Morula IVF

Velamentous Cord Insertion: Penyebab, Gejala dan Cara Pencegahannya

February 21, 2025

Velamentous Cord Insertion: Penyebab, Gejala dan Cara Pencegahannya

dr. Wisnu Setyawan, SpOG, Subsp. FER (K)Artikel ini telah direview secara medis oleh
dr. Wisnu Setyawan, SpOG, Subsp. FER (K)
Button Buat Janji


Salah satu kondisi yang jarang, tetapi penting untuk dikenali adalah velamentous cord insertion. Kondisi ini terkait dengan posisi tali pusat pada plasenta dan dapat memengaruhi kehamilan. Velamentous cord insertion adalah kondisi di mana tali pusat janin tidak melekat langsung pada plasenta, melainkan pada membran plasenta. Akibatnya, pembuluh darah tali pusat tidak terlindungi oleh Wharton’s jelly, yaitu jaringan tebal yang biasanya melindungi pembuluh darah tali pusat.

Kondisi ini dapat meningkatkan risiko komplikasi, terutama jika pembuluh darah rentan pecah atau tertekan selama kehamilan atau persalinan. Velamentous cord insertion terjadi pada sekitar 1-2% kehamilan tunggal dan lebih sering ditemukan pada kehamilan kembar.

Penyebab dan Faktor Risiko Velamentous Cord Insertion

Velamentous cord insertion adalah kondisi di mana tali pusat janin tidak langsung terhubung ke plasenta, melainkan melewati membran tipis sebelum mencapai plasenta. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko komplikasi selama kehamilan atau persalinan, seperti perdarahan atau gangguan aliran darah ke janin. Meskipun penyebab pasti velamentous cord insertion belum sepenuhnya diketahui, beberapa faktor risiko telah diidentifikasi sebagai pemicu potensial terjadinya kondisi ini.

1. Kehamilan Kembar

Salah satu faktor risiko utama adalah kehamilan kembar, terutama jika kedua janin berbagi satu plasenta (monokorionik). Pada kondisi ini, distribusi pembuluh darah di dalam plasenta menjadi lebih kompleks, sehingga meningkatkan kemungkinan perkembangan tali pusat yang abnormal. Komplikasi ini sering terjadi karena kehamilan kembar cenderung memiliki struktur plasenta yang tidak biasa, yang dapat memengaruhi peletakan tali pusat.

Baca juga: Mengenal Komplikasi Kehamilan Kembar & Apa yang Harus Dilakukan

2. Plasenta Previa

Selain itu, plasenta previa juga memiliki keterkaitan dengan velamentous cord insertion. Plasenta previa adalah kondisi di mana plasenta menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir. Kondisi ini dapat menyebabkan perubahan pada posisi plasenta yang memengaruhi perkembangan tali pusat, sehingga tali pusat menjadi tidak terhubung langsung ke plasenta.

3. Usia Ibu Hamil

Usia ibu hamil juga menjadi salah satu faktor risiko yang signifikan. Ibu hamil yang berusia lebih dari 35 tahun memiliki risiko lebih tinggi mengalami velamentous cord insertion. Hal ini diduga disebabkan oleh perubahan fisiologis pada tubuh selama kehamilan seiring bertambahnya usia, yang dapat memengaruhi perkembangan plasenta dan struktur tali pusat.

4. Riwayat Kehamilan Sebelumnya

Faktor lain yang berkontribusi adalah riwayat kehamilan sebelumnya. Ibu hamil yang pernah mengalami komplikasi terkait plasenta, seperti plasenta previa atau abruptio plasenta, memiliki kemungkinan lebih besar menghadapi velamentous cord insertion di kehamilan berikutnya. Selain itu, prosedur medis sebelumnya, seperti operasi rahim atau kuretase, dapat menyebabkan perubahan struktural pada rahim yang memengaruhi implantasi plasenta dan tali pusat di kehamilan berikutnya.

Gejala Velamentous Cord Insertion

Velamentous cord insertion sering kali tidak menunjukkan gejala yang jelas selama kehamilan. Kondisi ini biasanya ditemukan melalui pemeriksaan ultrasonografi (USG) rutin.

Namun, dalam beberapa kasus, gejala atau komplikasi berikut dapat muncul:

  • Penurunan Gerakan Janin: Jika pembuluh darah tali pusat tertekan, aliran darah ke janin bisa terganggu.
  • Perdarahan Vagina: Perdarahan pada trimester ketiga dapat menjadi tanda adanya komplikasi seperti vasa previa, yang sering terkait dengan velamentous cord insertion.

Komplikasi yang Mungkin Terjadi

Velamentous cord insertion dapat meningkatkan risiko komplikasi selama kehamilan atau persalinan, termasuk:

1. Vasa Previa

Vasa previa, kondisi ini terjadi ketika pembuluh darah janin melintasi jalan lahir. Jika pembuluh darah ini pecah saat persalinan, dapat menyebabkan perdarahan yang berbahaya bagi janin.

2. Pertumbuhan Janin yang Terhambat

Tali pusat yang melekat pada membran plasenta mungkin tidak menyediakan aliran darah yang cukup ke janin, yang dapat memengaruhi pertumbuhan janin.

Baca juga: Penyebab Pertumbuhan Janin Terhambat: Memahami Fetal Growth Restriction (FGR)

3. Kelahiran Prematur

Beberapa kasus velamentous cord insertion menyebabkan persalinan dini akibat komplikasi seperti perdarahan.

4. Masalah Persalinan

Pembuluh darah tali pusat yang tidak terlindungi dapat pecah atau tertekan selama persalinan, meningkatkan risiko gawat janin.

Penanganan Velamentous Cord Insertion

Velamentous cord insertion adalah kondisi medis yang memerlukan perhatian khusus selama kehamilan untuk menghindari risiko komplikasi pada ibu dan janin. Jika kondisi ini terdeteksi, dokter kandungan biasanya akan meningkatkan pemantauan terhadap kehamilan Moms untuk memastikan kesehatan janin tetap terjaga. 

1.  Pemantauan Rutin

Salah satu langkah pertama adalah melakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG) secara rutin. USG tambahan memungkinkan dokter memantau posisi tali pusat dan memastikan aliran darah ke janin tetap optimal. Selain itu, pemantauan detak jantung janin melalui non-stress test mungkin diperlukan untuk memastikan tidak ada gangguan pada kesehatan bayi.

2. Persalinan yang Direncanakan

Dalam banyak kasus, dokter mungkin menyarankan persalinan yang direncanakan, terutama jika risiko komplikasi seperti perdarahan atau vasa previa tinggi. Persalinan caesar sering kali menjadi pilihan utama untuk mengurangi risiko cedera pada bayi selama proses persalinan normal. 

Jika ditemukan tanda-tanda komplikasi, seperti gangguan pada aliran darah ke janin atau detak jantung janin yang tidak stabil, persalinan dapat direncanakan lebih awal untuk memastikan keselamatan Moms dan bayi.

Penanganan darurat juga menjadi langkah penting jika terjadi komplikasi seperti perdarahan hebat. Dalam situasi ini, tindakan medis segera diperlukan untuk mengatasi kondisi tersebut dan melindungi ibu serta janin dari risiko yang lebih serius. 

Cara Mencegah Komplikasi

Meskipun velamentous cord insertion tidak dapat dicegah sepenuhnya, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko komplikasi:

  • Pemeriksaan Kehamilan Rutin: Rutin melakukan pemeriksaan USG memungkinkan deteksi dini kondisi ini dan membantu perencanaan persalinan yang aman.
  • Perhatikan Gerakan Janin: Laporkan segera ke dokter jika Moms merasa gerakan janin berkurang secara signifikan.
  • Diskusikan Rencana Persalinan: Jika velamentous cord insertion terdeteksi, diskusikan rencana persalinan yang paling aman dengan dokter kandungan.

Velamentous cord insertion adalah kondisi langka yang membutuhkan perhatian khusus selama kehamilan. Dengan deteksi dini melalui pemeriksaan USG dan pemantauan ketat oleh dokter kandungan, risiko komplikasi dapat diminimalkan.

Jika Moms didiagnosis dengan kondisi ini, pastikan untuk mengikuti semua saran medis dan menghadiri pemeriksaan kehamilan secara rutin. Kehamilan yang dipantau dengan baik akan membantu memastikan keselamatan Moms dan bayi hingga persalinan.

Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi. 

Referensi:

Tetap terhubung dan terinformasi di sini.

Untuk mengetahui informasi lebih lanjut hubungi 150-IVF atau 150-483, Senin – Sabtu pukul 07.00 – 20.00 WIB

Buat Janji

Newsletter

Dapatkan informasi dan tips terbaru dari Morula IVF mengenai program kehamilan dan bayi tabung