Morula IVF

Kenali Dampak Kelebihan Kortisol dan Cara Mengatasinya

March 31, 2025

Kenali Dampak Kelebihan Kortisol dan Cara Mengatasinya

Kortisol adalah hormon yang berperan penting dalam mengatur respons tubuh terhadap stres, metabolisme, tekanan darah, serta fungsi sistem imun. Namun, jika kadar kortisol dalam tubuh terlalu tinggi dalam jangka waktu lama, hal ini bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai gangguan, mulai dari peningkatan berat badan, tekanan darah tinggi, hingga sindrom Cushing. Untuk itu, penting bagi Moms memahami gejala dan penyebab kelebihan kortisol agar dapat mengambil langkah yang tepat dalam menjaga kesehatan tubuh.

Kortisol diproduksi oleh kelenjar adrenal dan dilepaskan ke dalam tubuh sebagai respons terhadap stres atau kebutuhan metabolisme. Hormon ini membantu tubuh tetap waspada dalam menghadapi situasi yang menantang, mengatur kadar gula darah, serta mendukung fungsi kekebalan tubuh.

Namun, ketika kortisol diproduksi secara berlebihan, hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:

  • Stres kronis, yang menyebabkan produksi kortisol meningkat secara terus-menerus.

  • Konsumsi obat kortikosteroid jangka panjang, seperti prednison.

  • Gangguan kelenjar adrenal, termasuk tumor atau penyakit seperti sindrom Cushing.

  • Gangguan pada kelenjar pituitari, yang mengontrol produksi hormon kortisol.

Dampak Kelebihan Kortisol pada Tubuh

Dampak Kelebihan Kortisol
Sumber gambar: Freepik

Tingginya kadar hormon kortisol dalam tubuh dapat memengaruhi berbagai sistem dalam tubuh. Berikut adalah beberapa dampak utama yang bisa terjadi:

1. Peningkatan Berat Badan dan Penumpukan Lemak di Area Tertentu

Kelebihan kortisol dapat menyebabkan peningkatan nafsu makan dan mengarahkan tubuh untuk menyimpan lemak, terutama di area perut, wajah, dan punggung atas. Hal ini membuat seseorang lebih rentan mengalami obesitas, meskipun pola makan mereka tidak berubah secara drastis.

Baca juga: Obesitas dan Infertilitas: Pengaruh Berat Badan Berlebih Terhadap Kesuburan 

2. Gangguan Tidur dan Insomnia

Kortisol seharusnya mengalami penurunan pada malam hari untuk membantu tubuh bersiap tidur. Namun, jika kadarnya tetap tinggi, Moms bisa mengalami kesulitan tidur atau insomnia, yang pada akhirnya memperburuk stres dan kelelahan.

3. Tekanan Darah Tinggi

Kortisol yang berlebihan bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah. Jika dibiarkan dalam jangka panjang, kondisi ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

Baca juga: Hipertensi pada Ibu Hamil: Jenis, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

4. Gula Darah Tinggi dan Risiko Diabetes

Kortisol berperan dalam mengatur metabolisme glukosa. Ketika jumlahnya terlalu tinggi, tubuh bisa menjadi lebih resisten terhadap insulin, sehingga meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

5. Penurunan Massa Otot dan Kerapuhan Tulang

Kortisol yang tinggi dapat menghambat produksi protein dalam tubuh, sehingga menyebabkan penyusutan massa otot. Selain itu, hormon ini juga bisa mengurangi penyerapan kalsium, meningkatkan risiko osteoporosis dan kerapuhan tulang.

6. Melemahnya Sistem Kekebalan Tubuh

Kortisol memiliki sifat antiinflamasi alami, tetapi jika berlebihan, hormon ini justru dapat menekan respons imun tubuh. Akibatnya, Moms akan lebih rentan terkena infeksi, seperti flu atau infeksi saluran pernapasan lainnya.

Baca juga: Cara Meningkatkan Imunitas Tubuh Saat Hamil

7. Gangguan Mental: Depresi, Kecemasan, dan Mudah Marah

Kelebihan kortisol sering dikaitkan dengan gangguan kesehatan mental, seperti kecemasan berlebih, depresi, atau mudah tersinggung. Hal ini terjadi karena kortisol dapat memengaruhi keseimbangan neurotransmitter di otak yang berperan dalam mengatur suasana hati.

8. Gangguan Menstruasi dan Kesuburan

Pada wanita, kortisol yang tinggi dapat mengganggu keseimbangan hormon reproduksi, yang bisa menyebabkan siklus menstruasi tidak teratur atau bahkan sulit hamil.

Baca juga: 7 Tips Cara Cepat Hamil Setelah Menikah, Ampuh!

Cara Mengatasi Kelebihan Kortisol

Olahraga untuk Ibu Hamil
Sumber gambar: Freepik

Jika Moms mengalami gejala kelebihan kortisol, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk membantu menurunkan kadar hormon ini secara alami:

1. Kelola Stres dengan Baik

Stres kronis adalah salah satu pemicu utama tingginya kadar kortisol. Beberapa cara efektif untuk mengelola stres antara lain:

  • Melakukan teknik relaksasi seperti meditasi dan pernapasan dalam.

  • Berolahraga secara teratur, seperti yoga atau jalan kaki.

  • Meluangkan waktu untuk melakukan aktivitas yang menyenangkan, seperti membaca atau mendengarkan musik.

Baca juga: Kesehatan Mental & Infertilitas: Memahami Dampak Emosional dan Strategi Menghadapinya

2. Tidur yang Cukup

Pastikan Moms mendapatkan tidur yang berkualitas selama 7-9 jam per malam. Membuat rutinitas tidur yang baik, seperti menghindari layar gadget sebelum tidur dan menjaga kamar tetap gelap serta nyaman, bisa membantu menurunkan kadar kortisol.

3. Konsumsi Makanan Sehat

Diet yang seimbang dan bergizi dapat membantu mengontrol produksi kortisol. Beberapa makanan yang baik untuk menurunkan kortisol adalah:

  • Makanan tinggi serat, seperti sayuran hijau, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

  • Protein sehat, seperti ikan, ayam, dan telur.

  • Makanan kaya antioksidan, seperti buah-buahan beri dan kacang-kacangan.

  • Makanan yang mengandung magnesium, seperti alpukat dan pisang, karena dapat membantu menenangkan sistem saraf.

Baca juga: Makanan Untuk Bumil: Pilihan Terbaik untuk Kesehatan Ibu dan Janin

4. Batasi Kafein dan Alkohol

Kafein dan alkohol dapat meningkatkan kadar kortisol jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan. Sebaiknya, kurangi konsumsi kopi atau minuman berkafein, terutama di sore dan malam hari.

5. Rutin Berolahraga, Tapi Jangan Berlebihan

Aktivitas fisik membantu menurunkan kadar kortisol, tetapi olahraga yang terlalu intens justru bisa meningkatkan produksi hormon ini. Pilih olahraga dengan intensitas sedang, seperti berenang, bersepeda, atau latihan kekuatan ringan.

Baca juga: Mengenal Jenis Olahraga yang Dilarang untuk Ibu Hamil

Kelebihan kortisol dapat berdampak negatif pada berbagai aspek kesehatan, mulai dari peningkatan berat badan, tekanan darah tinggi, gangguan tidur, hingga masalah mental dan kesuburan. Oleh karena itu, penting bagi Moms untuk mengenali gejalanya dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengelola stres, menjaga pola makan, serta mendapatkan tidur yang cukup. Jika kondisi ini berlanjut dan semakin mengganggu, konsultasikan dengan tenaga medis untuk penanganan lebih lanjut.

Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi. 

Referensi

Tetap terhubung dan terinformasi di sini.

Untuk mengetahui informasi lebih lanjut hubungi 150-IVF atau 150-483, Senin – Sabtu pukul 07.00 – 20.00 WIB

Buat Janji

Newsletter

Dapatkan informasi dan tips terbaru dari Morula IVF mengenai program kehamilan dan bayi tabung