyakit Harlequin Ichthyosis adalah kondisi kulit genetik yang sangat langka dan serius, yang ditandai dengan penebalan kulit di seluruh tubuh yang membentuk lapisan keras dan bersisik. Bagi para orang tua…

Selengkapnya
Masa Kehamilan Oksitosin: Hormon Cinta dan Perannya dalam Tubuh

Oksitosin: Hormon Cinta dan Perannya dalam Tubuh

Hamzah
09 Dec 2025

Oksitosin sering disebut sebagai “hormon cinta” karena perannya dalam ikatan emosional dan interaksi sosial. Namun, hormon ini memiliki fungsi lebih dari sekadar memengaruhi perasaan. Oksitosin adalah hormon penting yang membantu…

Selengkapnya
Kesehatan Simak 5 Cara Melancarkan Haid Secara Lengkap di Sini

Simak 5 Cara Melancarkan Haid Secara Lengkap di Sini

Admin
07 Dec 2025

Permasalahan seputar haid yang tidak teratur selain membuat wanita merasa tidak nyaman, hal ini juga akan menimbulkan permasalahan baru bagi kesehatan seperti halnya tubuh pegal-pegal dan lain sebagainya. Hal tersebut…

Selengkapnya