Semua Artikel

Malpresentasi Janin: Penyebab, Jenis, dan Penanganannya

Hamzah
27 Mar 2025
Share Facebook Twitter WhatsApp
Malpresentasi Janin: Penyebab, Jenis, dan Penanganannya

Malpresentasi janin adalah kondisi di mana posisi bayi dalam rahim tidak optimal menjelang persalinan, yang dapat meningkatkan risiko komplikasi bagi ibu dan bayi. Idealnya, bayi seharusnya berada dalam posisi kepala di bawah dan menghadap ke belakang (oksiput anterior) agar proses persalinan berjalan lancar. Namun, dalam beberapa kasus, janin dapat berada dalam posisi sungsang, melintang, atau […]

Malpresentasi janin adalah kondisi di mana posisi bayi dalam rahim tidak optimal menjelang persalinan, yang dapat meningkatkan risiko komplikasi bagi ibu dan bayi. Idealnya, bayi seharusnya berada dalam posisi kepala di bawah dan menghadap ke belakang (oksiput anterior) agar proses persalinan berjalan lancar. Namun, dalam beberapa kasus, janin dapat berada dalam posisi sungsang, melintang, atau wajah menghadap ke depan. Kondisi ini sering kali memerlukan intervensi medis untuk memastikan persalinan tetap aman bagi Moms dan si kecil.

Jenis-Jenis Malpresentasi Janin

Malpresentasi Janin

Sumber gambar: Freepik

Malpresentasi janin mencakup berbagai posisi yang tidak sesuai untuk persalinan normal. Berikut adalah beberapa jenis malpresentasi yang umum terjadi:

1. Presentasi Sungsang (Breech Presentation)

Pada posisi ini, bokong atau kaki bayi mengarah ke jalan lahir, bukan kepala. Presentasi sungsang terjadi pada sekitar 3-4% kehamilan menjelang persalinan. Beberapa jenis sungsang meliputi:

  • Frank breech: Bokong berada di bawah, dengan kaki menjulur ke atas dekat kepala.
  • Complete breech: Bokong berada di bawah, dengan lutut ditekuk.
  • Footling breech: Satu atau kedua kaki bayi berada di bawah dan akan keluar lebih dulu.

Baca juga: Belly Mapping, Cara Mengetahui Posisi Bayi di Dalam Rahim

2. Presentasi Melintang (Transverse Lie)

Bayi berada dalam posisi horizontal atau melintang di dalam rahim, yang membuat persalinan pervaginam menjadi tidak memungkinkan. Dalam kasus ini, dokter biasanya akan menyarankan tindakan operasi caesar.

3. Presentasi Dahi atau Wajah (Face or Brow Presentation)

Pada kondisi ini, wajah atau dahi bayi menjadi bagian yang pertama memasuki jalan lahir, bukan bagian atas kepala. Hal ini dapat menyebabkan persalinan menjadi lebih sulit dan sering kali memerlukan tindakan medis seperti operasi caesar.

4. Presentasi Bahu (Shoulder Presentation)

Jika bayi berada dalam posisi melintang dengan bahu menghadap jalan lahir, kondisi ini disebut presentasi bahu. Ini adalah salah satu bentuk malpresentasi yang hampir selalu memerlukan operasi caesar.

Baca juga: Ketahui Letak Janin yang Tepat dan Perkembangannya

Penyebab Malpresentasi Janin

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan malpresentasi janin antara lain:

  • Jumlah air ketuban yang tidak normal: Air ketuban yang terlalu banyak atau terlalu sedikit dapat memengaruhi pergerakan janin di dalam rahim.
  • Kehamilan kembar: Bayi yang berbagi ruang dalam rahim memiliki kemungkinan lebih tinggi mengalami posisi yang tidak ideal.
  • Bentuk rahim yang tidak normal: Rahim dengan bentuk yang tidak biasa, seperti rahim septum atau bicornuate, dapat membatasi gerakan janin.
  • Plasenta previa: Plasenta previa, Kondisi di mana plasenta menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir, menghalangi posisi kepala bayi untuk turun ke panggul.
  • Tonus otot rahim yang lemah: Otot rahim yang tidak cukup kuat untuk membantu bayi bergerak ke posisi optimal.
  • Janin dengan ukuran lebih kecil dari normal: Bayi dengan berat badan rendah cenderung memiliki lebih banyak ruang untuk bergerak dan bisa berakhir dalam posisi yang tidak sesuai.

Cara Mengatasi Malpresentasi Janin

Malpresentasi Janin

Sumber gambar: Freepik

Beberapa metode yang dapat membantu mengatasi malpresentasi janin meliputi:

1. Versi Luar (External Cephalic Version / ECV)

ECV adalah prosedur yang dilakukan oleh dokter dengan menekan perut untuk membantu memutar bayi ke posisi kepala di bawah. Prosedur ini biasanya dilakukan pada usia kehamilan 36-37 minggu dan memiliki tingkat keberhasilan sekitar 50-60%.

2. Latihan Posisi Optimal

Beberapa latihan dapat membantu bayi berpindah ke posisi yang lebih baik, seperti duduk dengan posisi tegak dan menghindari posisi berbaring terlalu lama dan melakukan posisi “knee-chest” dengan berlutut dan menurunkan dada ke lantai selama beberapa menit setiap hari.

Baca juga: Gerakan Senam Kegel untuk Ibu Hamil serta Manfaatnya

3. Induksi atau Operasi Caesar

Jika bayi tetap dalam posisi malpresentasi menjelang persalinan, dokter mungkin akan merekomendasikan:

  • Induksi persalinan jika kemungkinan persalinan pervaginam masih ada.
  • Operasi caesar jika posisi bayi tidak memungkinkan untuk dilahirkan secara normal.

Baca juga: Persiapan Sebelum Persalinan, Lakukan 9 Tips Ini!

Dampak Malpresentasi Janin terhadap Persalinan

Jika tidak ditangani dengan baik, malpresentasi janin dapat meningkatkan risiko komplikasi, seperti:

  • Persalinan lebih lama dan sulit, karena bayi tidak berada dalam posisi optimal.
  • Cedera pada bayi, seperti distosia bahu pada kasus presentasi bahu.
  • Kebutuhan tindakan medis darurat, termasuk operasi caesar atau penggunaan alat bantu persalinan seperti forceps atau vakum.
  • Hipoksia janin, yaitu kekurangan oksigen pada bayi akibat persalinan yang terhambat.

Malpresentasi janin adalah kondisi di mana posisi bayi dalam rahim tidak optimal untuk persalinan normal, seperti presentasi sungsang, melintang, atau wajah. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti bentuk rahim yang tidak normal, jumlah air ketuban yang berlebih atau kurang, serta kehamilan kembar. Diagnosis biasanya dilakukan melalui pemeriksaan fisik dan USG. Penanganannya bisa melalui versi luar, latihan posisi, atau tindakan medis seperti operasi caesar jika diperlukan. Oleh karena itu, Moms perlu rutin melakukan pemeriksaan kehamilan agar dokter dapat mendeteksi dan menangani kondisi ini sedini mungkin untuk memastikan persalinan yang aman dan lancar.

Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi. 

Referensi

Share Facebook Twitter WhatsApp

Artikel Terkait

Masa Kehamilan Ketahuilah 5 Jamu yang Dilarang Untuk Ibu Hamil

Ketahuilah 5 Jamu yang Dilarang Untuk Ibu Hamil

Admin
11 Dec 2025

Setiap ibu hamil harus mengetahui jamu yang dilarang untuk ibu hamil. Pasalnya, jamu adalah salah satu minuman tradisional kesehatan yang banyak dikonsumsi untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan. Obat herbal ini…

Selengkapnya
Masa Kehamilan Apa Itu Pregnancy Nose? Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Apa Itu Pregnancy Nose? Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Hamzah
10 Dec 2025

Selama masa kehamilan, tubuh Moms mengalami berbagai perubahan yang sering kali mengejutkan. Salah satu perubahan yang mungkin belum banyak diketahui adalah pregnancy nose. Istilah ini merujuk pada perubahan bentuk atau…

Selengkapnya
Masa Kehamilan Oksitosin: Hormon Cinta dan Perannya dalam Tubuh

Oksitosin: Hormon Cinta dan Perannya dalam Tubuh

Hamzah
09 Dec 2025

Oksitosin sering disebut sebagai “hormon cinta” karena perannya dalam ikatan emosional dan interaksi sosial. Namun, hormon ini memiliki fungsi lebih dari sekadar memengaruhi perasaan. Oksitosin adalah hormon penting yang membantu…

Selengkapnya