Telat haid sering kali dikaitkan dengan kehamilan, tetapi bagaimana jika hasil test pack justru menunjukkan negatif? Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari gangguan hormonal hingga stres atau kondisi medis tertentu. Memahami penyebabnya akan membantu Moms mengetahui langkah yang tepat untuk mengatasinya.
Penyebab Telat Haid tapi Test Pack Negatif

1. Tes Kehamilan yang Dilakukan Terlalu Dini
Test pack bekerja dengan mendeteksi hormon human chorionic gonadotropin (hCG) dalam urine. Hormon ini mulai diproduksi setelah pembuahan dan meningkat seiring waktu. Jika Moms melakukan tes terlalu awal, kadar hCG mungkin belum cukup tinggi untuk terdeteksi, sehingga bisa menghasilkan hasil negatif palsu. Idealnya, tes kehamilan dilakukan setelah hari pertama haid yang terlewat atau sekitar 10-14 hari setelah ovulasi agar hasilnya lebih akurat. Jika masih ragu, Moms bisa mengulang tes beberapa hari kemudian atau berkonsultasi dengan dokter untuk tes darah yang lebih sensitif.
2. Siklus Menstruasi yang Tidak Teratur
Banyak wanita mengalami siklus haid yang tidak selalu datang tepat waktu. Penyebabnya bisa beragam, mulai dari fluktuasi hormon, stres, perubahan pola hidup, hingga kondisi medis seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS). Jika Moms memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur, keterlambatan haid mungkin bukan hal yang mengkhawatirkan. Kadang, ovulasi terjadi lebih lambat dari perkiraan, sehingga haid juga datang lebih lama dari biasanya.
Baca juga: 14 Penyebab Mens Tidak Teratur yang Perlu Anda Ketahui
3. Stres dan Perubahan Gaya Hidup
Keseimbangan hormon yang mengatur ovulasi dan menstruasi sangat sensitif terhadap kondisi emosional dan fisik. Stres berat, baik akibat tekanan pekerjaan, masalah pribadi, atau perubahan besar dalam hidup, dapat mengganggu siklus haid. Selain itu, kurang tidur, kelelahan, perubahan pola makan, atau perjalanan jauh yang melibatkan perbedaan zona waktu juga dapat memengaruhi jadwal menstruasi. Jika Moms merasa stres atau mengalami perubahan gaya hidup yang signifikan, coba lakukan relaksasi dan perbaiki pola hidup untuk membantu mengembalikan siklus menstruasi menjadi lebih teratur.
Baca juga: Ciri-Ciri Telat Haid Karena Stress yang Perlu Diketahui, Apa Saja?
4. Penggunaan Kontrasepsi Hormonal
Penggunaan alat kontrasepsi berbasis hormon, seperti pil KB, suntik, atau implan, dapat mengubah pola menstruasi. Beberapa wanita mengalami haid yang lebih ringan, lebih jarang, atau bahkan berhenti sementara setelah menggunakan kontrasepsi hormonal. Jika Moms baru saja berhenti menggunakan KB, tubuh mungkin membutuhkan waktu untuk menyesuaikan kembali siklus alami ovulasi dan menstruasi. Dalam beberapa kasus, tubuh bisa mengalami “post-pill amenorrhea,” yaitu kondisi di mana haid tidak muncul selama beberapa bulan setelah berhenti menggunakan pil KB.
5. Perimenopause Dini
Jika Moms berusia sekitar 40 tahun atau lebih muda dan mengalami telat haid disertai gejala seperti hot flashes, perubahan suasana hati, atau gangguan tidur, kemungkinan sedang mengalami perimenopause dini. Perimenopause adalah fase transisi menuju menopause di mana kadar hormon estrogen mulai menurun, menyebabkan siklus haid menjadi tidak teratur atau bahkan berhenti sama sekali.
6. Kondisi Medis Tertentu
Beberapa kondisi medis dapat menyebabkan telat haid meskipun test pack negatif. Salah satunya adalah Polycystic Ovary Syndrome (PCOS), yaitu gangguan hormonal yang menyebabkan ketidakseimbangan hormon reproduksi dan mengganggu ovulasi. Wanita dengan PCOS sering mengalami siklus haid yang tidak teratur atau bahkan jarang haid.
Selain itu, gangguan tiroid seperti hipotiroidisme atau hipertiroidisme juga bisa memengaruhi siklus menstruasi. Kelenjar tiroid berperan dalam mengatur metabolisme tubuh dan produksi hormon, sehingga gangguan pada tiroid dapat menyebabkan menstruasi menjadi lebih lama atau lebih pendek dari biasanya.
Kondisi lain yang bisa berpengaruh adalah gangguan prolaktin, di mana kadar hormon prolaktin yang berlebihan dapat menghambat ovulasi dan menyebabkan haid menjadi tidak teratur atau bahkan terhenti. Jika Moms mencurigai adanya masalah kesehatan yang mendasari keterlambatan haid, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Baca juga: Apakah Penyakit Tiroid dapat Mempengaruhi Kesuburan
7. Berat Badan Berubah Secara Drastis
Perubahan berat badan yang signifikan dalam waktu singkat, baik itu penurunan atau peningkatan berat badan, dapat mempengaruhi produksi hormon yang mengatur ovulasi dan menstruasi. Penurunan berat badan secara drastis, terutama akibat diet ketat atau gangguan makan seperti anoreksia dan bulimia, bisa menyebabkan tubuh mengalami defisit energi yang berdampak pada fungsi hormonal. Sebaliknya, kenaikan berat badan yang berlebihan juga bisa mengganggu keseimbangan hormon dan menyebabkan menstruasi menjadi tidak teratur.
8. Olahraga Berlebihan
Aktivitas fisik yang terlalu intens dapat menekan produksi hormon yang diperlukan untuk ovulasi, terutama pada atlet atau wanita yang menjalani latihan ekstrem. Olahraga berlebihan bisa menyebabkan kondisi yang disebut amenore hipotalamus, yaitu hilangnya siklus menstruasi akibat ketidakseimbangan hormon akibat stres fisik yang terlalu tinggi. Jika Moms rutin berolahraga dengan intensitas tinggi dan mengalami keterlambatan haid, mungkin perlu mengurangi intensitas latihan dan memastikan asupan nutrisi cukup untuk mendukung keseimbangan hormon dalam tubuh.
Baca juga: Mengenal Jenis Olahraga yang Dilarang untuk Ibu Hamil
Kapan Harus ke Dokter?
Jika Moms mengalami telat haid lebih dari dua minggu dengan hasil test pack negatif, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter. Pemeriksaan lebih lanjut seperti tes darah atau USG dapat membantu memastikan apakah ada kehamilan atau kondisi medis lain yang mempengaruhi siklus menstruasi.
Beberapa tanda yang perlu diwaspadai dan membutuhkan pemeriksaan medis segera:
- Nyeri perut hebat atau kram yang tidak biasa
- Pendarahan tidak normal atau bercak darah terus-menerus
- Siklus haid tidak teratur selama beberapa bulan
- Gejala seperti kenaikan berat badan mendadak, rambut rontok, atau perubahan mood drastis
Telat haid dengan hasil test pack negatif bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk siklus yang tidak teratur, stres, penggunaan kontrasepsi, atau kondisi medis tertentu. Jika haid tidak kunjung datang dalam beberapa minggu atau terjadi secara berulang, Moms sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang lebih akurat dan penanganan yang sesuai.
Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi.
Referensi
- Healthline. “Causes of a Negative Pregnancy Test but No Period”. Diakses pada 23 Maret 2025.
- NHS. “Missed or Late Periods”. Diakses pada 23 Maret 2025.
- Medical News Today. “What Causes a Late Period and Negative Pregnancy Test?”. Diakses pada 23 Maret 2025.
- Parents. “False Negative Pregnancy Test: Causes and What to Know”. Diakses pada 23 Maret 2025.