Morula IVF

Perut Sakit Setelah Berhubungan Intim: Penyebab dan Cara Mengatasinya

January 5, 2025

Perut Sakit Setelah Berhubungan Intim: Penyebab dan Cara Mengatasinya

Berhubungan intim adalah momen yang diharapkan menjadi menyenangkan dan mempererat hubungan dengan pasangan. Namun, bagi sebagian Moms, munculnya rasa sakit di perut setelah berhubungan intim bisa menjadi pengalaman yang mengganggu dan memicu kekhawatiran, terutama jika rasa sakit tersebut terjadi secara berulang atau semakin parah.

Baca juga: Dispareunia: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Perut Sakit Setelah Berhubungan Intim
Sumber gambar: Freepik

Penyebab Perut Sakit Setelah Berhubungan Intim

Ada berbagai penyebab yang dapat membuat Moms merasakan sakit di perut setelah berhubungan intim. Beberapa di antaranya berhubungan dengan faktor fisik, hormonal, atau bahkan psikologis. Berikut adalah penyebab yang paling umum:

1. Ovulasi

Ovulasi merupakan salah satu penyebab utama rasa sakit di perut setelah berhubungan intim. Selama ovulasi, ovarium melepaskan sel telur yang terkadang menyebabkan kram ringan hingga sedang. Jika hubungan intim dilakukan saat masa subur, rasa sakit ini mungkin lebih terasa karena adanya perubahan hormonal yang memengaruhi rahim dan otot-otot panggul.

2. Infeksi Saluran Reproduksi

Infeksi seperti vaginitis, infeksi saluran kemih (ISK), atau penyakit radang panggul (PID) dapat menyebabkan rasa sakit di perut setelah berhubungan. Moms mungkin juga mengalami gejala lain seperti keputihan yang tidak normal, bau tidak sedap, atau rasa terbakar saat buang air kecil. Infeksi ini perlu ditangani segera untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

3. Endometriosis

Endometriosis adalah kondisi di mana jaringan yang mirip dengan lapisan rahim tumbuh di luar rahim, seperti pada ovarium atau panggul. Kondisi ini sering menyebabkan rasa sakit, termasuk setelah berhubungan intim. Menurut Medical News Today, nyeri akibat endometriosis biasanya dirasakan di area panggul dan perut bagian bawah, terutama selama atau setelah aktivitas seksual.

4. Fibroid Rahim

Fibroid adalah tumor jinak yang tumbuh di dalam atau sekitar rahim. Meski tidak selalu menyebabkan gejala, fibroid dapat memicu rasa sakit atau tekanan di perut setelah berhubungan intim. Tingkat keparahan rasa sakit tergantung pada ukuran dan lokasi fibroid tersebut.

5. Kram Otot Panggul

Selama hubungan intim, kontraksi otot-otot panggul terjadi secara alami. Namun, jika otot-otot ini tegang atau kelelahan, Moms mungkin akan merasakan kram atau nyeri setelah selesai. Hal ini sering terjadi jika Moms dalam kondisi stres atau kurang relaks.

6. Kista Ovarium

Kista ovarium adalah kantung berisi cairan yang terbentuk di ovarium. Jika kista ini pecah atau tertekan selama hubungan intim, dapat menyebabkan nyeri tajam yang dirasakan di perut atau panggul.

7. Faktor Psikologis

Stres, kecemasan, atau trauma masa lalu juga dapat memengaruhi pengalaman seksual. Ketegangan emosional ini bisa memicu rasa sakit fisik, termasuk nyeri di area perut setelah berhubungan intim.

Baca juga: Vagina Kering: Penyebab, Solusi, dan Cara Mengembalikan Kenyamanan Moms

Perut Sakit Setelah Berhubungan Intim
Sumber gambar: Freepik

Cara Mengatasi Perut Sakit Setelah Berhubungan Intim

Jika Moms sering mengalami rasa sakit di perut setelah berhubungan intim, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasinya:

1. Konsultasikan dengan Dokter

Langkah pertama dan terpenting adalah berkonsultasi dengan dokter. Pemeriksaan medis seperti USG, tes darah, atau pemeriksaan panggul dapat membantu mengidentifikasi penyebab rasa sakit dan menentukan pengobatan yang tepat.

2. Gunakan Pelumas

Kekeringan vagina sering menjadi penyebab rasa sakit selama atau setelah berhubungan intim. Penggunaan pelumas berbasis air dapat membantu mengurangi gesekan, sehingga Moms merasa lebih nyaman.

3. Perhatikan Posisi Berhubungan

Beberapa posisi berhubungan intim mungkin menyebabkan tekanan berlebih pada perut atau panggul. Cobalah untuk memilih posisi yang lebih nyaman dan tidak memberikan tekanan terlalu besar pada area sensitif.

4. Kompres Hangat

Mengompres area perut dengan kain hangat setelah berhubungan dapat membantu meredakan nyeri otot atau kram. Kompres hangat juga efektif untuk meningkatkan aliran darah dan merelaksasi otot-otot yang tegang.

5. Lakukan Peregangan Ringan

Melakukan peregangan ringan setelah berhubungan dapat membantu melemaskan otot-otot panggul dan mengurangi ketegangan. Latihan pernapasan dalam juga bermanfaat untuk memberikan rasa relaksasi.

6. Minum Obat Pereda Nyeri

Jika rasa sakit cukup mengganggu, Moms bisa mengonsumsi obat pereda nyeri seperti ibuprofen. Namun, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter untuk memastikan keamanannya.

Kapan Harus Khawatir?

Meskipun rasa sakit di perut setelah berhubungan intim sering kali tidak berbahaya, ada beberapa kondisi yang perlu Moms waspadai:

  • Rasa sakit yang parah dan berlangsung lama.
  • Perdarahan yang tidak normal setelah berhubungan.
  • Demam, mual, atau gejala infeksi lainnya.
  • Nyeri yang disertai pembengkakan di area perut atau panggul.

Jika Moms mengalami gejala-gejala tersebut, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Penanganan dini dapat mencegah komplikasi serius dan meningkatkan kualitas hidup.

Baca juga: 7 Cara Meningkatkan Gairah Seks Secara Alami dan Efektif

Perut sakit setelah berhubungan intim dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari ovulasi hingga kondisi medis seperti endometriosis atau infeksi. Mengatasi masalah ini membutuhkan pemahaman tentang penyebabnya dan pendekatan yang sesuai, baik melalui perubahan gaya hidup, penggunaan pelumas, hingga konsultasi dengan dokter. Jangan ragu untuk mencari bantuan medis jika rasa sakit terus berulang atau disertai gejala lain yang mengkhawatirkan. Dengan penanganan yang tepat, Moms dapat kembali menikmati momen intim dengan pasangan tanpa rasa khawatir.

Apabila Moms membutuhkan informasi mendalam mengenai kesehatan reproduksi, program kehamilan, atau masalah infertilitas, Morula IVF Indonesia adalah pilihan yang tepat. Klinik fertilitas Morula IVF  menyediakan layanan konsultasi yang lengkap dan berpengalaman. Dengan pengalaman lebih dari 26 tahun, tim ahli kandungan di Morula IVF berkomitmen untuk membantu pasangan mencapai impian mereka memiliki anak yang sehat. Untuk detail lebih lanjut, kunjungi situs web Morula IVF atau hubungi kami secara langsung untuk pertanyaan dan konsultasi. 

Referensi:

Tetap terhubung dan terinformasi di sini.

Untuk mengetahui informasi lebih lanjut hubungi 150-IVF atau 150-483, Senin – Sabtu pukul 07.00 – 20.00 WIB

Buat Janji

Newsletter

Dapatkan informasi dan tips terbaru dari Morula IVF mengenai program kehamilan dan bayi tabung