Semua Artikel

Waspadai Varises Vagina Selama Kehamilan

Hamzah
21 May 2025
Share Facebook Twitter WhatsApp
Waspadai Varises Vagina Selama Kehamilan

Varises vagina atau dalam istilah medis disebut vulvar varicosities, merupakan kondisi yang cukup umum dialami oleh perempuan, terutama saat hamil. Meski umumnya tidak berbahaya, gejalanya bisa menimbulkan ketidaknyamanan yang signifikan. Pada sebagian Moms, rasa nyeri atau sensasi berat di area intim dapat memengaruhi aktivitas harian dan kualitas hidup. Pahami gejala, penyebab, serta langkah pengobatan yang […]

Varises vagina atau dalam istilah medis disebut vulvar varicosities, merupakan kondisi yang cukup umum dialami oleh perempuan, terutama saat hamil. Meski umumnya tidak berbahaya, gejalanya bisa menimbulkan ketidaknyamanan yang signifikan. Pada sebagian Moms, rasa nyeri atau sensasi berat di area intim dapat memengaruhi aktivitas harian dan kualitas hidup. Pahami gejala, penyebab, serta langkah pengobatan yang tersedia agar kondisi ini dapat ditangani dengan tepat.

Apa Itu Varises Vagina?

Varises vagina adalah pembengkakan atau pelebaran pembuluh darah vena di area vulva, yaitu bagian luar dari organ intim perempuan. Kondisi ini terjadi ketika aliran darah dari bagian bawah tubuh menuju jantung terhambat, menyebabkan penumpukan darah di pembuluh vena. Akibatnya, pembuluh darah melebar dan tampak menonjol seperti urat biru keunguan. Sekitar 10% hingga 15% perempuan hamil mengalami kondisi ini, terutama di trimester ketiga kehamilan.

Baca juga: Infeksi Vagina: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Gejala Varises Vagina

Banyak Moms tidak menyadari bahwa mereka mengalami varises vagina karena tidak selalu terlihat dari luar. Namun, beberapa gejala berikut bisa menjadi petunjuk:

  • Rasa penuh atau berat di area vagina, terutama setelah berdiri lama.

  • Nyeri tumpul atau berdenyut di sekitar vulva.

  • Bengkak di area luar vagina yang kadang disertai tonjolan lembut berwarna kebiruan.

  • Gatal atau sensasi terbakar di area intim.

  • Rasa tidak nyaman saat berhubungan intim.

  • Nyeri meningkat setelah aktivitas berat atau di sore hari.

Gejala biasanya akan memburuk seiring pertambahan usia kehamilan dan bisa mereda secara perlahan setelah melahirkan.

Penyebab Varises Vagina

Varises Vagina

Sumber gambar: iStock

Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko terjadinya varises vagina, terutama pada Moms yang sedang hamil. Berikut adalah penyebab utamanya:

1. Peningkatan Volume Darah Selama Kehamilan

Saat hamil, tubuh Moms secara alami akan meningkatkan produksi darah hingga sekitar 40–50% untuk mencukupi kebutuhan janin dan plasenta. Peningkatan ini memberi tekanan lebih besar pada sistem peredaran darah, terutama vena yang bertugas mengalirkan darah kembali ke jantung.

Karena darah harus melawan gravitasi dari bagian bawah tubuh, tekanan tambahan ini dapat menyebabkan vena menjadi lebih mudah melebar. Akibatnya, pembuluh darah di area panggul, termasuk vagina, berisiko mengalami pembengkakan dan membentuk varises.

Baca juga: Hipertensi pada Ibu Hamil: Jenis, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

2. Tekanan dari Rahim yang Membesar

Seiring pertumbuhan janin, rahim akan semakin membesar dan memberi tekanan pada vena besar di perut bagian bawah, seperti vena cava inferior dan vena iliaka. Tekanan ini membuat aliran darah dari kaki dan area panggul menuju jantung menjadi terhambat.

Ketika aliran darah tidak lancar, maka darah akan terkumpul di pembuluh vena dan menyebabkan pelebaran pembuluh darah. Kondisi ini bisa memperparah pembentukan varises di area vulva, terutama saat Moms berdiri atau duduk terlalu lama.

3. Perubahan Hormon

Selama masa kehamilan, kadar hormon progesteron dalam tubuh Moms meningkat secara signifikan. Progesteron memiliki efek relaksasi pada dinding otot polos, termasuk dinding pembuluh darah vena, sehingga membuatnya lebih mudah melar.

Meskipun hormon ini penting untuk mempertahankan kehamilan, efeknya pada pembuluh darah bisa menyebabkan vena menjadi kurang elastis dan lebih mudah membesar, yang pada akhirnya memicu timbulnya varises di area vagina.

4. Faktor Genetik dan Riwayat Varises

Jika Moms memiliki anggota keluarga dengan riwayat varises, terutama varises pada kaki atau area genital, maka risiko mengalami kondisi serupa akan meningkat. Faktor genetik turut memengaruhi kekuatan dan elastisitas dinding pembuluh darah.

Selain itu, jika Moms pernah mengalami varises sebelumnya, baik pada kehamilan pertama atau saat tidak hamil maka kemungkinan munculnya varises vagina di kehamilan selanjutnya akan lebih tinggi. Riwayat medis ini menjadi indikator penting dalam penilaian risiko.

5. Kehamilan Kedua dan Seterusnya

Setiap kehamilan dapat memberikan tekanan tambahan pada sistem peredaran darah, dan pada kehamilan kedua atau ketiga, jaringan penopang vena di sekitar panggul mungkin sudah mengalami penurunan elastisitas. Hal ini menyebabkan pembuluh darah lebih rentan terhadap pelebaran.

Pada Moms yang sedang menjalani kehamilan kedua atau lebih, risiko munculnya varises vagina cenderung meningkat karena struktur jaringan sudah tidak sekuat saat pertama kali mengandung. Pencegahan dini dan pemantauan rutin sangat disarankan.

Baca juga: Sulit Hamil Anak Kedua? Yuk Ketahui Apa Saja Penyebabnya

Cara Mengobati dan Meredakan Varises Vagina

Varises Vagina

Sumber gambar: Freepik

Meski umumnya tidak memerlukan perawatan medis intensif, beberapa langkah berikut dapat membantu meredakan gejala dan mencegah kondisi memburuk:

1. Gunakan Penopang Panggul Khusus

Pemakaian maternity support garments atau alat penopang panggul dapat sangat membantu mengurangi tekanan di area vagina. Alat ini dirancang secara khusus untuk menopang beban kehamilan dari bagian bawah perut hingga panggul, sehingga mengurangi ketegangan pada pembuluh darah.

Dengan berkurangnya tekanan di area vulva, keluhan seperti rasa nyeri atau sensasi berat bisa berkurang secara signifikan. Moms dapat memilih produk penopang yang nyaman dan sesuai ukuran tubuh untuk hasil optimal.

2. Hindari Berdiri Terlalu Lama

Berdiri dalam waktu lama dapat memperburuk varises karena menghambat aliran darah balik dari tubuh bagian bawah. Jika pekerjaan atau aktivitas harian mengharuskan Moms berdiri, pastikan untuk sering mengambil jeda dan duduk sejenak.

Saat beristirahat, usahakan untuk meninggikan posisi kaki dengan bantal agar sirkulasi darah lebih lancar. Kebiasaan ini membantu meringankan beban vena dan mengurangi pembengkakan di area yang terdampak.

Baca juga: Plantar Fasciitis: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan yang Efektif Terutama Saat Kehamilan

3. Berbaring Menghadap Kiri

Posisi tidur miring ke kiri sangat disarankan bagi Moms hamil, karena membantu mengurangi tekanan pada vena besar (vena cava inferior) yang mengalirkan darah kembali ke jantung. Ini juga mendorong aliran darah dari panggul dan kaki ke atas secara lebih efisien.

Tidur dalam posisi ini secara rutin tak hanya bermanfaat bagi aliran darah ibu, tapi juga untuk janin. Aliran oksigen dan nutrisi melalui plasenta akan tetap optimal sehingga kesehatan keduanya lebih terjaga.

4. Kompres Dingin

Jika Moms merasakan nyeri atau peradangan di area vagina akibat varises, mengompresnya dengan cold pack atau es batu yang dibungkus kain bersih bisa menjadi solusi cepat. Suhu dingin dapat membantu menyempitkan pembuluh darah sementara dan mengurangi rasa tidak nyaman.

Lakukan kompres selama 10–15 menit beberapa kali sehari atau saat gejala muncul. Hindari menempelkan es langsung ke kulit karena bisa menyebabkan iritasi. Langkah ini aman dilakukan selama kehamilan dan cukup efektif dalam mengurangi bengkak.

5. Aktivitas Fisik Ringan

Olahraga ringan seperti jalan kaki, senam hamil, atau prenatal yoga membantu memperlancar sirkulasi darah, mencegah darah menggenang di pembuluh vena, dan memperkuat otot tubuh bagian bawah. Aktivitas ini sebaiknya dilakukan secara rutin untuk hasil maksimal.

Selain melancarkan peredaran darah, olahraga ringan juga baik untuk menjaga berat badan ideal selama kehamilan, yang turut membantu mengurangi tekanan berlebih pada pembuluh darah. Konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum memulai rutinitas olahraga untuk memastikan keamanan gerakan yang dilakukan oleh Moms.

Baca juga: 5 Rekomendasi Olahraga yang Tepat untuk Ibu Hamil

Apakah Varises Vagina Akan Hilang?

Kabar baiknya, bagi sebagian besar Moms, varises vagina akan membaik secara alami dalam waktu 6 minggu hingga 3 bulan setelah melahirkan. Namun, jika pembuluh darah tetap terlihat atau terasa nyeri dalam jangka panjang, perawatan medis seperti skleroterapi atau laser bisa dipertimbangkan setelah masa menyusui selesai.

Varises vagina adalah kondisi umum namun jarang dibahas secara terbuka. Dengan mengenali gejala dan penyebabnya, serta mengambil langkah-langkah sederhana untuk meredakan keluhan, Moms bisa tetap merasa nyaman di masa kehamilan. Yang paling penting, jangan ragu untuk berbicara dengan tenaga medis jika merasa ada hal yang tidak biasa, karena setiap kehamilan memiliki dinamika yang unik.

Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms & Dads dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi.  

Referensi:

Share Facebook Twitter WhatsApp

Artikel Terkait

Kesehatan 5 Jenis Keputihan dan Artinya bagi Kesehatan

5 Jenis Keputihan dan Artinya bagi Kesehatan

Admin
14 Nov 2025

Keputihan adalah cairan yang diproduksi secara alami oleh kelenjar di vagina dan serviks. Fungsi utamanya adalah menjaga kesehatan dengan membersihkan sel-sel mati dan bakteri dari area vagina. Namun, perubahan pada…

Selengkapnya
Kesehatan Benarkah Konsumsi Gula Berlebih Mempengaruhi Kesuburan?

Benarkah Konsumsi Gula Berlebih Mempengaruhi Kesuburan?

Hamzah
13 Nov 2025

Konsumsi gula berlebih dapat berdampak negatif pada kesuburan, baik pada pria maupun wanita. Gula dalam jumlah tinggi dapat mengganggu keseimbangan hormon, meningkatkan risiko resistensi insulin, serta berkontribusi terhadap peradangan dalam…

Selengkapnya
Masa Kehamilan Cara Membaca Hasil USG Kehamilan dengan Mudah dan Akurat

Cara Membaca Hasil USG Kehamilan dengan Mudah dan Akurat

Hamzah
12 Nov 2025

Hasil USG kehamilan adalah salah satu cara utama bagi Moms dan tenaga medis untuk memantau perkembangan janin dalam kandungan. Namun, bagi sebagian besar orang, memahami hasil USG bisa membingungkan karena…

Selengkapnya