Anejakulasi adalah kondisi ketika pria tidak mampu mengeluarkan air mani saat orgasme, meskipun stimulasi seksual cukup dan gairah tetap terjaga. Bagi Dads, kondisi ini bisa sangat mengganggu secara fisik maupun emosional, terutama bila sedang menjalani program kehamilan bersama pasangan. Anejakulasi bisa dipicu oleh faktor psikologis, neurologis, atau bahkan efek samping obat tertentu. Dengan memahami penyebabnya, langkah penanganan bisa dilakukan lebih tepat dan tidak berlarut. Berikut penjelasan lengkap seputar penyebab anejakulasi dan apa yang bisa dilakukan.
Apa Itu Anejakulasi?
Anejakulasi adalah gangguan fungsi seksual pria yang ditandai dengan tidak adanya ejakulasi saat mencapai orgasme. Berbeda dengan disfungsi ereksi atau ejakulasi tertunda, pada anejakulasi pria tetap bisa mengalami ereksi dan orgasme, namun tidak terjadi pelepasan air mani sama sekali, baik secara alami maupun dengan rangsangan tambahan. Anejakulasi tergolong langka, namun sering kali luput dari perhatian karena banyak pria yang malu untuk berkonsultasi. Kondisi ini dapat bersifat sementara atau kronis, tergantung dari penyebab yang mendasari.
- Ketahuilah 7 Penyebab Plasenta Akreta untuk Mencegahnya
- Torsio Testis: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Penanganan, dan Komplikasi
- Apakah Olahraga Berlebihan Tidak Baik untuk Kesuburan?
- Inilah Mola Hidatidosa, Hamil Anggur yang Perlu Diketahui Sejak Dini
- Benarkah Tinggal di Perkotaan Bisa Membuat Sulit Hamil?
Jenis Anejakulasi
-
Anejakulasi Absolut: Tidak pernah mengalami ejakulasi sama sekali, bahkan saat masturbasi.
-
Anejakulasi Situasional: Hanya terjadi dalam kondisi tertentu, misalnya saat berhubungan seksual tapi bisa ejakulasi saat masturbasi.
-
Anejakulasi Psikogenik: Tidak disebabkan oleh kelainan fisik, melainkan faktor emosional atau mental.
-
Anejakulasi Organik: Disebabkan oleh kerusakan saraf, cedera fisik, atau efek samping medis.
Baca juga: Seberapa Sering Pria Sebaiknya Ejakulasi? Ini Penjelasannya!
Penyebab Anejakulasi

1. Kerusakan Saraf atau Neuropati
Masalah saraf adalah salah satu penyebab utama anejakulasi. Saraf yang mengatur ejakulasi bisa terganggu akibat:
-
Cedera tulang belakang
-
Diabetes jangka panjang (neuropati diabetik)
-
Sklerosis multipel
-
Operasi prostat atau kandung kemih
Ketika saraf tidak lagi merespons dengan benar terhadap rangsangan, proses refleks ejakulasi bisa terganggu atau terhenti sepenuhnya.
Baca juga: Kenapa Ejakulasi Bisa Terasa Nyeri?
2. Efek Samping Obat
Beberapa jenis obat dapat menghambat kemampuan tubuh untuk mengeluarkan air mani. Obat yang berisiko menyebabkan anejakulasi antara lain:
-
Antidepresan (terutama SSRI)
-
Obat tekanan darah (beta-blocker)
-
Obat antipsikotik
-
Obat penenang dan benzodiazepin
Pria yang mengonsumsi obat tersebut dalam jangka panjang memiliki kemungkinan lebih tinggi mengalami gangguan ejakulasi, termasuk anejakulasi.
3. Gangguan Psikologis
Faktor mental dan emosional juga berperan besar. Beberapa kondisi yang bisa menyebabkan anejakulasi psikogenik:
-
Kecemasan performa seksual
-
Trauma masa lalu terkait seksualitas
-
Depresi berat
-
Hubungan yang kurang harmonis
Banyak Dads mengalami tekanan tinggi saat menjalani program kehamilan, dan tekanan ini bisa mengganggu refleks ejakulasi secara tidak sadar.
4. Retrograde Ejaculation
Meski tidak tergolong anejakulasi murni, kondisi ini membuat air mani masuk ke kandung kemih alih-alih keluar melalui penis. Gejalanya mirip dengan anejakulasi karena tidak tampak adanya ejakulasi eksternal, namun urine setelah orgasme biasanya mengandung sperma. Retrograde ejakulasi sering terjadi setelah operasi prostat, penggunaan obat tertentu, atau pada pria dengan diabetes.
5. Masalah Hormonal
Gangguan pada hormon testosteron atau hormon yang mengatur fungsi seksual dapat memengaruhi kualitas orgasme dan proses ejakulasi. Meskipun jarang, gangguan hormon tetap bisa menjadi salah satu pemicu yang perlu dicermati.
6. Kelainan Anatomi atau Cedera
Kerusakan pada saluran ejakulasi akibat trauma, infeksi, atau kelainan bawaan juga bisa menghambat ejakulasi. Kadang saluran tersumbat atau rusak akibat prosedur medis, seperti vasektomi atau terapi radiasi.
Baca juga: Apakah Efek Kemoterapi Dapat Mengganggu Kesuburan?
Bagaimana Diagnosis Anejakulasi Dilakukan?
Diagnosis dimulai dengan wawancara medis dan pemeriksaan fisik. Dokter biasanya akan mengevaluasi:
-
Riwayat ejakulasi (apakah pernah terjadi, atau tidak pernah sama sekali)
-
Apakah ejakulasi terjadi dalam mimpi basah atau saat masturbasi
-
Pemeriksaan laboratorium untuk mengecek sperma dalam urine
-
Evaluasi hormon dan kesehatan prostat
-
Pemeriksaan neurologis jika dicurigai ada gangguan saraf
Jika faktor psikologis dicurigai, pasien bisa dirujuk ke psikolog atau terapis seksual untuk evaluasi lebih lanjut.
Baca juga: Benarkah Mimpi Basah Berkaitan dengan Kesuburan Pria?
Apakah Anejakulasi Bisa Diobati?

Kabar baiknya, sebagian besar kasus anejakulasi bisa diatasi atau dikelola, tergantung dari penyebabnya. Berikut beberapa pilihan terapi:
1. Terapi Psikoseksual
Untuk anejakulasi yang bersifat psikogenik, terapi konseling dan terapi perilaku kognitif (CBT) bisa sangat membantu. Melibatkan Moms dalam proses terapi juga bisa memperkuat ikatan emosional dan mempercepat pemulihan.
2. Penyesuaian Obat
Jika penyebabnya adalah efek samping obat, dokter bisa mengganti atau menyesuaikan dosis agar fungsi seksual bisa kembali normal tanpa mengganggu pengobatan utama.
Baca juga: Obat-Obatan yang Dapat Ganggu Kesuburan Pria dan Wanita
3. Terapi Medis
Obat-obatan tertentu dapat digunakan untuk menstimulasi ejakulasi, seperti imipramine, bromocriptine, atau agonis alfa. Namun, penggunaannya harus di bawah pengawasan dokter karena bisa menimbulkan efek samping.
4. Stimulasi Medis (Vibrasi atau Elektroejakulasi)
Pada kasus tertentu, seperti pada pria dengan cedera tulang belakang, prosedur stimulasi mekanis atau elektrik bisa membantu menginduksi ejakulasi untuk keperluan fertilisasi (misalnya pada program bayi tabung).
5. Inseminasi Buatan
Jika ejakulasi tidak bisa dicapai secara alami, sperma yang diambil langsung dari testis atau hasil prosedur medis bisa digunakan untuk proses inseminasi intrauterin (IUI) atau fertilisasi in vitro (IVF).
Baca juga: 6 Program Cepat Hamil Secara Alami yang Wajib Dicoba
Anejakulasi adalah kondisi kompleks yang bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari masalah saraf, efek samping obat, gangguan psikologis, hingga kelainan struktural. Meski tampak menantang, kondisi ini bisa diatasi dengan pendekatan yang tepat sesuai penyebabnya. Keterlibatan pasangan, konsultasi medis, dan komitmen untuk menjalani terapi adalah kunci dalam proses pemulihan fungsi seksual dan kesuburan pria.
Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms & Dads dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi.
Referensi:
- Cleveland Clinic. “Anejaculation”. Tanggal Akses 30 Mei 2025.
- PMC. “Evaluation and treatment of ejaculatory disorders”. Tanggal Akses 30 Mei 2025.
- PubMed. “Disorders of ejaculation”. Tanggal Akses 30 Mei 2025.