Menjalani kehamilan bukan hanya soal menjaga pola makan atau rutin kontrol ke dokter, tapi juga memahami pentingnya tes darah sebagai bagian dari pemeriksaan kehamilan. Tes ini tidak hanya membantu memantau kesehatan Moms, tetapi juga memberikan informasi penting tentang kondisi janin. Pemeriksaan yang terlihat sederhana ini bisa memberikan gambaran luas tentang faktor risiko, kelainan genetik, hingga […]
Menjalani kehamilan bukan hanya soal menjaga pola makan atau rutin kontrol ke dokter, tapi juga memahami pentingnya tes darah sebagai bagian dari pemeriksaan kehamilan. Tes ini tidak hanya membantu memantau kesehatan Moms, tetapi juga memberikan informasi penting tentang kondisi janin. Pemeriksaan yang terlihat sederhana ini bisa memberikan gambaran luas tentang faktor risiko, kelainan genetik, hingga kebutuhan medis tertentu selama masa kehamilan. Yuk, pahami manfaat tes darah ini secara menyeluruh agar Moms dan Dads bisa lebih siap dalam setiap tahap kehamilan.
Kenapa Tes Darah Penting Saat Hamil?
Tes darah selama kehamilan adalah bagian penting dari pemantauan kehamilan secara rutin. Tujuannya bukan hanya untuk mendeteksi masalah sejak awal, tetapi juga membantu dokter memastikan perkembangan janin berlangsung optimal. Selain itu, tes darah juga membantu menentukan apakah ada infeksi tersembunyi, kelainan genetik, atau kekurangan zat gizi penting yang bisa berdampak pada kehamilan.
Jenis Tes Darah yang Umum Dilakukan Selama Kehamilan

Sumber gambar: iStock
Berikut beberapa jenis tes darah yang biasanya dilakukan selama kehamilan dan fungsinya masing-masing:
1. Golongan Darah dan Rhesus (Rh)
Mengetahui golongan darah saat hamil sangat penting, terutama jika sewaktu-waktu Moms membutuhkan transfusi darah. Tes ini juga akan menentukan apakah Moms memiliki rhesus negatif. Jika rhesus Moms berbeda dengan janin, misalnya Moms Rh negatif dan janin Rh positif maka bisa terjadi konflik rhesus.
Konflik rhesus ini dapat memicu reaksi imun tubuh yang berbahaya bagi janin, seperti anemia hemolitik atau gangguan pada organ vital. Oleh karena itu, pemeriksaan Rh sangat penting dilakukan sejak awal kehamilan agar dokter bisa memberikan penanganan yang tepat bila diperlukan, termasuk pemberian suntikan imunoglobulin Rh.
Baca juga: Makanan Penambah Darah untuk Ibu Hamil, Pentingnya Asupan Zat Besi
2. Hitung Darah Lengkap (Complete Blood Count / CBC)
Tes hitung darah lengkap bertujuan untuk mengevaluasi kondisi kesehatan umum Moms secara menyeluruh. Dari hasil tes ini, dokter dapat mengetahui apakah Moms mengalami anemia, infeksi, atau gangguan pembekuan darah yang bisa berdampak pada kehamilan.
CBC mengukur jumlah sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit dalam tubuh. Tes ini sangat penting untuk memantau apakah tubuh Moms memiliki cukup oksigen, imunitas yang baik, dan kemampuan pembekuan darah yang normal, semua faktor penting untuk mendukung kehamilan yang sehat.
Baca juga: Trombositopenia: Penyebab, Risiko, dan Penanganan yang Tepat
3. Tes Penyakit Infeksi
Tes darah juga digunakan untuk mendeteksi berbagai infeksi yang dapat membahayakan janin, seperti HIV, hepatitis B, sifilis, rubella, dan toksoplasmosis. Infeksi-infeksi ini bisa menular dari ibu ke bayi selama kehamilan atau saat persalinan jika tidak terdeteksi lebih awal.
Pendeteksian dini memungkinkan penanganan yang tepat, baik melalui vaksinasi, pengobatan, atau tindakan pencegahan lainnya. Beberapa infeksi bahkan bisa dicegah penyebarannya ke bayi jika sudah diketahui sejak awal dan ditangani secara medis selama masa kehamilan.
4. Tes Gula Darah
Tes ini dilakukan untuk mengetahui apakah Moms mengalami diabetes gestasional, yaitu kondisi kadar gula darah tinggi yang muncul selama kehamilan. Kondisi ini bisa meningkatkan risiko komplikasi seperti bayi besar (makrosomia), kelahiran prematur, hingga persalinan caesar.
Deteksi dini diabetes gestasional sangat penting agar Moms bisa menjalani pola makan yang sesuai, melakukan kontrol gula darah secara teratur, dan mencegah komplikasi yang membahayakan janin. Tes ini biasanya dilakukan pada trimester kedua kehamilan, terutama jika ada faktor risiko.
5. Tes Fungsi Tiroid
Tiroid adalah kelenjar yang mengatur metabolisme dan produksi hormon penting, termasuk yang memengaruhi perkembangan janin. Tes fungsi tiroid dilakukan untuk memastikan kadar hormon tiroid berada dalam kisaran normal, karena gangguan seperti hipotiroidisme atau hipertiroidisme bisa berdampak serius.
Jika tidak ditangani, gangguan tiroid dapat meningkatkan risiko keguguran, kelahiran prematur, atau gangguan perkembangan otak janin. Oleh karena itu, tes darah untuk fungsi tiroid menjadi bagian penting dari pemeriksaan kehamilan, terutama jika Moms memiliki riwayat masalah tiroid sebelumnya.
Baca juga: Apakah Penyakit Tiroid dapat Mempengaruhi Kesuburan
6. Tes Genetik dan Screening Down Syndrome
Pada trimester pertama, Moms bisa menjalani tes darah yang dikombinasikan dengan pemeriksaan USG untuk menyaring kemungkinan kelainan genetik. Pemeriksaan ini bertujuan mendeteksi risiko sindrom Down, sindrom Edwards, atau sindrom Patau sejak dini.
Tes ini tidak memberikan diagnosis pasti, namun membantu dokter menentukan apakah Moms perlu menjalani pemeriksaan lanjutan seperti NIPT (Non-Invasive Prenatal Testing) atau amniosentesis. Screening genetik ini penting agar Moms bisa mempersiapkan langkah selanjutnya secara medis dan emosional.
Baca juga: Cegah Anak dari Gangguan Genetik dengan Uji Genetik Prakonsepsi
Waktu Pelaksanaan Tes Darah Selama Kehamilan
Biasanya, tes darah dilakukan pada beberapa fase berikut:
- Trimester Pertama (minggu 8–12): Meliputi tes golongan darah, Rh, anemia, infeksi menular, dan fungsi tiroid.
- Trimester Kedua (minggu 24–28): Screening diabetes gestasional dan anemia lanjutan.
- Trimester Ketiga (minggu 32–36): Tes tambahan jika ditemukan risiko tertentu atau jika ada gejala medis baru.
Dokter bisa saja merekomendasikan tes tambahan sesuai riwayat kesehatan atau faktor risiko yang dimiliki oleh Moms atau janin.
Manfaat untuk Moms dan Janin

Sumber gambar: Freepik
Berikut beberapa manfaat langsung dari tes darah selama kehamilan:
- Mengetahui risiko komplikasi kehamilan lebih awal
- Mendeteksi kekurangan zat besi atau vitamin D
- Mencegah penularan infeksi ke janin
- Membantu persiapan melahirkan, seperti kebutuhan transfusi
- Memberikan ketenangan batin karena kondisi kehamilan terpantau baik
Dengan pemantauan yang tepat, komplikasi serius bisa dihindari atau ditangani lebih awal sebelum berkembang menjadi kondisi berbahaya.
- NHS Inform. “Blood tests during pregnancy”. Diakses 21 April 2025.
- Pregnancy, Birth and Baby. “Blood tests during pregnancy”. Diakses 21 April 2025.
- American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG). “Routine Tests During Pregnancy”. Diakses 21 April 2025.