Semua Artikel

Kegagalan Ovarium Prematur: Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Hamzah
09 Apr 2025
Share Facebook Twitter WhatsApp
Kegagalan Ovarium Prematur: Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Kegagalan ovarium prematur, atau yang juga dikenal sebagai primary ovarian insufficiency (POI), adalah kondisi ketika ovarium berhenti berfungsi secara normal sebelum usia 40 tahun. Meskipun sering dikaitkan dengan menopause dini, kondisi ini sebenarnya berbeda dan bisa bersifat sementara maupun permanen. Bagi banyak Moms, POI dapat berdampak besar terhadap kesuburan, siklus menstruasi, dan kesehatan hormonal secara […]

Kegagalan ovarium prematur, atau yang juga dikenal sebagai primary ovarian insufficiency (POI), adalah kondisi ketika ovarium berhenti berfungsi secara normal sebelum usia 40 tahun. Meskipun sering dikaitkan dengan menopause dini, kondisi ini sebenarnya berbeda dan bisa bersifat sementara maupun permanen. Bagi banyak Moms, POI dapat berdampak besar terhadap kesuburan, siklus menstruasi, dan kesehatan hormonal secara keseluruhan.

Kegagalan ovarium prematur terjadi ketika ovarium tidak lagi menghasilkan hormon estrogen dan telur secara normal sebelum usia 40 tahun. Meskipun tubuh mungkin masih menghasilkan telur sesekali, frekuensinya sangat rendah atau tidak dapat diprediksi. Hal ini bisa memengaruhi kesuburan dan menyebabkan gangguan hormonal lainnya.

Kondisi ini memengaruhi sekitar 1 dari 100 perempuan usia 30-an dan 1 dari 1.000 perempuan usia 20-an. Meski terdengar langka, POI bisa berdampak besar terhadap kualitas hidup, khususnya bagi Moms yang sedang merencanakan kehamilan.

Gejala Kegagalan Ovarium Prematur

Gejala utama POI mirip dengan gejala menopause, namun dapat muncul lebih dini. Beberapa gejala umum antara lain:

  • Menstruasi tidak teratur atau berhenti sama sekali

  • Hot flashes (rasa panas mendadak di wajah dan tubuh)

  • Gangguan tidur

  • Kering pada vagina

  • Penurunan gairah seksual

  • Kesulitan untuk hamil

  • Perubahan suasana hati dan kecemasan

  • Penurunan kepadatan tulang

Gejala-gejala ini muncul akibat rendahnya produksi hormon estrogen oleh ovarium. Karena gejalanya bisa menyerupai kondisi lain, POI sering kali sulit didiagnosis secara dini.

Baca juga: 6 Program Cepat Hamil Secara Alami yang Wajib Dicoba

Penyebab dan Faktor Risiko

Kegagalan Ovarium Prematur

Sumber gambar: iStock

Dalam banyak kasus, penyebab pasti POI tidak diketahui. Namun, beberapa kondisi yang dapat memicu atau meningkatkan risiko antara lain:

1. Kelainan Genetik

Kelainan genetik merupakan salah satu faktor utama yang dikaitkan dengan terjadinya POI. Mutasi atau gangguan pada kromosom X, seperti yang terjadi pada sindrom Turner dan sindrom Fragile X premutation, dapat menghambat perkembangan serta fungsi normal ovarium sejak usia muda.

Kondisi ini bisa menyebabkan jumlah folikel ovarium yang lebih sedikit atau folikel yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Akibatnya, produksi hormon estrogen menurun lebih cepat dari usia seharusnya, dan menstruasi bisa berhenti sebelum waktunya.

2. Penyakit Autoimun

Beberapa kasus POI disebabkan oleh gangguan autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang jaringan ovarium. Serangan ini menyebabkan peradangan dan berujung pada kerusakan sel telur serta gangguan produksi hormon reproduksi.

Autoimunitas terhadap ovarium dapat berkembang secara perlahan dan sulit terdeteksi sejak dini. Oleh karena itu, penting bagi wanita dengan riwayat penyakit autoimun untuk melakukan pemeriksaan hormonal secara berkala.

Baca juga: Berikut Cara Mencegah Penyakit Autoimun Sejak Dini

3. Efek dari Terapi Medis

Kemoterapi dan terapi radiasi yang digunakan untuk mengobati kanker dapat memberikan efek samping serius pada fungsi ovarium. Paparan obat-obatan sitotoksik dan radiasi dapat merusak jaringan ovarium, menyebabkan penurunan drastis cadangan sel telur.

Risiko ini lebih tinggi jika pengobatan dilakukan di usia muda. Karena itu, banyak dokter menyarankan diskusi terkait pelestarian kesuburan sebelum memulai terapi kanker, terutama bagi pasien wanita usia subur.

Baca juga: Apakah Efek Kemoterapi Dapat Mengganggu Kesuburan?

4. Infeksi

Meskipun jarang, infeksi tertentu seperti gondongan (mumps) bisa menyebabkan komplikasi berupa peradangan pada ovarium. Jika infeksi ini tidak segera ditangani, bisa terjadi kerusakan permanen yang memengaruhi fungsi ovarium jangka panjang.

Walau kejadian ini tidak umum, tetap penting bagi Moms untuk melengkapi vaksinasi dan menjaga sistem imun agar terhindar dari infeksi virus yang bisa berdampak pada kesehatan reproduksi.

Baca juga: 7 Vaksin Sebelum Hamil yang Perlu Dilakukan, Penting!

5. Faktor Lingkungan dan Gaya Hidup

Paparan bahan kimia beracun dalam jangka panjang, seperti pestisida atau bahan industri tertentu, diketahui dapat mempercepat kerusakan ovarium. Begitu juga dengan kebiasaan merokok yang secara langsung mengganggu suplai darah dan mempercepat penuaan ovarium.

Selain itu, pola makan yang buruk, kekurangan gizi, serta stres kronis juga bisa memperburuk kondisi hormonal. Oleh sebab itu, menjalani gaya hidup sehat sangat penting untuk menjaga kesuburan dan mencegah terjadinya POI secara dini.

Baca juga: Makanan Kaya Antioksidan: Sumber, Manfaat, dan Pentingnya dalam Gaya Hidup Sehat

Perbedaan Kegagalan Ovarium Prematur dengan Menopause Dini

Walaupun keduanya sama-sama ditandai dengan berhentinya menstruasi sebelum usia 40 tahun, POI berbeda dari menopause dini. Pada menopause, fungsi ovarium berhenti total dan permanen. Sedangkan pada POI, masih ada kemungkinan fungsi ovarium kembali sebagian, bahkan hingga terjadinya kehamilan spontan meski jarang.

Dampak Jangka Panjang POI terhadap Kesehatan

POI bukan hanya masalah kesuburan, namun juga berdampak jangka panjang terhadap kesehatan Moms secara menyeluruh:

  • Osteoporosis: Kurangnya estrogen dapat mempercepat penurunan kepadatan tulang.

  • Penyakit jantung: Risiko kardiovaskular meningkat karena peran estrogen dalam menjaga elastisitas pembuluh darah.

  • Masalah emosional: POI bisa memicu stres, kecemasan, hingga depresi, khususnya bagi Moms yang tengah merencanakan kehamilan.

Pilihan Pengobatan dan Penanganan

Kegagalan Ovarium Prematur

Sumber gambar: iStock

Hingga saat ini, belum ada pengobatan yang bisa mengembalikan fungsi ovarium secara permanen. Namun, beberapa pendekatan medis dapat membantu Moms mengelola gejala dan meningkatkan kualitas hidup:

1. Terapi Pengganti Hormon (HRT)

Salah satu pendekatan utama dalam menangani POI adalah dengan terapi pengganti hormon (HRT). Dokter biasanya merekomendasikan kombinasi estrogen dan progesteron untuk menggantikan hormon yang tidak lagi diproduksi secara optimal oleh ovarium.

Terapi ini tidak hanya membantu meredakan gejala seperti hot flashes, gangguan tidur, dan kekeringan vagina, tetapi juga berperan penting dalam menjaga kesehatan jangka panjang, terutama dalam mencegah osteoporosis dan penyakit jantung akibat defisiensi hormon.

2. Suplementasi Kalsium dan Vitamin D

Karena POI meningkatkan risiko tulang keropos, suplementasi kalsium dan vitamin D menjadi bagian penting dari penanganan. Keduanya membantu mempertahankan kepadatan tulang dan mencegah terjadinya osteoporosis di usia muda.

Moms yang mengalami POI dianjurkan untuk rutin mengonsumsi makanan tinggi kalsium serta mendapatkan paparan sinar matahari yang cukup sebagai sumber alami vitamin D. Dalam beberapa kasus, dokter juga bisa meresepkan suplemen tambahan sesuai kebutuhan tubuh.

Baca juga: Ketahui Gejala Kekurangan Kalsium pada Ibu Hamil

3. Konseling Psikologis

Menghadapi diagnosis POI bisa sangat emosional bagi banyak wanita, terutama yang belum memiliki anak atau sedang merencanakan kehamilan. Konseling psikologis sangat penting untuk membantu Moms mengelola stres, kecemasan, dan rasa kehilangan yang mungkin muncul.

Dengan dukungan psikolog atau terapis berlisensi, Moms dapat membangun kembali rasa percaya diri dan menjalani kehidupan dengan lebih positif. Pendekatan ini juga membantu dalam menjaga kesehatan mental jangka panjang agar tetap stabil.

4. Pilihan Kehamilan Alternatif

Meskipun POI mengganggu fungsi ovarium, beberapa wanita masih memiliki kemungkinan kecil untuk hamil secara alami. Namun, jika hal ini tidak memungkinkan, teknologi reproduksi seperti fertilisasi in vitro (IVF) dengan donor sel telur menjadi opsi yang patut dipertimbangkan.

Metode ini memberikan harapan bagi Moms yang ingin memiliki anak meskipun mengalami POI. Dengan bantuan tim medis dan perencanaan matang, kehamilan sehat masih dapat dicapai melalui prosedur yang aman dan terpercaya.

Baca juga: 8 Syarat yang Harus Dipenuhi Sebelum Ikut Program Bayi Tabung

Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi. 

Referensi

Share Facebook Twitter WhatsApp

Artikel Terkait

Kesehatan 5 Jenis Keputihan dan Artinya bagi Kesehatan

5 Jenis Keputihan dan Artinya bagi Kesehatan

Admin
14 Nov 2025

Keputihan adalah cairan yang diproduksi secara alami oleh kelenjar di vagina dan serviks. Fungsi utamanya adalah menjaga kesehatan dengan membersihkan sel-sel mati dan bakteri dari area vagina. Namun, perubahan pada…

Selengkapnya
Kesehatan Benarkah Konsumsi Gula Berlebih Mempengaruhi Kesuburan?

Benarkah Konsumsi Gula Berlebih Mempengaruhi Kesuburan?

Hamzah
13 Nov 2025

Konsumsi gula berlebih dapat berdampak negatif pada kesuburan, baik pada pria maupun wanita. Gula dalam jumlah tinggi dapat mengganggu keseimbangan hormon, meningkatkan risiko resistensi insulin, serta berkontribusi terhadap peradangan dalam…

Selengkapnya
Kesehatan 5 Dampak Kekurangan Hormon Estrogen pada Kesehatan Wanita

5 Dampak Kekurangan Hormon Estrogen pada Kesehatan Wanita

Admin
08 Nov 2025

Kekurangan hormon estrogen bisa menimbulkan berbagai keluhan fisik dan emosional yang sering kali tidak disadari sejak awal. Baik Moms maupun Dads, penting untuk memahami bagaimana penurunan hormon ini bisa memengaruhi…

Selengkapnya