Morula IVF

Vasa Previa, Kondisi Langka yang Perlu Moms Ketahui

January 21, 2025

Vasa Previa, Kondisi Langka yang Perlu Moms Ketahui

Moms, di masa kemahilan ada beberapa kondisi yang perlu mendapat perhatian lebih untuk memastikan kesehatan Moms dan bayi, salah satunya adalah vasa previa. Meski tergolong langka, vasa previa bisa menjadi kondisi yang serius jika tidak terdeteksi dan ditangani dengan baik.

Vasa previa adalah kondisi di mana pembuluh darah janin melintasi atau berada sangat dekat dengan pembukaan serviks (jalan lahir). Ketika persalinan dimulai atau air ketuban pecah, pembuluh darah ini berisiko pecah karena tidak terlindungi oleh tali pusat atau plasenta. Jika pembuluh darah ini pecah, dapat menyebabkan perdarahan hebat yang berbahaya bagi janin.

Meskipun kondisi ini jarang terjadi, diperkirakan sekitar 1 dari 2500 kehamilan mengalami vasa previa. Deteksi dini dan penanganan yang tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi.

Penyebab dan Faktor Risiko Vasa Previa

Vasa Previa
Sumber gambar: Freepik

Vasa previa adalah kondisi kehamilan yang jarang terjadi namun sangat serius, di mana pembuluh darah janin berada di dekat atau melintasi jalan lahir tanpa perlindungan dari jaringan plasenta atau tali pusat. Kondisi ini dapat menimbulkan risiko besar jika tidak terdeteksi dan ditangani dengan tepat. Mengetahui penyebab dan faktor risiko vasa previa sangat penting untuk meningkatkan kesadaran serta memungkinkan diagnosis dini yang dapat menyelamatkan nyawa janin.

1. Penyebab Utama

Penyebab utama vasa previa umumnya terkait dengan perkembangan abnormal plasenta atau tali pusat. Salah satu penyebab yang sering ditemukan adalah plasenta bilobata, yaitu kondisi di mana plasenta terbagi menjadi dua lobus yang dihubungkan oleh pembuluh darah. Pembuluh darah ini sering kali berada di luar jaringan plasenta, sehingga rentan terhadap tekanan atau kerusakan selama proses persalinan.

Kondisi lain yang dapat menyebabkan vasa previa adalah plasenta velamentosa. Pada kondisi ini, pembuluh darah tali pusat tidak terlindungi oleh jaringan plasenta dan hanya dilapisi oleh membran tipis, yang membuatnya lebih rentan terhadap trauma. Selain itu, plasenta previa, yaitu plasenta yang menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir, juga diketahui sebagai salah satu penyebab utama vasa previa. Kondisi ini tidak hanya meningkatkan risiko perdarahan, tetapi juga kemungkinan pembuluh darah janin berada dalam posisi yang berbahaya.

2. Faktor Risiko Lainnya

Selain penyebab utama, ada sejumlah faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya vasa previa. Kehamilan ganda, seperti pada kasus kehamilan kembar, memiliki risiko lebih tinggi karena adanya pembuluh darah tambahan yang mungkin melintasi jalan lahir. Riwayat operasi pada rahim, seperti operasi caesar atau kuret, juga menjadi faktor risiko karena dapat memengaruhi struktur dan posisi plasenta pada kehamilan berikutnya.

Wanita yang pernah mengalami kehamilan dengan plasenta previa juga memiliki risiko lebih besar untuk mengalami vasa previa pada kehamilan berikutnya.

Baca juga: Program Hamil Anak Kembar Ternyata Mudah, Begini Caranya!

Gejala Vasa Previa

Vasa Previa
Sumber gambar: Freepik

Vasa previa adalah kondisi yang sering kali sulit dikenali pada awal kehamilan karena tidak menunjukkan gejala yang spesifik. Kebanyakan kasus baru terdeteksi melalui pemeriksaan ultrasonografi, terutama jika Moms menjalani pemeriksaan kehamilan secara rutin. Pemeriksaan ini memungkinkan dokter untuk mengidentifikasi adanya pembuluh darah janin yang berada di dekat atau melintasi jalan lahir, yang merupakan tanda utama vasa previa. Namun, pada trimester ketiga atau saat proses persalinan, gejala tertentu dapat muncul, dan penting untuk segera mengenalinya karena kondisi ini dapat menjadi darurat medis.

1. Perdarahan Vagina Mendadak

Perdarahan vagina mendadak yang biasanya terjadi tanpa rasa sakit. Darah yang keluar sering kali berwarna merah terang, berbeda dengan perdarahan yang lebih gelap akibat plasenta previa atau abruptio plasenta. Perdarahan ini disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah janin yang tidak terlindungi, terutama saat membran ketuban pecah.

2. Detak Jantung Janin yang Tidak Stabil

Gejala lain yang mungkin muncul adalah detak jantung janin yang tidak stabil. Kondisi ini dapat dideteksi melalui monitor janin selama proses persalinan. Detak jantung yang tidak stabil atau melambat dapat menandakan bahwa janin mengalami stres akibat kehilangan darah yang signifikan.

3. Penurunan Gerakan Janin

Penurunan gerakan janin juga bisa menjadi tanda adanya masalah serius. Jika terjadi perdarahan hebat, suplai oksigen dan nutrisi ke janin dapat terganggu, yang menyebabkan janin menunjukkan tanda-tanda stres, seperti penurunan aktivitas atau gerakan yang tidak seperti biasanya.

Baca juga: Penyebab Pertumbuhan Janin Terhambat: Memahami Fetal Growth Restriction (FGR)

Karena gejala vasa previa dapat menyerupai kondisi kehamilan lainnya, sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika Moms mengalami tanda-tanda tersebut. Deteksi dini dan penanganan yang cepat adalah kunci untuk mencegah komplikasi serius dan memastikan keselamatan Moms dan bayi. Pemeriksaan kehamilan secara teratur, terutama menjelang trimester akhir, menjadi langkah penting untuk mengurangi risiko yang terkait dengan vasa previa.

Komplikasi yang Mungkin Terjadi

Jika vasa previa tidak terdeteksi dan ditangani, komplikasi serius dapat terjadi, termasuk:

  • Perdarahan Hebat pada Janin: Jika pembuluh darah janin pecah, dapat menyebabkan kehilangan darah yang signifikan dan mengancam nyawa janin.
  • Kelahiran Prematur: Untuk mencegah risiko perdarahan, dokter mungkin akan merencanakan persalinan dini.
  • Asfiksia Janin: Kekurangan oksigen akibat perdarahan dapat menyebabkan kerusakan otak pada janin.

Penanganan Vasa Previa

Penanganan vasa previa berfokus pada mencegah komplikasi dengan cara deteksi dini dan perencanaan persalinan yang hati-hati. Berikut langkah-langkah yang biasanya diambil:

  • Pemantauan Ketat: Jika vasa previa terdiagnosis, dokter akan memantau kehamilan Moms dengan lebih sering untuk memastikan kesehatan janin.
  • Persalinan Caesar yang Direncanakan: Persalinan caesar biasanya dijadwalkan pada usia kehamilan sekitar 34-37 minggu untuk menghindari risiko pecahnya pembuluh darah selama persalinan.
  • Rawat Inap Sebelum Persalinan: Dalam beberapa kasus, dokter mungkin akan merekomendasikan rawat inap pada trimester ketiga untuk memastikan akses cepat ke perawatan medis jika terjadi komplikasi.

Cara Mencegah Risiko Vasa Previa

Vasa Previa
Sumber gambar: Freepik

Meskipun sepenuhnya mencegah vasa previa tidak selalu memungkinkan, ada beberapa langkah proaktif yang dapat diambil untuk mengurangi risikonya. Langkah-langkah ini berfokus pada pemantauan kondisi kehamilan secara intensif dan komunikasi yang baik dengan tenaga medis, sehingga potensi komplikasi dapat diminimalkan.

1. Rutin Melakukan Pemeriksaan Kehamilan

Pemeriksaan kehamilan secara rutin adalah langkah utama dalam mencegah komplikasi seperti vasa previa. Pemeriksaan ultrasonografi (USG) yang dilakukan selama trimester pertama dan kedua sangat penting untuk mendeteksi posisi plasenta, tali pusat, serta pembuluh darah janin. Melalui USG transvaginal, dokter kandungan dapat mengidentifikasi tanda-tanda awal vasa previa, seperti plasenta previa atau perkembangan plasenta yang tidak normal. Deteksi dini ini memungkinkan dokter untuk merencanakan langkah-langkah pengelolaan yang lebih aman, termasuk menentukan waktu dan metode persalinan yang paling sesuai.

2. Diskusikan Riwayat Medis

Jika Moms memiliki riwayat medis tertentu, seperti operasi rahim sebelumnya, plasenta previa pada kehamilan sebelumnya, atau telah menjalani teknologi reproduksi berbantu seperti IVF, sangat penting untuk memberi tahu dokter sejak awal. Riwayat ini dapat membantu dokter mengidentifikasi apakah Moms termasuk dalam kelompok berisiko tinggi untuk mengalami vasa previa. Dengan informasi ini, dokter dapat melakukan pemantauan lebih intensif dan memberikan saran khusus untuk menjaga kesehatan kehamilan.

3. Hindari Aktivitas Berat

Bagi Moms yang telah didiagnosis dengan vasa previa, menjaga kondisi fisik dengan menghindari aktivitas berat sangatlah penting. Aktivitas fisik yang berlebihan atau tekanan pada rahim dapat memicu kontraksi dini atau memperburuk kondisi vasa previa. Dokter mungkin juga menyarankan untuk membatasi perjalanan jarak jauh atau berdiri terlalu lama, terutama jika Moms memasuki trimester akhir kehamilan. Istirahat yang cukup dan mengikuti anjuran dokter adalah kunci untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter?

Segera hubungi dokter jika Moms mengalami:

  • Perdarahan mendadak, terutama pada trimester ketiga.
  • Gerakan janin yang berkurang.
  • Nyeri perut yang tidak biasa.

Vasa previa adalah kondisi langka tetapi serius yang memerlukan perhatian medis khusus. Dengan pemeriksaan rutin, diagnosis dini, dan perencanaan persalinan yang hati-hati, risiko komplikasi akibat vasa previa dapat diminimalkan. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika Moms memiliki pertanyaan atau kekhawatiran tentang kesehatan selama kehamilan.

Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi. 

Referensi:

Tetap terhubung dan terinformasi di sini.

Untuk mengetahui informasi lebih lanjut hubungi 150-IVF atau 150-483, Senin – Sabtu pukul 07.00 – 20.00 WIB

Buat Janji

Newsletter

Dapatkan informasi dan tips terbaru dari Morula IVF mengenai program kehamilan dan bayi tabung