Persalinan macet adalah kondisi di mana proses persalinan tidak berjalan lancar akibat berbagai faktor seperti posisi bayi yang tidak ideal, kontraksi yang lemah, atau panggul ibu yang sempit. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko komplikasi bagi ibu dan bayi, sehingga memerlukan penanganan medis yang tepat. Oleh karena itu, Moms perlu memahami penyebab, faktor risiko, serta cara […]
Persalinan macet adalah kondisi di mana proses persalinan tidak berjalan lancar akibat berbagai faktor seperti posisi bayi yang tidak ideal, kontraksi yang lemah, atau panggul ibu yang sempit. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko komplikasi bagi ibu dan bayi, sehingga memerlukan penanganan medis yang tepat. Oleh karena itu, Moms perlu memahami penyebab, faktor risiko, serta cara mengatasi persalinan macet agar dapat mempersiapkan proses persalinan dengan lebih baik.
Penyebab Persalinan Macet

Sumber gambar: Freepik
Persalinan macet dapat disebabkan oleh beberapa faktor utama, antara lain:
1. Disproporsi Sephalopelvic (CPD)
CPD terjadi ketika ukuran kepala bayi lebih besar dari ukuran panggul ibu, sehingga sulit untuk melewati jalan lahir. Kondisi ini sering kali membutuhkan tindakan seperti operasi caesar untuk menghindari komplikasi lebih lanjut.
2. Posisi Bayi yang Tidak Ideal
Bayi yang tidak berada dalam posisi optimal, seperti sungsang (kaki atau bokong di bawah) atau melintang, dapat menyebabkan hambatan dalam proses persalinan. Biasanya, dokter akan melakukan intervensi seperti versi luar atau tindakan bedah jika posisi bayi tidak memungkinkan untuk lahir normal.
Baca juga: 5 Ciri-Ciri Janin Masuk Panggul, Persalinan Sudah Dekat?
3. Kontraksi yang Lemah atau Tidak Efektif
Kontraksi yang tidak cukup kuat atau tidak teratur dapat menyebabkan pembukaan serviks berjalan lebih lambat. Hal ini bisa disebabkan oleh kelelahan ibu, ketidakseimbangan hormon oksitosin, atau penggunaan obat penghilang rasa sakit yang berlebihan.
4. Masalah pada Serviks
Serviks yang tidak mengalami dilatasi (pembukaan) secara optimal bisa menghambat proses persalinan. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin menyarankan induksi atau tindakan medis lainnya untuk membantu mempercepat pembukaan serviks
Baca juga: Induksi Persalinan, Apakah Aman?
5. Bayi Makrosomia (Berat Badan Bayi Berlebih)
Bayi dengan berat badan berlebih (makrosomia) lebih sulit untuk melewati jalan lahir, terutama jika panggul ibu sempit. Kondisi ini sering ditemukan pada ibu dengan diabetes gestasional atau kehamilan yang lewat dari tanggal perkiraan.
Faktor Risiko Persalinan Macet
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya persalinan macet meliputi:
- Kehamilan pertama, karena otot rahim dan jalan lahir masih belum pernah mengalami persalinan sebelumnya.
- Riwayat persalinan macet pada kehamilan sebelumnya.
- Kehamilan dengan janin kembar, yang dapat menyebabkan keterbatasan ruang di dalam rahim.
- Ibu memiliki panggul sempit atau kelainan bentuk panggul.
- Obesitas atau kelebihan berat badan selama kehamilan, yang dapat berkontribusi pada ukuran bayi yang lebih besar.
Dampak Persalinan Macet bagi Ibu dan Bayi
Jika tidak ditangani dengan baik, persalinan macet dapat menyebabkan berbagai komplikasi, seperti:
Bagi Ibu:
- Risiko perdarahan postpartum akibat persalinan yang terlalu lama.
- Infeksi rahim akibat pecah ketuban yang terlalu lama tanpa persalinan.
- Cedera pada jalan lahir seperti robekan perineum yang parah.
- Peningkatan kemungkinan tindakan medis seperti operasi caesar atau penggunaan alat bantu persalinan (forceps atau vakum).
Bagi Bayi:
- Kekurangan oksigen (hipoksia) yang dapat berdampak pada perkembangan otak.
- Cedera pada bahu atau tulang selangka akibat terjebak di jalan lahir.
- Risiko infeksi jika ketuban sudah pecah terlalu lama sebelum bayi lahir.
Cara Mengatasi dan Mencegah Persalinan Macet

Sumber gambar: Freepik
Untuk mengurangi risiko persalinan macet, beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:
1. Melakukan Pemeriksaan Kehamilan Secara Rutin
Pemeriksaan kehamilan secara rutin sangat penting untuk memantau perkembangan janin dan mendeteksi faktor risiko yang bisa menyebabkan persalinan macet. Dengan pemeriksaan USG dan pemeriksaan fisik, dokter dapat mengetahui posisi bayi, berat badan janin, serta kondisi serviks ibu.
Jika ditemukan adanya kemungkinan komplikasi, dokter akan memberikan rekomendasi terbaik, seperti latihan prenatal yang sesuai, metode persalinan yang lebih aman, atau bahkan tindakan medis yang diperlukan untuk mencegah masalah selama persalinan. Dengan pemantauan yang baik, ibu hamil dapat lebih siap menghadapi persalinan dan mengurangi risiko hambatan yang bisa terjadi.
2. Menjaga Berat Badan Ideal Selama Kehamilan
Kenaikan berat badan selama kehamilan memang wajar, tetapi jika terjadi secara berlebihan, bisa meningkatkan risiko bayi lahir besar atau makrosomia, yang merupakan salah satu penyebab utama persalinan macet. Oleh karena itu, ibu hamil disarankan untuk menjaga pola makan yang seimbang dengan mengonsumsi makanan bergizi seperti sayuran, buah-buahan, protein, dan karbohidrat kompleks.
Selain itu, tetap aktif dengan melakukan aktivitas fisik ringan seperti berjalan kaki atau senam hamil juga dapat membantu menjaga berat badan dalam batas yang sehat. Dengan berat badan yang ideal, kemungkinan menjalani persalinan normal dengan lancar pun menjadi lebih tinggi.
Baca juga: 5 Rekomendasi Olahraga yang Tepat untuk Ibu Hamil
3. Melakukan Senam Hamil
Latihan prenatal seperti yoga hamil, senam hamil, atau latihan pernapasan dapat membantu memperkuat otot panggul dan meningkatkan fleksibilitas tubuh, sehingga memudahkan bayi untuk bergerak ke posisi yang optimal dalam rahim. Selain itu, latihan ini juga membantu meningkatkan daya tahan tubuh ibu hamil, memperbaiki sirkulasi darah, serta mengurangi risiko kontraksi yang tidak efektif saat persalinan.
Dengan rutin melakukan senam hamil sejak trimester kedua atau ketiga, ibu hamil dapat lebih siap menghadapi proses persalinan dengan kondisi fisik yang lebih kuat dan siap untuk mengejan dengan efektif saat waktu melahirkan tiba.
Baca juga: Gerakan Senam Kegel untuk Ibu Hamil serta Manfaatnya
4. Mempertimbangkan Induksi atau Tindakan Medis Jika Diperlukan
Dalam beberapa kasus, dokter mungkin akan menyarankan induksi persalinan jika persalinan tidak menunjukkan perkembangan yang baik atau jika ada tanda-tanda bahaya bagi ibu dan bayi. Induksi biasanya dilakukan dengan cara memberikan obat perangsang kontraksi atau metode lain seperti pemecahan ketuban untuk membantu proses persalinan berjalan lebih lancar.
Keputusan untuk melakukan induksi akan disesuaikan dengan kondisi ibu dan bayi, serta berdasarkan pemantauan medis yang ketat. Jika persalinan macet disebabkan oleh pembukaan serviks yang lambat atau kurangnya kontraksi yang kuat, induksi dapat menjadi solusi untuk mempercepat proses kelahiran dan mengurangi risiko komplikasi.
5. Operasi Caesar Jika Diperlukan
Jika kondisi ibu atau bayi tidak memungkinkan untuk menjalani persalinan normal, maka operasi caesar bisa menjadi solusi terbaik untuk menghindari komplikasi yang lebih serius. Persalinan caesar biasanya disarankan jika bayi berukuran terlalu besar, posisi bayi sungsang, atau jika ibu mengalami kondisi medis tertentu yang membuat persalinan normal menjadi berisiko.
Meskipun persalinan normal sering kali menjadi pilihan utama, keputusan untuk menjalani operasi caesar akan diambil berdasarkan pertimbangan medis demi keselamatan ibu dan bayi. Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk selalu berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan rekomendasi persalinan yang paling sesuai dengan kondisi kehamilannya.
Baca juga: Persalinan ERACS: Metode Baru yang Mengutamakan Pemulihan Cepat dan Minim Nyeri
Persalinan macet adalah kondisi di mana proses persalinan terhambat akibat berbagai faktor, seperti posisi bayi yang tidak optimal, kontraksi yang lemah, atau ukuran bayi yang terlalu besar. Jika tidak ditangani dengan baik, persalinan macet dapat menyebabkan risiko kesehatan bagi ibu dan bayi. Oleh karena itu, Moms disarankan untuk melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin, menjaga berat badan ideal, serta mempertimbangkan berbagai opsi persalinan yang direkomendasikan oleh dokter.
Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi.
Referensi
- Reproductive Health Journal. “Understanding Factors Leading to Labor Obstruction”. Diakses pada 24 Maret 2025.
- PMC. “Management of Prolonged Labor”. Diakses pada 24 Maret 2025.
- NCBI. “Obstructed Labor: Clinical Management and Outcomes”. Diakses pada 24 Maret 2025.