Semua Artikel

Komplikasi Persalinan yang Perlu Ibu Ketahui

Hamzah
18 Apr 2025
Share Facebook Twitter WhatsApp
Komplikasi Persalinan yang Perlu Ibu Ketahui

Moms, meskipun sebagian besar proses persalinan berlangsung lancar, penting untuk memahami bahwa komplikasi dapat terjadi dan memengaruhi kesehatan ibu serta bayi. Dengan pengetahuan yang tepat, Moms dapat lebih siap menghadapi kemungkinan tersebut dan mengambil langkah pencegahan yang diperlukan.​ Apa Itu Komplikasi Persalinan? Komplikasi persalinan adalah kondisi yang muncul selama proses melahirkan dan dapat menimbulkan risiko […]

Moms, meskipun sebagian besar proses persalinan berlangsung lancar, penting untuk memahami bahwa komplikasi dapat terjadi dan memengaruhi kesehatan ibu serta bayi. Dengan pengetahuan yang tepat, Moms dapat lebih siap menghadapi kemungkinan tersebut dan mengambil langkah pencegahan yang diperlukan.

Apa Itu Komplikasi Persalinan?

Komplikasi persalinan adalah kondisi yang muncul selama proses melahirkan dan dapat menimbulkan risiko bagi ibu dan bayi. Beberapa komplikasi umum meliputi:

1. Persalinan Prematur

Persalinan prematur terjadi ketika proses kelahiran dimulai sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu. Kondisi ini menjadi salah satu komplikasi persalinan yang cukup umum dan bisa menimbulkan risiko serius, terutama bagi perkembangan organ bayi yang belum matang secara sempurna.

Bayi yang lahir prematur berpotensi mengalami gangguan pernapasan, infeksi, dan masalah jangka panjang seperti keterlambatan tumbuh kembang. Oleh karena itu, deteksi dini dan pemantauan ketat pada ibu dengan risiko tinggi sangat penting untuk mencegah atau menunda persalinan sebelum waktunya.

Baca juga: Waspada, Inilah Penyebab Bayi Lahir Prematur dan Pencegahannya

2. Ketuban Pecah Dini

Ketuban pecah dini adalah kondisi di mana kantung ketuban pecah sebelum kontraksi persalinan dimulai, biasanya sebelum kehamilan mencapai waktu cukup bulan. Ini dapat meningkatkan risiko infeksi serius bagi ibu dan bayi, terutama jika persalinan tidak segera berlangsung setelah ketuban pecah.

Penanganan ketuban pecah dini harus dilakukan secara cepat untuk menghindari komplikasi lebih lanjut. Dokter biasanya akan mempertimbangkan induksi persalinan atau pemberian antibiotik untuk mencegah infeksi jika usia kehamilan belum cukup matang.

3. Masalah Plasenta

Gangguan Plasenta

Sumber gambar: Freepik

Masalah pada plasenta dapat menimbulkan komplikasi persalinan yang berbahaya. Plasenta previa, misalnya, terjadi ketika plasenta menutupi leher rahim sehingga menghalangi jalan lahir, sedangkan solusio plasenta adalah kondisi lepasnya plasenta dari dinding rahim sebelum waktunya.

Selain itu, ada pula plasenta akreta, yaitu kondisi di mana plasenta menempel terlalu dalam pada dinding rahim sehingga sulit lepas saat melahirkan. Ketiganya dapat menyebabkan perdarahan hebat dan memerlukan tindakan medis darurat, seperti operasi caesar atau histerektomi, untuk menyelamatkan ibu dan bayi.

Baca juga: Ketahui 5 Gangguan Plasenta pada Ibu Hamil

4. Persalinan Lama atau Tidak Maju

Persalinan lama terjadi ketika proses kelahiran berlangsung lebih dari waktu normal atau tidak mengalami perkembangan. Ini bisa disebabkan oleh kontraksi yang tidak efektif atau posisi janin yang kurang ideal, sehingga memperlambat pembukaan serviks.

Kondisi ini meningkatkan risiko infeksi, kelelahan ibu, dan stres janin. Jika persalinan tidak menunjukkan kemajuan meskipun sudah diberikan induksi, dokter mungkin akan mempertimbangkan intervensi seperti operasi caesar untuk menghindari bahaya lebih lanjut.

5. Presentasi Janin Abnormal

Presentasi janin abnormal adalah ketika posisi bayi tidak berada dalam posisi kepala di bawah saat mendekati persalinan. Posisi seperti sungsang (kaki di bawah) atau melintang dapat membuat proses persalinan normal menjadi berisiko dan lebih sulit.

Dalam banyak kasus, presentasi janin abnormal akan ditangani dengan operasi caesar untuk menjaga keselamatan ibu dan bayi. Pemeriksaan kehamilan rutin sangat penting untuk mendeteksi posisi bayi sejak dini dan merencanakan tindakan yang tepat.

Baca juga: Ketahui Letak Janin yang Tepat dan Perkembangannya

6. Prolaps Tali Pusat

Prolaps tali pusat terjadi ketika tali pusat keluar dari rahim sebelum bayi saat persalinan berlangsung. Kondisi ini bisa sangat berbahaya karena tali pusat bisa terjepit, menghambat aliran oksigen ke bayi, dan menyebabkan asfiksia.

Penanganan prolaps tali pusat memerlukan tindakan cepat, biasanya dengan operasi caesar darurat, untuk menyelamatkan bayi. Deteksi dini oleh tenaga medis saat persalinan dimulai sangat penting agar komplikasi ini dapat segera diatasi.

7. Distosia Bahu

Distosia bahu adalah kondisi ketika bahu bayi tersangkut di belakang tulang panggul ibu setelah kepala keluar. Hal ini bisa menyebabkan cedera pada bayi seperti patah tulang atau gangguan saraf jika tidak segera ditangani.

Penanganannya memerlukan keterampilan khusus dari tenaga medis untuk mengeluarkan bayi dengan aman tanpa menyebabkan cedera lebih lanjut. Distosia bahu lebih sering terjadi pada bayi dengan berat badan besar atau jika persalinan berlangsung sangat cepat.

8. Asfiksia Perinatal

Asfiksia perinatal adalah kondisi ketika bayi tidak mendapatkan cukup oksigen selama proses persalinan atau sesaat setelah lahir. Kekurangan oksigen ini dapat menyebabkan kerusakan otak permanen atau bahkan kematian jika tidak ditangani secara cepat.

Kondisi ini biasanya disebabkan oleh gangguan aliran darah atau masalah tali pusat. Pemantauan denyut jantung janin selama persalinan penting untuk mendeteksi tanda-tanda awal asfiksia sehingga intervensi medis dapat segera dilakukan.

9. Robekan Perineum

Robekan perineum adalah robeknya jaringan antara vagina dan anus saat proses melahirkan, terutama jika bayi berukuran besar atau proses persalinan berlangsung cepat. Robekan tingkat ringan biasanya sembuh sendiri, namun robekan berat dapat memerlukan penjahitan dan pemulihan lebih lama.

Untuk mengurangi risiko robekan, dokter atau bidan dapat melakukan teknik pijat perineum atau episiotomi saat persalinan. Perawatan setelah persalinan juga penting untuk mempercepat penyembuhan dan mencegah infeksi pada area yang terluka.

10. Perdarahan Pasca Persalinan

Perdarahan pasca persalinan adalah kondisi serius yang dapat terjadi setelah bayi lahir. Biasanya disebabkan oleh otot rahim yang tidak berkontraksi dengan baik (atonia uteri) atau karena sisa plasenta yang tertinggal di dalam rahim.

Kondisi ini bisa membahayakan nyawa jika tidak segera ditangani dengan pemberian obat, tindakan medis, atau bahkan operasi. Pemantauan intensif setelah persalinan sangat penting untuk mendeteksi tanda-tanda awal perdarahan dan segera memberikan penanganan yang tepat.

Baca juga: Mengenal Perdarahan Antepartum Saat Hamil, Berisiko Untuk Janin!

Pencegahan dan Penanganan

Komplikasi Persalinan

Sumber gambar: Freepik

Untuk meminimalkan risiko komplikasi persalinan, Moms dapat melakukan langkah-langkah berikut:

  • Melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin

  • Mengikuti anjuran dokter mengenai nutrisi dan aktivitas fisik

  • Menghindari faktor risiko seperti merokok dan konsumsi alkohol

  • Mempersiapkan rencana persalinan bersama tenaga medis

  • Mengenali tanda-tanda komplikasi dan segera mencari bantuan medis jika diperlukan​​

Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi.

Referensi

Share Facebook Twitter WhatsApp

Artikel Terkait

Masa Kehamilan Amankah Menggendong Anak Saat Hamil?

Amankah Menggendong Anak Saat Hamil?

Hamzah
13 Aug 2025

Bagi Moms yang sedang hamil namun masih memiliki anak kecil, menggendong mereka sering kali menjadi rutinitas harian. Meski penuh kasih sayang, pertanyaan yang sering muncul adalah amankah aktivitas ini dilakukan…

Selengkapnya
Masa Kehamilan Penyebab Sakit Perut Saat Hamil dan Cara Mengatasinya

Penyebab Sakit Perut Saat Hamil dan Cara Mengatasinya

Hamzah
11 Aug 2025

Banyak Moms yang mengalami sakit perut selama kehamilan, mulai dari rasa tidak nyaman ringan hingga nyeri yang cukup mengganggu. Sebagian besar bersifat normal karena tubuh sedang beradaptasi dengan perkembangan janin,…

Selengkapnya
Masa Kehamilan Penyebab Gusi Berdarah Saat Hamil dan Solusi Amannya

Penyebab Gusi Berdarah Saat Hamil dan Solusi Amannya

Hamzah
11 Aug 2025

Banyak Moms yang terkejut ketika menyadari gusinya lebih sensitif dan mudah berdarah selama kehamilan. Kondisi ini memang umum terjadi, tetapi tetap tidak boleh diabaikan. Perubahan hormon, pola makan, dan kebiasaan…

Selengkapnya