Kekurangan hormon estrogen bisa menimbulkan berbagai keluhan fisik dan emosional yang sering kali tidak disadari sejak awal. Baik Moms maupun Dads, penting untuk memahami bagaimana penurunan hormon ini bisa memengaruhi tubuh secara menyeluruh. Di pembahasan kali ini, kita akan mengupas gejala, penyebab, dan penanganannya secara komprehensif. Fungsi Penting Hormon Estrogen Hormon Estrogen dikenal sebagai hormon […]
Kekurangan hormon estrogen bisa menimbulkan berbagai keluhan fisik dan emosional yang sering kali tidak disadari sejak awal. Baik Moms maupun Dads, penting untuk memahami bagaimana penurunan hormon ini bisa memengaruhi tubuh secara menyeluruh. Di pembahasan kali ini, kita akan mengupas gejala, penyebab, dan penanganannya secara komprehensif.
Fungsi Penting Hormon Estrogen
Hormon Estrogen dikenal sebagai hormon utama wanita, namun sebenarnya juga terdapat dalam tubuh pria meskipun jumlahnya jauh lebih sedikit. Estrogen berperan besar dalam:
- Mengatur siklus menstruasi dan ovulasi
- Menjaga kepadatan tulang
- Menstabilkan suasana hati
- Mengatur kadar kolesterol
- Mendukung elastisitas kulit dan jaringan tubuh
Penyebab Penurunan Estrogen

Sumber gambar: Freepik
Kekurangan estrogen dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik yang bersifat alami maupun akibat kondisi medis tertentu. Berikut beberapa penyebab umum yang perlu diketahui:
1. Menopause dan Perimenopause
Salah satu penyebab utama penurunan kadar estrogen adalah proses alami penuaan, khususnya saat seorang wanita memasuki fase perimenopause dan menopause. Selama periode ini, fungsi ovarium secara bertahap menurun, sehingga produksi hormon estrogen pun berkurang secara signifikan. Penurunan ini dapat memicu berbagai gejala seperti hot flashes, gangguan tidur, perubahan suasana hati, dan kekeringan pada vagina.
Baca juga: 6 Gangguan kesehatan Karena Hormon Estrogen Berlebih pada Wanita
2. Gangguan Tiroid
Tiroid yang tidak berfungsi dengan baik, baik itu hipotiroidisme (tiroid kurang aktif) maupun hipertiroidisme (tiroid terlalu aktif), dapat mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh, termasuk hormon estrogen. Kelenjar tiroid yang tidak seimbang dapat memengaruhi siklus menstruasi dan kesuburan wanita.
3. Kondisi Medis Tertentu
Beberapa kondisi medis juga bisa menyebabkan penurunan produksi estrogen. Misalnya sindrom Turner, kelainan genetik yang memengaruhi perkembangan ovarium dan insufisiensi ovarium primer, yaitu kondisi di mana ovarium berhenti berfungsi secara normal sebelum usia 40 tahun. Kedua kondisi ini mengakibatkan produksi estrogen yang sangat rendah.
4. Gaya Hidup Tidak Sehat
Faktor gaya hidup seperti olahraga yang terlalu intens, stres berkepanjangan, serta berat badan yang sangat rendah atau gangguan makan seperti anoreksia dapat memengaruhi keseimbangan hormonal. Lemak tubuh yang sangat rendah menyebabkan penurunan kadar leptin, hormon yang berkaitan erat dengan regulasi estrogen.
5. Efek Samping Pengobatan
Prosedur medis seperti kemoterapi dan terapi radiasi, khususnya yang melibatkan area panggul atau ovarium, dapat merusak jaringan ovarium dan menghambat produksi estrogen. Selain itu, pengangkatan ovarium (ovariektomi) juga menyebabkan penurunan drastis kadar hormon ini.
Baca juga: Obat-Obatan yang Dapat Ganggu Kesuburan Pria dan Wanita
Gejala Kekurangan Estrogen

Sumber gambar: Freepik
1. Gangguan Menstruasi
Bagi Moms, salah satu tanda paling umum dari kadar estrogen yang rendah adalah siklus menstruasi yang tidak teratur atau bahkan berhenti sama sekali. Estrogen berperan penting dalam pematangan sel telur, sehingga penurunan hormon ini bisa berdampak langsung pada kesuburan.
Baca juga: Makanan Pelancar Menstruasi: 6 Pilihan Terbaik untuk Siklus yang Lancar dan Sehat
2. Masalah Kesuburan
Karena estrogen mendukung ovulasi dan penebalan dinding rahim, kadar yang rendah akan menyulitkan proses pembuahan dan kehamilan. Ini menjadi perhatian utama bagi Moms yang sedang menjalani program hamil.
3. Nyeri saat Berhubungan Intim
Kekurangan estrogen dapat menyebabkan penipisan dan kekeringan pada jaringan vagina, sehingga hubungan seksual terasa tidak nyaman atau menyakitkan. Ini juga bisa memengaruhi kualitas hubungan pasangan, baik bagi Moms maupun Dads.
4. Suasana Hati Tidak Stabil
Estrogen memengaruhi produksi serotonin, hormon yang bertanggung jawab terhadap suasana hati. Penurunan estrogen bisa memicu gejala depresi, kecemasan, dan perubahan mood yang tajam.
5. Penurunan Kepadatan Tulang
Estrogen membantu menjaga kekuatan tulang. Saat kadarnya menurun, tulang menjadi lebih rapuh dan rentan terhadap osteoporosis, terutama setelah menopause.
Baca juga: Ketahui Gejala Kekurangan Kalsium pada Ibu Hamil
6. Masalah Kognitif dan Gangguan Tidur
Beberapa studi menunjukkan bahwa kadar estrogen yang rendah bisa memengaruhi daya ingat dan kualitas tidur. Moms dan Dads mungkin mulai merasa sering lupa atau mengalami insomnia tanpa sebab yang jelas.
Dampak Jangka Panjang Kekurangan Estrogen
Kekurangan estrogen yang dibiarkan tanpa penanganan dapat menimbulkan dampak serius bagi kesehatan wanita, terutama Moms yang memasuki masa menopause atau mengalami gangguan hormonal tertentu. Salah satu dampak utama adalah osteoporosis. Estrogen berperan penting dalam menjaga kepadatan tulang, dan tanpa hormon ini, tulang menjadi rapuh dan mudah patah bahkan akibat aktivitas ringan. Risiko patah tulang pinggul, pergelangan tangan, atau tulang belakang pun meningkat seiring waktu.
Selain itu, kadar estrogen yang rendah juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Estrogen membantu menjaga elastisitas pembuluh darah dan mengontrol kadar kolesterol. Kekurangannya dapat menyebabkan penyempitan arteri dan gangguan sirkulasi, yang memicu tekanan darah tinggi dan serangan jantung. Dalam jangka panjang, Moms juga mungkin mengalami penurunan kualitas hidup seksual akibat vagina kering dan rasa nyeri saat berhubungan intim, serta perubahan suasana hati seperti kecemasan dan depresi yang berkepanjangan. Semua ini dapat mengganggu keseharian dan hubungan sosial jika tidak segera diatasi.
Cara Mengatasi Kekurangan Estrogen
Beberapa pendekatan medis dan gaya hidup sehat bisa membantu mengatasi atau mengurangi dampak kekurangan estrogen:
-
Terapi hormon estrogen (dengan pengawasan dokter)
-
Konsumsi makanan tinggi fitoestrogen seperti kedelai, flaxseed, dan biji-bijian
-
Olahraga teratur untuk menjaga keseimbangan hormon
-
Cukup istirahat dan manajemen stres
-
Menghindari diet ekstrem atau penurunan berat badan yang drastis
Konsultasi dengan spesialis endokrinologi atau ginekologi adalah langkah terbaik untuk menentukan solusi yang tepat dan aman sesuai kondisi tubuh masing-masing.
Baca juga: Mengenal Jenis Olahraga yang Dilarang untuk Ibu Hamil
Penurunan kadar estrogen bukan hanya masalah wanita usia menopause. Banyak faktor yang bisa menyebabkan ketidakseimbangan hormon ini. Dengan memahami gejalanya sejak dini, Moms dan Dads bisa mengambil tindakan yang tepat untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms & Dads dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi.
Referensi:
- Cleveland Clinic. “Low Estrogen: Causes, Symptoms, Diagnosis & Treatment”. Tanggal Akses 3 Mei 2025.
- Healthline. “Low Estrogen Symptoms: Identification, Treatment, and More”. Tanggal Akses 3 Mei 2025.
- Medical News Today. “Low estrogen: Causes, effects, and treatment options”. Tanggal Akses 3 Mei 2025.